Tujuh bulan berlalu.....
Kehidupan jisoo terasa begitu monoton, ia lebih banyak menghabiskan waktunya dikamar, tidak ada seorang pun lagi yang bisa membuat harinya berwarna bahkan satu hari sekali pun karena sejak terakhir kali ayahnya mengusir taehyung waktu itu, taehyung dan jisoo pun tidak pernah lagi bertemu, ayah jisoo pun juga secara paksa mengambil ponsel jisoo dan menggantinya dengan yang baru agar jisoo tidak bisa menghubungi taehyung lagi.
Seokjin selalu datang berkunjung kerumah jisoo walau hanya sebentar tetapi ia selalu menyempatkan diri untuk itu.
Jisoo selalu berharap agar waktu bisa segera mempertemukan ia dengan taehyung kembali.
"ji ada seokjin tuh diluar, temuin dia ya" ucap ibu dari depan pintu kamar jisoo dan setelah mengatakan itu ibu nya langsung berlalu
Sampai kapan, sampai kapan jisoo harus dikekang seperti ini, apa salahnya, jisoo hanya ingin bahagia, jisoo ingin kembali kepada taehyung.
Jisoo mengusap perutnya yang sudah sangat membesar.
"nak kamu kangen gak sih sama appa kamu? Eomma pengen banget keluarga kita bisa berkumpul, semoga nanti waktu kamu lahir appa kamu bisa menemani kita ya" ucap jisoo, ia sangat tidak sabar menunggu kelahiran anaknya
Jisoo pun memutuskan untuk menemui seokjin sebentar, karena kalau tidak pasti ayahnya akan memarahi nya dan kembali menyuruh taehyung untuk mempercepat perceraian mereka.
"jisoo sini nak duduk ada yang ingin ayah dan seokjin bicarakan" ucap ayah dan jisoo pun langsung duduk dihadapan seokjin
"jadi begini kan sekarang kandungan kamu sudah berusia tujuh bulan, dan dua bulan lagi kamu akan segera melahirkan, jadi ayah harap ketika bayi kamu lahir kamu dan taehyung harus segera berpisah, karena ayah akan bersiap untuk mengurus pernikahan kamu dengan seokjin" ucap ayah
Jisoo langsung menatap ayahnya tajam, hatinya kembali sakit dengan seenak hatinya ayahnya berkata seperti itu, ayah nya sama sekali tidak peduli dengan kebahagiannya, tidak peduli dengan rasa sakit yang jisoo rasakan, ini semua terasa sangat berat untuk jisoo tapi ayah nya tetap tidak peduli dengannya.
Jisoo meneteskan air matanya ia tak tahan lagi, tujuh bulan ia dipisahkan dengan suami dan anaknya tanpa bisa berkomunikasi sedikit pun dengan mereka, apa ayahnya belum puas akan hal itu, jisoo tersiksa seharusnya ayahnya mengerti bukan malah menambah beban, jisoo lebih baik mati dari pada harus hidup dengan lelaki yang tidak ia cinta dan keterpaksaan.
"jisoo mencintai taehyung... " ucap jisoo bergetar
"sampai kapan ayah harus mendengar nama itu? " balas ayah mulai tersulut emosi
"jisoo gak mencintai seokjin sama sekali yah, dan sampai kapan ayah harus memaksa jisoo? " balas jisoo lagi
"jisoo saya yakin suatu saat kamu bisa mencintai saya seiring dengan berjalannya waktu" ucap seokjin menatap jisoo
"kenapa? Kenapa harus saya yang menjadi orang yang kamu cintai padahal banyak diluar sana perempuan cantik, baik dan kaya seperti kamu, kamu bisa mendapatkan seseorang yang lebih dari saya, seharusnya dari awal kamu mengerti saya gak akan pernah bisa mencintai kamu, cinta saya cuma buat suami saya bahkan sampai saya mati sekalipun, kalau kamu cinta sama saya seharusnya kamu harus bisa membuat saya bahagia, bukan malah memaksa dan membuat saya merasa tertekan, kamu udah ngehancurin rumah tangga saya tau??! Disaat hubungan saya dan suami saya sudah membaik dan tidak ada lagi orang ketiga dirumah tangga saya waktu itu, tetapi tiba tiba kamu malah datang dan menghancurkan harapan dan keinginan saya selama ini untuk bisa membangun rumah tangga yang baik dan bahagia setelah berbagai masalah yang datang di rumah tangga kami" balas jisoo, ia tidak dapat lagi untuk menahan emosi nya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm So Sick [VSOO] ✔
القصة القصيرة[END] Kim Jisoo seorang gadis polos nan lugu, baik hati, suka menolong, tidak sombong, patuh kepada orang tua, dan memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Jisoo dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang ceo perusahaan yang berparas tampan pew...