FLASHBACK
1 tahun lalu
Areum berlari meninggalkan kerumunan orang yang memperhatikanya, sampai di balkon langkah areum perlahan terhenti kemudian ia merosot jatuh sambil memegangi dadanya
‘’apa aku salah hanya meminta satu permintaan,kenapa kau mengambil semuanya dari ku apa salahku hikkk’’ ucap areum sambil menangis
‘’kenapa kau melakukan ini hikkkk’’ucap areum dalam benaknya yang masih menangis
‘’areuma’’ucap lelaki tua yang sendari tadi memperhatikan areum yang berlari sampai menangis.
‘’siapa?? Tanya areum
Lelaiki itu kemudian mendekat menghampiri areum dan kemudian memuluknya
areum kemudian melepas pelukan itu secara sepihak
‘’aku tanya siapa anda kenapa tiba tiba memeluk saya’’tanya areum panik
Lelaki itu terdiam dan kemudian berfikir sejenak , takut kata katanya nanti membuat areum semakin sedih
‘’aku teman ayahmu’’ucap lelaki itu sambil tersenyum
_
_
_
_‘’paman kenapan mengajaku ke sini’’tanya areum yang sekarang sudah berada di bangku taman tidak di rumah sakit lagi
‘’emm kau tunggu dulu di sini ya, paman ingin membeli minum dulu jangan ke mana mana’’ucapnya lalu meninggalkan areum sendirian
Beberapa menit kemudian lelaki itu kembali dengan membawa 2 botol minuman, dan lalu memberikan yang satu untuk areum, lalu areum menerimanay walau ragu ragu
‘’paman ku ulangi perkataan ku lagi,kenapa kau mengajaku ke sini’’tanya areum yang masih sedikit mengeluarkan air mata
‘’apa paman benar teman ayah’’tanya areum penasaran
‘’emm , iya ,dulunya ayahmu adalah adik kelas paman jadi paman kenal ayahmu’’jawab lelaki itu sambil menegug minumanya
Lelaki itu kemudian melihat areum yang tertunduk kembali sambil menangis
‘’kenapa kau masih menangis, ibu dan ayah mu tidak benar benar pergi percayalah’’ucap lelaki itu dengan santai
Areum yang tadinya tertunduk sekarang menjadi mendongkak melihat tajam paman itu’’paman aku bukan lagi anak kecil yang bisa kau bohongi , ayah dan ibu sudah pergi hikkkkk’’
Tangis areum semakin pecah tangan areum mencengkram botol itu dengan kuat
‘’sudahlah jangan menangis, kau mau ke rumah paman’’ucap lelaki itu
Areum kembali mendongkak menghadap wajah lelaki tua itu’’apa,kenapa paman mengajak ku kerumah paman’’ucap areum polos tidak mengerti
‘’bertemu dengan anak lelaki ku, dia sepertimu kehilangn ibunya waktu kecil, sekarang ia sudah dewasa tapi paman selalu mengawasinya kau tau, hanya paman ingin menjaganya sampai dia menikah nanti, bila di hadapan paman dia selalu kuat tidak pernah mengis tapi akhirnya paman tau, dia hanya menahanya’’ucap lelaki itu panjang lebar
‘’kau tau areum kau tidak sendiri percayalah’’
FLASHBACK OFF
seorang wanita cantik turun dari mobilnya dengan pakain serba mewah dan memkai tas yang di gendongnya
kemudian ia perlahan memutar pandanganya ke sosok jin yang tengah memperhatikanya juga
kemudian areum melepaskan tas nya dan langsung menyodorkan nya ke seokjin
‘’kau pelayan bawakan tas ku’’ ucapnya sombong
‘’hey aku buk.. ‘’ucap jin di hentikan oleh eunwoo setelah mengijak kaki seokjin lalu seokjin mengarahkan padanganya pada eunwoo dengan emosi
‘’tidak nona ,emm silahkan masuk biar saya yang bawakan tas nona’’ucap eunwoo pelan
‘’tidak aku maunya lelaki berbahu lebar itu yang membawakan tasku’’ucap areum penuh penekanan
Kemudian eunwoo menyengol bahu jin mengisyaratkan apa yang harus jin lakukan,dengan terpaksa seokjin mengambil tas tersebut dari gengaman areum
areum yang melihat itu kemudian terseyum dengan penuh kemenangan
‘’ohh ya jangan lupa jaga jarak dariku satu meter’’ucap areum santay lalu masuk ke dalam hotel
Seokjin yang terkejut mendengar itupun hanya bisa mengepalkan tanganya tidak terima
‘’tuan kita bagi tugas ,anda yang mengusur nona itu selama di sini,dan saya yang akan menjaga hotel ,bagaimana tuan’’ucap eunwoo
‘’bukankah aku menejer mu harusnya kau yang mengusur anak kecil itu bukan aku’’ucap jin emosi
‘’tapi tuan kat..’’
