-Hari-
Rosè benar-benar tak menyangka vario putih yang sering dilihatnya di tempat les kini terpakir di depan rumahnya, si empunya baru saja melepaskan helm dan beberapa kali mengibaskan rambut.
Ganteng.
Cewek itu tersenyum lembut begitu Angkasa sudah berdiri di depannya, memberikan beberapa bingkisan buah untuk gadis itu.
"Niat banget lo kak", ucap gadis itu seraya terkekeh pelan. "Padahal sekarang lo mau diamuk bokap sama abang gue, tapi lo mau berbaik hati ngasih bingkisan gini. Thanks ya"
Angkasa tak membalas namun tersum lembut. Ah gila, kenapa cowok ini tiba-tiba terlihat benar-benar tampan?. Padahal di tempat les, Rosè biasa saja, bahkan beberapa kali jengah karena Angkasa terus mencuri pandang.
"Oh, elo orangnya?", Sehun menatap cowok itu dari atas ke bawah. Wajahnya datar begitu juga tatapannya. "Masuk"
Menuruti apa yang dikatakan Sehun, Chanyeol memasuki rumah bercat putih gading itu. Wajahnya tenang, tak menampakan ketakutan apapun.
Cowok itu menyalami seorang pria tua dengan kumis tipis itu, tersenyum dan memperlihatkan lesung pipitnya yang manis.
"Kamu Angkasa?", ucap pria tua itu tenang. Dengan isyarat mata, beliau menggiring Rosè untuk masuk kamar. Menjadikan ruang tamu dikuasai ketiganya.
Ralat, dikuasai Sehun dan Ayahnya.
Ayah Rosè mendehem pelan, dan sama seperti Sehun tadi, lelaki itu memandangi Angkasa dari atas ke bawah. "Saya gak mau basa-basi, kenapa kamu deketin anak saya?"
"Karena saya suka Rosèanne", jawab cowok itu mantap. "Saya gak akan kesini kalau saya gak suka sama anak bapak"
Pria tua itu terkekeh pelan. "Berapa umur kamu?"
"20 tahun"
"Ck, tua juga", ucap pria tua itu. "Anak sulung saya saja masih 17 tahun jalan 18", tambahnya. "Kenapa kamu suka sama Rosè?dia terlalu muda untuk kamu"
"Dia unik. Saya suka", jawab cowok itu cepat. "Lagi pula, cinta gak memandang umur om", tambahnya.
Ayah Rosè memutar bola matanya. "Saya rasa kamu tahu Jaehyun?, dia nyakitin anak saya. Sampai si Rosè gak mau keluar kamar, padahal masih SMP waktu itu, tapi anak saya sakit hatinya sampai segitu parah".
"Saya dan Jaehyun berbeda"
"Dih, kata siapa?", tanya pak tua itu. "Jaehyun juga ngakunya ke saya kalau dia suka Rosè karena unik. Nanti juga anak saya ditinggal, ngecewaiin anak saya"
"Saya gak bakalan ngecawaiin Rosèanne"
"Ck, Jaehyun juga ngomong gitu", kali ini Sehun yang membuka suara. Menatap dengan dingin pada cowok di sampingnya. "Gue gak ngijinin adek gue pacaran. Mending lo jauhin Rosè"
"Alasanmu gak masuk akal", ucap Chanyeol. "Saya suka sama Rosè, dan sampai saat ini saya gak pernah buat gadis itu nangis. Bukan alasan yang bagus kalau anda ngelarang saya mendekati dia hanya karena masa lalunya, kalau anda ngekang seseorang hanya karena jatuh sekali dia gak bakalan berkembang. Jadi om, tolong biarkan daya dekat dengan Rosèanne"
-*-
Aku nulis apaan anjir:")
KAMU SEDANG MEMBACA
[RC] : TEXT ME [SELESAI]
FanfictionPukul satu siang di hari Minggu yang cerah, Roseanne Anandara mendapatkan pesan aneh di handphonenya. +62435***** : SELAMAT kamu termasuk dalam jajaran pemenang 2020!!. Cek 1234 di browser kamu sekarang!! "Apaan dah"