Aku patah, aku hancur, aku jatuh. Seakan aku tidak ingin melanjutkan karyaku lagi. Sudah tiada lagi kamu yang selalu memberi tanggapan tentang setiap goresan tintaku. Bisa dikatakan, aku sudah hilang semangat akan semua ini. Aku tidak mengerti perasaan apa yang sedang melandaku. Entah sakit, kehilangan, atau mungkin cinta yang bertepuk sebelah tangan? Semuanya terasa bercampur aduk. Banyak harapku untukmu yang kini berujung kecewa. Mungkin memang benar katamu, kamu hanyalah angan untukku dan aku hanyalah ilusi untukmu. Sama sama susah tuk di gapai. Kemarin aku melepas mu bukan karna aku sudah tidak lagi mencintaimu, melainkan aku tidak pernah memaksamu untuk bertahan. Membiarkanmu terbang bebas mencari apa yang kau ingin. Tapi kumohon mengertilah, sejauh apapun kamu terbang, satu sayapmu masih tertinggal disini. Maka kembalimu saat ini adalah hal yang sangat aku ingin. Ku angkat wajahku ke arah langit, menghela nafas pelan dan mulai mengadukan semuanya pada deretan sang bintang. Terselip sedikit batin yang tak bisa di ucap, "mengapa tidak ada celah untuk kembali seperti dulu,bersamamu lagi misalnya"