Pagi hari yang cerah, seorang wanita masih berbaring di atas kasurnya yang sangat membuatnya nyaman. Ia benar-bemar tidak ingin meninggalakn kasurnya untuk sedetikpun.
"Bukankah ini sangat nyaman, rasanya aku ingin tertidur kembali untuk beberapa jam saja. Seandainya waktu ini bisa berhenti aku akan menghabiskan waktuku hanya ditempat tidur" ujar wanita tersebut.
Seseorang mengetuk pintu kamar wanita tersebut.
"Yah, apakau tidak akan bangun dari tempat tidurmu? Cepatlah keluar, kau bilang hari ini ditempat kerjamu akan ada pesta penyambutan pemimpin baru" ujar pria tersebut.
"Iya, aku tahu. Berikan waktu 5 menit lagi untuk aku tidur" balasnya.
"Yah, Choi Ara!!! Jika kau tidak keluar aku akan mengunci kamarmu. Lima......empat.....tiga....dua....." kesal pria tersebut.
Wanita itu langsung membuka pintunya dengan sangat keras.
"Yah, Choi Youngjae. Kau... Kau... Aish sudahlah aku akan berangkat. Bye" geram nya kepada pria tersebut.
Yah mereka adalah seorang kakak beradik yang selalu ribut disetiap harinya. Tidak ada hari tanpa ketenangan untuk mereka berdua.
Ara prov
Aku bergegas untuk berangkat ketempat kerjaku."Yah, Ara. Ada seseorang yang mengirim surat untukmu, bacalah!" ucap kakaku.
"Mungkin itu dari dia lagi, aku tidak ingin membacanya, buang saja surat itu seperti biasanya" balasku.
"Apakau benar-benar tidak ingin membacanya? Sekali saja kau baca mungkin ini penting untukmu" balas kakaku.
"Aku sangat tidak ingin membacanya, buang saja" ucapku ketus.
"Yah, Choi Ara. Setidaknya bacalah sebentar jika itu tida...." ucap kakakku terpotong.
"Untuk apa aku membaca suratnya! Apa itu akan membuat ku senang dan bisa melupakan semuanya, apa aku bisa melupakan apa yang telah dia lakukan kepadaku! Apa itu bisa" ucapku menahan air mata.
"Bacalah, kau harus menghargainya. Dia pernah mengisi hari-harimu yang membuat mu bahagia waktu itu. Setidaknya kau harus mengingat tentang dirinya dari kenangan indahmu terlebih dahulu" balas kakaku, memberikan suratny padaku lalu pergi.
Aku sangat benci ketik ada sepucuk surat datang untukku. Entah mengapa rasanya aku tidak bisa melupakan semuanya, dia selalu berusaha memberikan surat kepadaku setiap sebulan sekali dan aku selalu menolaknya.
Flashback On...
Pria itu menungguku ditaman tempat pertama kali kita bertemu.
"Kau sudah menunggu lama?" tanyaku.
"Tidak juga, syukurlah kau datang" jawabnya.
"Emm, ada apa? Ada yang ingin kau sampaikan bukan, kau bilang itu padaku siang tadi." balasku.
"Iya, aku tidak akan panjang lebar membicarakannya. Choi Ara, aku ingin kita putus. Kau tidak perlu alasanku memutuskanmu, intinya aku ingin putus darimu. Terimakasih telah mengisi hidupku dengan kebahagiaan" jelasnya.
Aku hanya tertawa mendengarnya, aku hanya menganggap itu hanyalah candaannya.
"Yah, Taehyung-ah. Kau bercanda bukan ini hari jadi kita yang pertama kalinya, sudah satu tahun kita menjalin hubungan. Apakau melakukan ini untuk memberikanku kejutan? Dimana kejutannya? Aku tidak bisa tertipu olehmu" elak ku.
"Ara-ah, aku tidak bercanda. Aku benar-benar ingin putus darimu, aku akan pergi dari hidupmu untuk selamanya. Maafkan aku, ku juga berhak membenciku. Kita tidak berjodoh, itu benar. Takdir ku dan takdir mu sangat berbeda" balasnya
Dia pergi meninggalkanku sendirian ditaman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love || Lim Jaebeom
RomanceSebuah takdir yang akan membawamu kedalam kebahagiaan 💖