chapter 5 .

380 77 39
                                    

" Kook ! "

Jungkook yang sedang laju menuruni tangga berhenti . Dia bergumam pelan .
Di pusing kebelakang memandang Jeon Jangho yang berdiri di tangga paling atas . Raut wajah appa nya itu tampak tegang .

" Nae , pa . . "
Jungkook bersuara malas .

" Kook nak pergi mana ?
Appa dah pesan kan jangan pergi mana-mana hari ni . Kita pergi rumah halmeoni "
Jeon Jangho membalas tegas .
" Pa , kalau appa ajak Kook pergi sana semata-mata nak bincang pasal masa depan Kook tak payah lah pa .
Kook tak bersedia lagi pa nak fikirkan pasal Jeon's Holding tu semua "

Jeon Jangho bercekak pinggang .
" Jeon Jungkook . . "

" Appa sendiri kata tunggu Kook habis sekolah dulu . Tapi sekarang belum lagi pa .
Lambat lagi . Bagilah masa untuk Kook buat apa yang Kook suka dulu .
Habis sekolah barulah Kook bagi tumpuan dekat Jeon's Holding . Buat masa sekarang Kook malas nak fikir lagi "
Jungkook menyuarakan pendiriannya .

" Kook dah umur 19 tahun .
Dah boleh fikir pasal syarikat .
Dah besar Kook . . "
Jeon Jangho semakin bertegas .

" Appa sendiri cakap yang Kook ni baru setahun jagung . Nak berdikari tak mampu , buat keputusan sendiri pun tak mampu lagi .
Tapi sekarang appa kata Kook dah boleh fikirkan pasal syarikat .
Appa nak syarikat kebanggaan appa tu bankrap ke disebabkan budak setahun jagung ni ? "
Jungkook membidas membuatkan Jeon Jangho terciduk .

Dipandang appa nya yang senyap itu .
" Please , pa .
Bagi Kook masa .
Kook nak tumpukan dekat bola sepak dengan pembelajaran Kook .
Erm , Kook keluar dulu "
Habis sahaja , Jungkook menapak turun tangga .
Dicapai kunci motorsikal di penyakut dan terus keluar dari rumah .

Motorsikal yang terparking di sebelah kereta dia hampiri . Dia naik keatas motorsikal tersebut .
Keluhan berat di lepaskan .
Apa yang terjadi cukup membuatkan dia rasa serabut . Setiap keputusan Jeon Jangho akan buat , itu yang membuatkan dia merasa dikongkong .
Appa nya 100% telah menentukan segala apa yang dia patut dan harus buat .
Setiap keputusan , Jeon Jangho yang akan putuskan untuk dia .

Malas nak fikir , topi keledar dia pakai .
Cermin ditarik kebawah .

.

Jihyo mengelap kabinet dapur selepas membasuh semua peralatan di dalam sinki .
Sudah menjadi rutinnya selepas habis waktu sekolah akan datang ke cafe milik Lee Seonhee iaitu omma angkatnya untuk membantu .
Lee's Cafe memang cukup dikenali di kawasan perumahan ini .
Lee Seonhee hanya bekerja seorang diri tanpa pembantu , dan Jihyo berbesar hati membantu jika boleh .

Selesai mengelap , Jihyo membasuh tangan .
Tangan dilap pada tuala yang tersidai di kerusi .
Jihyo menapak keluar dapur .
Menghampiri Lee Seonhee yang sedang mencatat sesuatu di buku nota dekat kaunter .

" Eomma , Jihyo rasa nak makan mee udon la .
Eomma nak tak ?
Jihyo belikan untuk eomma juga "
Soalan Jihyo itu digeleng .
Perutnya di pegang .
" Eomma dah kenyang sayang .
Baru aje tadi Hangyul bawakan jjangmyeon untuk eomma "

Jihyo senyum .
" Okay lah , kalau macam tu eomma tunggu ya . Jihyo pergi beli kejap "
Balas Jihyo dan pusing kebelakang .
Tetapi dia terpaku apabila tengok seorang lelaki turun dari motorsikal .
Lelaki yang dia kenali itu buka helmet .
Mata Jihyo meliar kiri kanan .
" Apa sunbae buat dekat sini ? "
Tanya Jihyo sendiri .
Terkejut apabila sunbae yang dimaksudkan itu melihat kearah cafe .

Jihyo terus pusing kembali kearah kaunter membuatkan Lee Seonhee memandangnya pelik .
" Kenapa pula ni ?
Pergilah beli .
Nanti tutup pula kedai mee udon tu "

" Erm..aa , nae . . Jihyo tertinggal dompet . . dekat dapur .
Kejap nak ambil "
Terkocoh-kocoh Jihyo meloloskan diri ke dapur kembali . Mata Lee Seonhee mengikuti langkah Jihyo sehingga anaknya itu hilang keruang dapur .

[ OG ] school 2020 : euphoria • jjkWhere stories live. Discover now