Mobil itu menjauh dari kawasan peternakan. Tempat dimana Haknyeon tinggal.
Sekaligus tempat dimana penyiksaan itu berlangsung.
Haknyeon baru menyadari bahwa mobil itu bergerak menuju pusat kota saat sang pengemudi disampingnya mengeluarkan suara.
"Kamu nggak apa-apa, kan?"
Pemuda disampingnya hanya menggeleng lemah. Menyiratkan sebuah ambigu untuk sang penanya.
"Di dashboard ada roti sama air, kalo mau ambil aja."
Pemuda bersurai kecokelatan itu menggeleng lemah. Lagi.
Bahkan untuk menelan, ia harus berpikir berulang kali jika mau melakukannya.
Karena bahkan nafsu makannya runtuh saat pertama kali jantung ibunya disodorkan kemulutnya.
"Kamu tinggal dimana? Daritadi kita mutar disini terus," ucap si pemuda berwajah menyenangkan disebelah Haknyeon. "Atau kamu lupa alamatnya dimana?"
Haknyeon mengendikkan bahu. "Rumahku disana, tadi."
Telunjuknya menunjuk kearah jalan menuju peternakan yang mereka lalui tadi. Jemarinya bergetar pelan saat menunjuk kearah sana.
Ada rasa sakit yang tak terkira menghujam dadanya saat penglihatannya terbayang senyum letih ibunya.
Sebelum pisau itu menembus wanita kesayangannya itu.
Hening.
Kedua pemuda itu sibuk dengan pikiran masing-masing. Mobil itu berhenti di persimpangan jalan.
"Hei,"
Haknyeon menoleh ketika pemuda baik hati itu menepuk bahunya pelan.
"Kalau kamu mau, kamu bisa tinggal sama saya dan adik-adik saya dirumah, sekarang."

KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] Greed - Ju Haknyeon ✓
Fanfiction[completed] [NOT BXB] [Silahkan baca buku[0] sebelum kesini ya!] sejak saat itu, Haknyeon kehilangan nafsu makannya. @semutkayang ¤18062020