‘’sudahlah baiklah aku yang akan mengurunya , semua demi uang ‘’ucap jin frustasi lalu meninggalkan eunwo yang sendari bingung dengan ucapan jin’’
_
_
_
_
_
_
‘’kenapa kau mengikutiku sampai ke kamar, apa kau lupa jarak satu meter dariku ‘’ucap areum sambil mengarahkan tatapan sinisnya ke jin‘’ohh baikalh nona’’ jin kemudia melankah mudur sesuai perintah satu meter
‘’sudahlah ambilkan aku makanan ringan sekarang aku lapar’’ucap areum dan langsung merebahkan dirinya di kasurnya
‘’kenapa kau masih diam di situ cepat ambilkan’’ ucap areum lanjut
‘’baiklah saya akan ambilkan’’dengan malasnya jin melangkah keluar kamar areum ,jika bukan karena uang dia tidak akan pernah mau di peritah orang apalagi dengan anak usia 17 tahun dia pasti gila,jika teman temanya tau dia berkerja di hotel sebagai pelayan pasti akan di tertawakan seperti yang jungkook lakukan wkwk
_
_
Setelah beberapa beberapa menit jin kembali dengan membawa beberapa snak dan minuman yang terlihat segar dan enak‘’ini ambilah’’ucap jin sambil menyodorkan makanan itu ke areum, tak lama setelah itu areum mengambilnya
Areum terlihat kesulitan dari caranya membuka bungkusan snek itu ‘’biar ku bukakan untukmu’’tawar jin’’ areum sebenarnya ingin menolak dan berucap kalau dia bisa tapi nyatanya dia memang tak bisa membukanya
akhirnya areum memberikan bungkusan snak itu pada jin, jin lalu mengambilnya dari tangan areum dan langsung membuka bungkusan snak nya dengan mudah tanpa beban
‘’ini ambilah ‘’lalu areum mengambil snak itu dari tangan jin dan langsung memakan lahap snak itu ,sadar dengan keberadaan jin yang terus memperhatiak areum saat makan, jin pun merasa gemas dengan cara makan areum , tapi di balik itu semua sebenarnya jin juga merasa jengkel dengan sikap areum yang terus memerintah hal yang tidak jelas dan sombong,,ini adalah pertama kalinya jin melihat anak kecil yang sombong
‘’baiklah nona saya pergi sekarang klo ada apa apa panggil saya’’ucap jin perlahan ingin membalikan badan
‘’tunggu dulu’’ucap areum menghentikan langkah jin sambil menatap plang nama yang tertera ada di dekat saku jas milik jin (KIM SEOKJIN)
‘’apa kamu anak dari ahjussi’’
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Reasons
Teen Fictionoleh @nmkkkkkklllllllo dan dipubliskan oleh saya sendiri Ubah judul!!! tepat hari ini hari ulang tahunku yang ke 15 aku mengataka ke egoisanku di depan orang tuaku yang membuat aku harus kehilangan mereka ''pembunuh'' itu yang mereka katakana pada...