Chapter 5

987 31 3
                                    

"Hanna.." panggil Seungwoo. Namun yang dipanggil tidak menghiraukannya.

"Han.." panggilan kedua juga tidak menyadarkan seseorang bernama Hanna itu yang sedang sibuk melamun. Seungwoo mulai terlihat khawatir.

Seungwoo pun berinisiatif menggenggam tangan Hanna sambil masih berkonsentrasi mengendarai mobil sportnya. Seorang Han Seungwoo memanglah multitasking.

"Han..kau baik-baik saja kan?" tanyanya dengan nada lembut.

"Aku tidak baik-baik saja", jawab Hanna sekenanya dengan suara lemah  tanpa memedulikan lawan bicaranya yang mulai panik.

Tanpa memedulikan mobil yang ada di belakang. Han Seungwoo menepikan mobilnya dengan cepat. Mobil yang ada di belakang tadi mengklakson dengan keras dan pengemudinya berkata kasar sambil melewati mobil mereka. Seungwoo tidak peduli sama sekali yang ada dipikirannya hanyalah keadaan Hanna saat ini.

Hanna terkejut sekaligus mulai sadar,ia segera menyesali kata-kata  barusan keluar dari mulutnya. Hanna melihat Seungwoo yang tengah sibuk mencari kontak di hpnya. Tertulis "Seoul Hospital" sebelum Seungwoo memencet tombol telpon Hanna berhasil merebut hp itu. 

"Aku baik-baik saja! Tenang saja oppa aku tadi bingung memikirkan laporan yang belum aku kerjakan." ujar Hanna tidak berani menatap langsung mata Seungwoo, sungguh Hanna tidak pintar berbohong dan langsung diketahui Seungwoo.

Seungwoo segera merebut kembali ponselnya namun gagal karena Hanna melempar ponsel Seungwoo  keluar jendela mobil mewah itu. Handphone bermerk Apple itupun berhasil masuk ke semak-semak.

Hanna hanya bisa cengar cengir sehabis menyadari perbuatannya. Ia mulai merasa bersalah, tetapi ia juga tidak ingin ada helikopter tiba-tiba datang di hadapan mereka untuk menjemputnya menuju rumah sakit hanya karena dia asal bicara tadi.

"Oppa maafkan aku!" ucap Hanna sambil menangkup kedua tangannya tanda memohon ampun atas perbuatan yang mencengangkan barusan. Seungwoo yang pasrah melihat handphonenya yang melayang begitu saja karena tingkah Hanna. 

Seungwoo pun tidak tega memarahi Hanna jika ia memasang wajah seperti ini.

Seungwoo pun tidak tega memarahi Hanna jika ia memasang wajah seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang si pelaku memasang wajah tanpa dosa itu keluar dari mobil. "Tenang oppa, aku cari hpmu sampai ketemu", lanjut Hanna. Seungwoo mengetahui karakter Hanna yang keras kepala akhirnyapun membiarkannya dan menunggunya di mobil.

Selama 30 menit Hanna masih belum juga menemukan hp itu. "Tadi aku melihatnya jatuh disini?Kenapa sekarang tidak ada?!", ia berbicara sendiri dengan kesal. Seungwoo melihat Hanna kesal dengan dirinya sendiri. lalu seutas senyum terukir di wajah tampannya. Ia merasa lucu dengan setiap ekspresi yang dikeluarkan oleh wanita bermarga Kang itu.

"Hanna-ya, segera masuk ke mobil! Gwencana(tidak apa-apa) aku bisa membeli lagi"ucap Seungwoo dengan sedikit keras karena Hanna terletak cukup jauh dari mobilnya.

"Shiro(tidak mau), pokoknya harus sampai ketemu!" balas Hanna sambil mencari-cari di semak-semak. Tidak lama tubuh Hanna menghilang karena tertutupi semak-semak yang cukup besar.

Seungwoo khawatir Hanna tidak terlihat oleh pandangannya, ia pun segera berlari keluar dari mobil sport mewahnya. "Han.." panggilnya terputus. "KETEMU!"ucap Hanna bersemangat tapi saat ia mengambil handphone itu layarnya sudah retak dan softcase hp pemberian darinya terlepas, menghilang entah kemana.

Kini Hanna ada di hadapan Seungwoo sambil memegang handphone layar retak itu. Keadaan Hanna sungguh kacau, rambut panjangnya dipenuhi dedaunan dan ranting. Ujung-ujung tangannya berdebu dan terlihat luka gesek yang dihasilkan oleh semak-semak liar di sekujur betisnya tanpa ia sadari. Luka kecil memang tetapi air muka pria berwarga Han itu khawatir bercampur marah. Seungwoo menyesal membiarkan gadis keras kepala dan ceroboh ini melakukan apa yang gadis itu mau.

"Hentikan Hanna, ayo kita pulang" kata Seungwoo lembut. Hanna tidak menghiraukan perkataan Seungwoo dan masih mengais-ais semak-semak itu. Tanpa meminta perssetujuan Hanna, Seungwoo spontan menggendong Hanna seperti karung goni.

Hanna yang terkejut tentu saja langsung protes sambil menggerak-gerakkan kakinya berusaha turun. Namun itu semua sia-sia tubuh kecil Hanna hanya menghasilkan tenaga yang sangat kecil bagi seorang Han Seungwoo. Sungguh tidak ada apa-apanya, Seungwoo membawa Hanna dengan mudahnya masuk ke dalam mobil.

"Hya! Oppa turunkan aku!Pokoknya harus sampai ketemu!Turunkan!Oppa!"ucap Hanna tidak berhenti sepanjang perjalanan ke mobil. Saat Seungwoo mendudukkan Hanna ke kursi penumpang di sebelah pengemudi. Hanna masih mengoceh dan berusaha untuk keluar. Seungwoo segera menyematkan sabuk ke badan Hanna. Klik.. tanda sabuk itu berhasil melingkat di tubuh kecil Hanna. "Op..",kini perkataan Hanna yang terputus karena Seungwoo memanggil nama lengkapnya "Kang Hanna", sedikit dengan nada tegas sambil menatap kedua matanya dengan intens.

Beberapa detik kemudian Hanna berhasil ditenangkan oleh Seungwoo seperti seekor harimau yang dijinakkan oleh pawangnya. Hanna yang telah mengetahui tanda bahwa ia harus segera menghentikan ocehannya pun akhirnya bungkam seribu kata dengan patuh akhirnya ia menjawab "Ne".

Seungwoo yang puas dengan jawaban Hanna barusan tersenyum sambil mengusap kepala Hanna dan segera beralih ke kursi pengemudi untuk kembali ke rumahnya.

To be continued....

Jangan lupa share, like, and comment yaa gaes. Biar aku ada semangat buat nulis. Terimakasih :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yes, Mr. Han | Han Seungwoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang