°She is Mine 01°

24 13 14
                                    

Pagi ini Dara sudah diributkan dengan Ivan, sahabat dari orok sampai kini. Ivan datang menggunakan motor kesayangannya, padahal baru jam 6 pagi.

Ivan berniat untuk menjemput Dara lebih pagi. Hampir setiap hari, Ivan berangkat sekolah bersama Dara. Itu pun atas suruhan dari Erika, Mama Ivan.

Mama Ivan dan Mama Dara dulu bersahabat. Maka dari itu Dara dan Ivan selalu bersama. Revi, Mama Dara bahkan boleh boleh saja putrinya dititipkan kepada anak orang.

"Pagi Dara!! Sekolah yuk!!" Teriak Ivan dari halaman depan rumah Dara. Berhubung kamar Dara itu dilantai bawah dan bisa dikatakan dekat dengan ruang depan, Dara bisa mendengar suara berisik Ivan.

Dara membuka jendela nya, mengeluarkan kepala nya mencari sosok setan ribut pagi pagi.

"Apasih Ivan! Ini masih jam 6 pagi goblok, gue baru bangun." Ucap Dara sambil mengucek matanya.

"Yaudah buruan mandi, mumpung gue sabar, gue tunggu lo disini." Jawab Ivan santai.

Dara kembali memasukkan kepalanya. Ia bergegas untuk bersiap ke sekolah. Hampir setiap pagi, dirinya dan Ivan selalu bertengkar karena Ivan terlalu nyolot.

Sudah setengah jam menunggu, Ivan berpikir untuk masuk kedalam rumah Dara saja daripada didepan malah seperti orang bego.

Baru saja mau memegang knop pintu, pintu sudah terbuka lebih dahulu oleh Darren, Papa Dara.

"Lho, ada Ivan. Kenapa ga masuk aja sih," ujar Darren.

"Hehe ini baru mau masuk tapi malah Om udah keluar,"

"Maafin Dara yang suka lelet kaya gitu ya."

"Iy-"

Ucapan Ivan terpotong karena Dara menatap Ivan dari dalam dengan tajam. Dara berjalan keluar menghampiri Ivan dan Darren yang sedang berbincang.

"Pa, kita berangkat dulu ya." Ucap Dara sambil bersalaman dengan Darren diikuti Ivan. Cepat cepat Dara menarik tangan Ivan untuk menuju motornya.

"Buruan!" Suruh Dara.

"Udah numpang, lama, masih marah marah." Gerutu Ivan.

"Oh, ga ikhlas nih? Yaudah gue turun." Balas Dara sambil turun dari motor Ivan.

"Gausah drama deh, bercanda doang tadi." Ucap Ivan sambil tersenyum manis.

Ivan menyalakan motornya, melajukannya menuju sekolah tercinta. Dijalan tidak ada percakapan sama sekali, karena Dara masih kesal dengan Ivan. Perjalanan rumah menuju sekolah hanya 10 menit.

Sesampainya di sekolah Dara turun terlebih dahulu. Diikuti Ivan dibelakangnya. Dengan langkah tergesa gesa Dara tidak melihat jika didepannya ada siswa yang sedang berdiri di depan perpustakaan.

Kelas Dara ada dilantai atas, maka harus melewati perpustakaan lantai utama.

Duk

"Heh! Jalan tu pake mata dong!" Seru Dara kepada cowok yang ditabraknya. Hellowww! Yang nabrak itu Dara lho bukan cowok itu.

Karena cowok tadi membelakangi Dara, ia membalikkan badannya menjadi menghadap ke Dara.

"Dimana mana jalan itu pake kaki," jawabnya datar.

"Ish tau ah!" Dara berlalu meninggalkan cowok itu.

Ivan yang melihat Dara sedang beradu mulut menatap dari jauh, ya walaupun Dara yang mengomel. Ia langsung berlari mensejajarkan langkah nya dengan Dara.

"Heh! Lo ngapain sih ngikutin gue terus," kesal Dara.

"Siapa yang ngikutin elu," jawab Ivan.

"Lo ga sadar?! Kita sekelas!"

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang