Bab 42 : 《𝓢𝓹𝓸𝓲𝓵𝓮𝓭 𝓪𝓷𝓭 𝓐𝓰𝓰𝓻𝓮𝓼𝓼𝓲𝓿𝓮 𝓝𝓲𝓷𝓲》🔞 ☆𝓔𝓷𝓭 ☆

10.8K 932 79
                                    

JenLim's Bedroom...

Berkali-kali Lim mengganti saluran televisi di hadapannya ini, tetapi tidak ada satupun variety show yang berhasil menarik perhatiannya. Setelah merayakan acara ulang tahun Jennie tadi, Lim dan sang istri memutuskan untuk kembali ke kamar mereka untuk beristirahat.

Keadaan Lim dan Jennie sudah kembali seperti semula, dan sekarang Jennie sedang membersihkan wajahnya di kamar mandi. Suara bising dari kamar mandi, cukup membuktikan betapa sibuknya Jennie di dalam sana.

Hal pertama yang menyambut Jennie kala wanita itu baru keluar dari kamar mandi adalah, wajah Lim yang tampak bosan. Pria itu terus mengganti channel TV dengan tatapan yang kosong.

Jennie menaiki kasur dan menelusupkan kepalanya pada leher Lim. "Bosan?" Tanya Jennie, yang kemudian dijawab anggukkan kepala dari pria itu. Lim mengelus kepala Jennie dengan lembut, dan sesekali mengecup kecil kening sang istri.

"Kalau bosan..." sengaja Jennie menggantung kalimatnya, agar Lim merasa penasaran. Wanita itu mengambil alih remote dari tangan Lim, dan menekan tombol off pada remote tersebut.

"Hubby, i want u." Ujar Jennie, yang menciptakan kerutan di kening Lim, tanda bahwa pria itu tengah bingung sekarang. "Aku sudah menjadi milikmu." Jennie memutar bola matanya, dan kemudian duduk tegak sembari menghadap kearah Lim.

"Bukan itu maksudku."

"Lalu apa maksudmu?"

"Maksudku itu...aku ingin, malam ini, kita membuat little manoban's."

Sesaat, Lim tampak bingung. Namun setelah itu, dirinya tahu apa maksud dari Jennie. "Aaa...maksudmu itu?" Jennie menganggukkan kepalanya, dan tersenyum manis. "Aku tidak habis pikir, bahwa kau ingin memiliki anak secepat itu wifey." Ucap Lim.

"Apa aku terlihat tidak ingin memiliki anak denganmu?"

"Bukan itu maksudku. Kau adalah seorang idol, dan aku pikir akan lebih baik jika aku menunggu sampai kau vakum dulu, baru kita berpikir untuk memiliki momongan."

"Menunggu sampai aku vakum? Itu tidak mungkin. Jika kita menunggu sampai hari itu, bukankah itu akan sangat lama?"

"Aku bisa bersabar untuk itu."

"Dan aku tidak bisa."

Keduanya saling menatap satu sama lain, dalam diam. "Jadi kau ingin sekarang?" Jennie menganggukkan kepalanya. "Secepatnya." Lanjut Jennie. "Geurrae, aku tidak masalah selagi kau tidak mempermasalahkannya." Balas Lim.

Lim mulai mendaratkan sebuah kecupan lembut pada bibir Jennie, dan memberikan lumatan demi lumatan yang menggairahkan. Jennie jelas tidak tinggal diam, dia mulai membalas lumatan Lim dengan sangat agresif.

Lim sempat kewalahan dalam mengimbangi Jennie, namun itu tidak lama. Dengan cepat, pria itu mampu mengikuti alur Jennie. Bibir Lim berpindah ke leher Jennie, dan meninggalkan banyak tanda disana.

Jemari lentik Jennie mulai bergerak menuju kancing piyama Lim. Dibukanya satu per satu kancing tersebut, dan kemudian menanggalkan piyama tersebut dari tubuh atletis Lim. Tak ingin kalah, Lim juga mulai melepas piyama tidur Jennie.

Lim membaringkan tubuh Jennie, agar lebih nyaman dan kemudian menindih tubuh kecil Jennie. Kembali Lim melayangkan kecupan demi kecupan pada setiap inci tubuh Jennie, membuat desahan kecil keluar dari bibir wanita bermata kucing itu.

"Aahh..."

Erangan demi erangan dari Jennie berhasil membuat gairah Lim bangkit. Sebagai seorang pria, tentu Lim memiliki naluri buas, dan Jennie berhasil membangkitkan sisi buasnya itu. Selamat untuk Jennie.

Expressionless Doctor [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang