"Ca itu kan ko dhika!! Samperin yuk!" Ucap sahsa semangat
"Hai ko dhika." Sapa sasha
"Oh hai. Kalian adik kelas gua kan y? Lu jessica yang waktu itu gua wawancara kan? Hai. Apa kabar?"
"Iy baik ko." Sambil memasang senyuman terbaiknya
"Koko sendiri? Bareng keluarga atau teman mungkin?" Tanya sasha mencoba menarik perhatian dhika
"Sendiri. Cuma cari beberapa buku doang tadi. Aku mau langsung pulang. Kalian mau nebeng? Kebetulan aku bawa mobil."
"Boleh. Hehe" kata sasha cepat
"Eh aku gak usah deh. Mau ketemuan ama mommy di sini. Kalian berdua pulang duluan saja." Ia tahu ia bodoh, tapi dia kan sudah janji akan membantu sasha dan dhika jadi lebih dekat. Sepertinya dia harus mengalah pada sasha.
Ah sial kan gua maunya mengatar ica. Kenapa jadi berdua sama sasha. Pikir dhika
"Oh gitu. Yah yasudah deh. Balik dulu ya ca. Nanti kapan kapan kalau ad waktu kita bisa mengobrol lagi. Bye." Ucap dhika
"Thank you lovely!" Bisik sasha senang di telinga ica
"Bye!"
Aduh sendirian deh gua! Telfon pak ujang deh suruh jemput.
=============
Ica terlihat sibuk mengerjakan tugas biologinya yang belum selesai ketika sasha masuk kelas dan duduk langsung disampingnya dengan lesuh.
"Kenapa sha?" Tanya ica masih menulis ketika menyadari kehadiran temannya itu.
"Kita gak kepilih jadi anggota osis." Kata nya datar tapi jelas ada peraaaan kecewa dibalik itu yang langsung bisa di rasakan ica.
Ica segera menghentikan tugas yang sedang ia kerjakan.
"Yasudah lah. Lebih baik kita fokus belajar aja yang bener. Kalau kita masuk osis, bisa bisa pelajaran kita terganggu sha."
"Tapi gua gak bisa deket deket ko dhika dong. Kalo masuk osis kan pasti bisa lebih deket ca."
"Adub kalo cuma karena masalah itu kan kita bisa pikirin bareng bareng. Hmm lu uda ad kontak nya ko dhika?"
"Ada."
"Nah yauda lu smsin aja dia. Ngobrol atau ajak ketemuan kek apa kek. Nanti gua bantuin deh janji."
"Gitu ya? Yaudah deh." Ucapnya sasha masih terlihat murung
"Udah gak usah gitu lagi! Eh y gimana kemarin sih ko dhika pas anterin lu pulang? Ngobrolin apa aja di jalan?" Tanyanya penasaran
"Gak gitu banyak. Dia orang nya gak gitu banyak omong atau apa ya. Kebanyakan gua yang terus terusan cari topik pembicaraan. Kayaknya bakal susah nih deketin ko dhika."
"Haha. Iya kan cinta butuh perjuangan!"
"Iy sih. Tenang aja! Gua gak bakal nyerah buat ko dhika!" Ucapnya berusaha membangkitkan semangatnya sendiri
"Gitu dong! Itu sasha yang gua kenal! Eh ini lu tugas bio pinjem dong! Gua mau nyalin aja lah. Uda capek nyari jawabanya gak ketemu ketemu."
"Haha. Nih tuh!"
"Jess malam ini ikut gua pergi. Gua jemput jam 6 nanti." Ucap revvan tiba tiba yang sudah berada di depan mereka
"Hah mau ngapain?" Tanya ica heran tapi revvan malah tidak menghiraukannya dan pergi meninggalkannya.
"Gua gak mau!! Dasar aneh!!" Teriak ica yang mungkin masih bisa didengar revvan.
==============
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Teen FictionEvery girl has her Best friend, Boy friend, and True love. But you're lucky if they're all the same person. Cerita ini berkisah tentang kehidupan cinta para anak abg. anak SMA :)