°She is Mine 03°

22 12 11
                                    

Pagi ini Dara sudah sampai di sekolah. Ia memilih duduk sambil bermain ponselnya, tak lama Lovata datang. Lalu duduk di sebelah Dara.

Tiba tiba Dara menepuk jidatnya sambil bermain ponsel.

"Astaga, gue lupa." Ujarnya lalu keluar dari kelas.

"Woy! Dara lo mau kemana?!" Teriak Lovata tapi tidak digubris oleh Dara.

Dara keluar kelas menuju parkiran, tadi pagi ia ke sekolah menaiki mobil. Dompet Dara ketinggalan di mobil, pas sampai di parkiran Dara melihat mobil hitam masuk ke area parkiran.

Ia sangat familiar dengan mobil itu. Yah, itu mobil yang semalam mengantar Dara pulang. Mobil Erza. Erza dkk keluar dari mobil sedangkan Dara berjalan menuju mobilnya. Ketika mereka berpapasan, tiba tiba Erza menahan tangan Dara. Namun, langsung Dara tepis dengan kasar.

"Gosah pegang pegang!"

"Pulang sama gue," ucap Erza datar lalu meninggalkan Dara yang masih tercengang. Dara menatap kepergian Erza dengan kekesalan yang hqq. Sampai lupa dengan niat awalnya.

Suara deruman motor sport memasuki kawasan parkiran SMA Barawijaya. Hal itu tidak disadari oleh Dara. Pemilik motor berhenti tepat di samping Dara yang masih menatap punggung Erza.

Brum

Brum

Akhirnya pemilik motor mengikuti arah pandang Dara.

"Fix! Lo suka sama Erza! Iya kan lo suka sama Erza!" Tuduh Ivan.

"Ih! Apa apaan sih lo!"

"Lo ngapain disini?" Tanya Ivan santai.

"Bukan urusan lo!" Ucap Dara tajam lalu berjalan menuju ke mobilnya.

***

Sedang asyik bermain ponsel sambil berjalan, tiba tiba tangan Lovata ditarik oleh seseorang. Dipaksa untuk duduk di bangku koridor.

"Gila ya lo?!" Semprot Lovata.

"Hush! Bacot!" Balas Ivan. Lalu Ivan duduk di bangku seberang nya.

"Lo tau anak baru itu? Gila! Beuh! Sikapnya songong banget! Senyum ga pernah, ngomong jarang, ya minimal nyapa gue lah!" Gerutu Ivan.

Oke, belum selesai Ivan mendumel. "Gini 'pagi Ivan' gitu kan bisa! Secara kan gue orang ter famous se SMA Barawijaya,"

"Lo! Ngatain cogan cogan baru songong? Kek kulkas jalan? Hello!!! Apa kabar sama elo yang mukanya kayak plastik gorengan!!" Cerocos Lovata.

"Lagian ya! Kalo lo minta di sapa gitu ya minta sama orang nya lah! Malah ndumel gajelas sama gue!"

"Dahlah gue mau ke kantin! Bay!" Akhiri Lovata. Tinggal lah Ivan sendirian disitu.

Ivan bangkit dari duduk nya lalu menendang kasar tempat sampah yang berada di samping bangku itu. Sampai tempat sampah itu terbang lalu berakhir menyantol di kepala Pak Andi, guru Sejarah.

"SIAPA YANG NENDANG TEMPAT SAMPAH INI!!!!" teriak Pak Andi lantang, buru buru Ivan kabur dari koridor itu.

Lain dengan Dara, gadis itu sedang pergi ke toilet. Membasuh mukanya sekali, lalu menatap dirinya ke cermin.

"Di liat liat sih, gue cantik? Pasti. Baik? Apalagi. Pinter? Jangan tanya lah, mesti goblok gue."

"Kapan ya gue punya pacar," Dara bermonolog sendiri sambil menatap cermin di depannya.

"Ah tau ah, kalo jodoh pasti dateng sendiri." Selesai berdialog sendiri, Dara keluar dari kamar mandi.

Entah apa takdir Dara saat ini, dimana mana dan kapanpun Dara berada pasti bertemu kulkas berjalan. Siapa lagi kalo bukan Erza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang