Caitlyn Adara Elfreda

51 16 3
                                    

Seorang gadis berumur sekitar 16 tahun sedang berdiri di depan gerbang SMA Barawijaya sambil mengotak atik gembok gerbang yang sudah terkunci rapat. Dengan sekuat tenaga yang gadis itu punya, ia menggedor gedor gerbang tersebut.

"Pak!! Bukain dong pak!!"

"Aduh, sialan! Pake telat segala."

Tak ada cara lain, selain melewati pagar samping sekolah. Ia langsung berlari menuju pagar samping sekolah. Gadis itu pun menatap nanar pagar yang ada didepannya.

"Oke, Dara. Lo pasti bisa!" Ucapnya menyemangati diri. Ia menggosokkan kedua telapak tangannya, bersiap untuk melompati pagar. Ia memejamkan matanya seraya berdoa.

Brak

Suara tas yang dilempar membuat Dara membuka matanya, disusul dengan seorang cowok seumuran dengannya yang berhasil melompat pagar.

"Kok lo bisa sih lompat kek begitu?" Tanya Dara kepada cowok itu. Sedangkan cowok itu hanya tertawa meremehkan Dara.

"Kenapa? Lo gabisa ya? Keren kan gue." Ujarnya menyombongkan diri.

"Ih, biasa aja kali. Ga keren juga. Dan lo pikir cewek secantik gue gabisa gitu lompat kaya lo? Ya bisa lah." Kata Dara tak mau kalah dengan cowok tersebut.

Cowok itu tersenyum menyeringai.

"Ah yang bener. Coba yang katanya cewek cantik bisa lompat, gue pengen liat dong."

Dara pun berdecak sebal. "Y-ya lo ngadep sana dulu lah! Jangan liat liat! Keenakan di elo nya nanti."

Cowok itu langsung memalingkan wajahnya. Sedangkan Dara berusaha menormalkan detak jantungnya karena takut jika jatuh. Sembari menaiki pagar yang dibilang cukup tinggi walaupun hanya sebatas perut saja.

Belum sampai detak jantung kembali normal tiba tiba Dara jatuh terjerembab dan itu karena ulah siswa laki laki yang bertubuh gendats.

"Aaaaaa!!"

"Wah, anjir keren banget!! Landing yang sempurna teman!!" Serunya heboh.

Dara pun merasakan pusing di kepala dan rasa perih di lututnya. Dengan sekejap semua berubah menjadi gelap. Karena Dara tidak kunjung bergerak, reflek cowok yang tadi meremehkan Dara pun langsung menghampiri Dara dengan perasaan cemas.

Menepuk nepuk pipi Dara, "lo kenapa , Dar? Dara?" Tanyanya khawatir. Dengan cepat ia menggendong Dara dengan gaya bridal style menuju UKS.

"Ah gila, buset berat banget. Keberatan dosa ya lo!" Gerutu cowok tadi sambil menggendong Dara.

Melewati kelas XI-IPA 1, yang dimana itu kelas Dara dan cowok itu. Bu Ratna sebagai guru Kimia menoleh karena suara cowok tadi berteriak teriak tidak jelas sambil menggendong Dara.

"Lho? Dara? Kok digendong sama Ivan?" Gumam Bu Ratna. Berhubung Bu Ratna guru terkepo seantero SMA Barawijaya, ia keluar kelas mengikuti kemana Ivan membawa Dara.

"Oke anak anak, silahkan dibaca dulu buku paket halaman 127 sampai 130. Ibu keluar dulu ya," setelah mengucapkan itu Bu Ratna langsung keluar kelas.

***

Cowok yang ternyata bernama Ivan meminta siswa yang sedang lewat depan UKS.

"Woy, Ansel! Bukain pintu UKS cepetan!!" Teriak Ivan karena keberatan menggendong Dara.

Siswa bernama Ansel pun memegangi perutnya seraya membuka pintu UKS.

"Aduh gue kebelet pup nih, udah diujung." Ujar Ansel.

"Eh, gabisa lo tunggu si Dara dulu gue mau ambilin teh anget." Ucap Ivan sembari menurunkan Dara dari gendongannya. Dara terbaring dengan muka yang dipenuhi tanah.

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang