AFTER THE HEARTBREAK

#4

Satu minggu sudah berlalu,berarti sekarang adalah hari dimana semua orang weekend

Begitu juga dengan novi dan teman teman nya, mereka pergi berjalan jalan ke sebuah mall yang berada tak jauh dari rumah mereka.

"dhe sini kau"kata novi kepada dhea yang sedang melihat lihat sepatu.

Dhea pun berjalan kearah novi dan desynta yang lumayan jauh dari tempatnya tadi, namun matanya tak lepas dari sepatu sepatu tersebut.

"wih dhe jangan katrok kali lah kau, kita kesini cuman cuci mata jangan seakan akan kau mau belik"kata novi pemperingatkan dhea, ya memang niat mereka hanya ingin melihat lihat

Mereka memang anak orang kaya, tapi itu tak membuat mereka bebas dan memiliki banyak uang. Tidak jangan harap seperti itu, karna orang tua mereka masih sayang kepada anak nya dan memikirkan masa depan anak anak nya.

"nop nop, logat mu coba dirubah sedikit biar gak nampak kali anak medan nya"kata desynta pada novi yang selalu berbicara dengan logat khas medan.

"alah udah lah palah lah itu, toh juga kita dimedan nya bukan dijakarta"kata novi sedikit kesal.

"udahlah itu aja kalian ributkan, liat liat baju yok"kata dhea mengakhiri pertengkaran antara novi dan desynta

"ayok"kata novi dan desynta semangat.

Mereka berjalan kearah tokoh baju yang ada dimall tersebut tak jauh dari tempat mereka tadi, setibanya disana mereka melihat lihat baju baju yang ada disana.

"we ini cantik"kata dhea sambil menunjukan baju sweeter berwarna hitam kepada novi dan desynta yang sedang melihat lihat baju.

Novi dan desynta menoleh dan langsung berjalan mendekat kearah dhea.

"wih bagus woy, ayok kita coba."ajak novi sambil menyengir.

"nah ia, pas kali ada tiga bajunya, malah warna nya sama lagi"kata desynta mengambil satu baju yang sama seperti dhea pegang.

"nah ayok lah"kata novi sambil mengambil baju yang sama.

Mereka bergegas keruang ganti, mereka masuk bersamaan ke 1 ruang ganti. Dan mencoba sweeter tersebut

"ayok foto, mana hp mu dhe? "tanya novi yang tak sabar ingin foto.

"ini, ayok"ajak dhea sambil mendekat kearah novi dan desynta.

Didepan mereka ada sebuah cermin besar,dan dhea mengarahkan kameranya ke cermin sehingga menampakan seluruh tubuh mereka.

Mereka berfose dengan ala kekinian, tak cukup dengan sekali meraka berfoto hingga beratusan.

"udah lah, nanti dipikir kita maling"kata novi mengakhiri sesi berselfi ria mereka.

Mereka melepaskan sweeter tadi dan meletakan nya lagi ke tempatnya semula, ya begitulah mereka.
Hanya numpang foto saja.

"kelantai atas yok"ajak desynta.

"skuy"jawab novi dan dhea sambil menaiki lift kelantai tiga.

Dilantai paling atas atau lantai 3 adalah timezone,mereka sering ketempat itu untuk bermain basket dan menari.

Saat tiba diatas novi ditabrak oleh seseorang sehingga membuatnya hampir terjungkal kebelakang, untung saja ada desynta dan dhea yang gesit menangkap nya.

Kalau tidak, bisa bisa malu ia terjatuh didepan umum....

"kalau jalan liat liat lah, apa gak punya mata kau"kata dhea kesal kepada dipelaku.

"hmm? "kata sipelaku acuh

Ia malah menatap mereka malas, dan memalingkan wjah nya ke arah lain...

"eh elo lagi elo lagi"kata novi sambil mendekat kearah lelaki yang menabraknya tadi

"lo sengaja? Hah! Jawab! "bentak novi kepada akmal, ya laki laki yang menabrak nya tadi adalah akmal.

"o, udah siap? Gue mau cabut nih"kata akmal dingin dan berlalau dari hadapan novi dan teman teman nya.

Akmal berjalan dengan santai, seolah ia tidak habis melakukan kesalahan apapun

Novi dan dhea yang melihat itu pun geram

"eh bangke"umpat novi dan dhea bersamaan.

"udah udah ayok main jadi gak? "kata desynta yang semulai dari tadi hanya melihat pertengkaran novi,dhea dan akmal

"gak jadi, pulang aja, udah kesel aku gak mood lagi"kata novi yang tidak berminat untuk melanjutkan tujuan mereka sebeluk nya

"hooh sama, kuy lah"kata dhea menyetujui novi

sambil menggandeng tangan novi melangkah menuruni lift meninggalkan desynta.

"kesal kesal, tapi jangan tinggalin aku dong"kata desynta sambil berlari mengejar novi dan dhea

Desynta kesal melihat novi dan dhea, selalu saja dirinya yang ditinggal kan.

Padahal yang mengajak pertama kali adalah mereka...

(sabar ya syn)  kwkkwkwkwkk