Kali ini disekolah Jaemin melihat adik kelasnya Renjun, datang dengan raut wajah tertekuk membuat Jaemin langsung membawa tungkai panjangnya mendekat
Menarik tangan Renjun tanpa ada niat menyakiti "Ada masalah? Kenapa cemberut pagi pagi?" Tanya Jaemin setelahnya "nggak ada apa apa, capek aja" balas Renjun lalu kembali berjalan
Namun baru beberapa langkah tangan Renjun kembali ditarik oleh Jaemin yang membawanya pergi "eh.. kak, akunya mau dibawa kemana?" Tanya Renjun panik saat menyadari Jaemin membawanya ke gerbang belakang sekolah
"Bolos" jawab Jaemin santai lalu tawanya terdengar memenuhi telinga "gak usah takut di alfa, soalnya aku juga bakalan di alfa" lanjut Jaemin dengan senyuman, lalu memberhentikan angkot yang melintas didepan mereka
"Kak kita pake seragam, gak bakal dibolehin masuk" ucap Renjun saat melihat Jaemin membawanya ke game center yang berada di pusat kota "masuk aja gak bakal dilarang" balas Jaemin lalu kembali menarik tangan adik kelasnya itu agar masuk ke game center tersebut
"Mau main apa?" Tanya Jaemin "eung.. terserah kakak aja" "kamu jarang kesini ya?" Tanya Jaemin lagi "iya"
"Kalau gitu kita main ini aja" balas Jaemin "pump it up?" Jaemin mengangguk lalu menggesekan cartunya pada mesin game
"kamu tinggal ikutin panah yang dilayar sama ka--"
"Aku tau kak, aku gak sebodoh itu" balas Renjun lalu mengaktifkan slot pemainnya, dan memilih musik yang akan mereka mainkan dan mulai memainkannya bersama Jaemin
"Katanya jarang main kesini, kok jago banget?" Tanya Jaemin penasaran sesaat mereka keluar dari game center, karena jujur saja dari banyaknya permainan yang mereka mainkan, Jaemin hanya menang pada game motor gp, tembak zombie dan basket
"Kaka kira game center cuman ada satu apa? Aku memang jarang ke sini kak, tapi biasanya aku mainnya dirumah atau gak di game center dekat rumah yangyang" Jaemin mengagguk mengerti
"Kalau gitu sekarang ikut kaka" ucap Jaemin "kemana? udah sore, Aku dari tadi juga udah ikut kakak lho" Jaemin nyergir sembari menggaruk pipinya "ikut aja dulu" kata Jaemin dibalas anggukan oleh Renjun
Sekarang Jaemin dan Renjun sedang berjalan pelan di taman dengan danau buatan disampingnya, "masih bete gak? Tadi pagi udah ditekuk aja mukanya, kenapa?" Tanya Jaemin lembut, Renjun menundukan kepalanya lalu menggeleng pelan, Jaemin mengerti mungkin ini bersifat privasi sedangkan ia bukan siapa siapa Renjun
"Duduk sini aja, udah mau tenggelam mataharinya" balas Jaemin lalu duduk ditanah beralaskan rumput hijau, Renjun ikut duduk disebelah Jaemin
"Cantik banget langitnya" ujar Renjun tiba tiba "iya sama kaya kamu" balas Jaemin, dengan memberanikan diri menggenggam tangan yang lebih mungil darinya dan kini mata Jaemin beralih menatap mata serupa mata rubah didepannya "aku mau buat ini lebih romantis, tapi aku takut akan berlebihan dan malah terkesan weird nantinya, aku belum tau banyak hal tentang kamu"
"Aku juga gak tau pastinya suka kamu dari kapan, ntah itu pas mos atau saat masalah teh tawar" Jaemin tertawa kecil mengingat kejadian memalukan tersebut
"Tapi aku sadar -Jaemin tersenyum. Sangat sadar sekarang, karena ketika mata ini memandang raut wajahmu yang indah, hanya tiga kata yang terucap dari lubuk hatiku yang paling dalam 'aku cinta kamu'."
"Alay banget ih" Renjun berucap namun tidak menghilangkan senyuman indah diwajahnya "Renjun, pacaran kuy" ujar Jaemin
"Beneran ngajak pacaran?" Tanya Renjun "iyalah masa pura pura" balas Jaemin, Renjun menundukan pandangannya, matahari sudah tenggelam, kembali pada peraduannya menyisakan cahaya tipis terbungkus gelapnya malam "terus kak Lami gimana?"
"Lho? Kenapa Lami? Lami kenapa emangnya?" Tanya Jaemin balik, Renjun mengerjapkan matanya bingung "hari minggu kemarin aku liat kak Jaemin pelukan sama kak Lami"
Mendengar kalimat dari yang lebih mungil, Jaemin tertawa "jangan bilang yang bikin kamu bete tadi pagi karena ini" Ucap Jaemin "aa~ gemes banget" Jaemin mencubiti pipi Renjun yang langsung ditepi oleh siempunya dengan merengut
"Lami saudara kaka Renjun" balas Jaemin setelah mengakhri tawanya "kita gak ada apa apa, lagian Lami suka sama Jeno" Lanjut Jaemin
"Dan kaka sukanya sama kamu" Jaemin tersenyum menampakan barisan rapih gigi depannya "jadi gimana? Mau gak pacaran sama aku?" tanya Jaemin
"Mau~" ujar Renjun lalu memeluk Jaemin erat yang langsung dibalas Jaemin dengan meletakan lingkaran tangannya dipinggang simungil, menghasilkan letupan letupan menyenangkan didada dan diperut masing masing
Akhirnya perjuangan Jaemin selama beberapa chapter terbalaskan dengan hasil yang memuaskan.
Epilog
"Tadinya kalau kita gak bolos, aku mau nembak kamu pakai bunga" celoteh Jaemin setelah beberapa saat, Renjun melonggarkan pelukannya "Trus sekarang bunganya kemana?" Tanya Renjun
"Didalam tas hehe, ditinggal disekolah tadi" baru menayadari kaka kelasnya sekaligus --ekhem pacarnya. Tidak membawa tasnya sendari tadi "ih kok ditinggal? ntar tasnya hilang gimana?" Tanya Renjun
"Nggak kok, udah dibawa sama Jeno katanya" Renjun mengangguk
Ting~
Pesan dari ponsel Jaemin"Lihat" ujar Jaemin menunjukan layar ponselnya
Anjing samonyet
Jaem!
Bunga ditas lu gua pinjem dulu ya, ntar gua ganti
Buat nembak Haechan
readJaemin terkekeh, temannya juga sedang selangkah menyusulnya
"Kak" panggil Renjun "hmm?"
"Kata kakak tadi, kak Lami suka sama kak Jeno" Jaemin mengangguk mengiyakan "tapi itu.. kak Jeno mau nembak kak Haechan?" Tanya Renjun Jaemin kembali mengangguk"Tapi.. bukannya kak Haechan sukanya sama kak Mark ya?" Mata Jaemin mengerjap, lalu tertawa pelan
"Sepertinya kisah cinta mereka akan sedikit dramatis"
....
Yuhuuu ku combek
KAMU SEDANG MEMBACA
gombal 《JaemRen》
Fanfictionhanya tentang gombalan Jaemin tukang flirting untuk Renjun yang bodo amatan --mungkin