Selamat membaca😊❤
***
GADIS bername tag Meidiana Taheran itu mengikat rambut panjangnya sebelum membuka pintu loker untuk menaruh buku-buku yang di bawanya sesuai dengan mata pelajaran hari ini.
"Halo cantik."
Diana mengalih pandangannya dengan malas ke samping,di saat yang bersamaan Noah tersenyum lebar memamerkan deretan giginya yang putih dan rapi.
"apa?" tanya Diana dengan malas.
"Lesu banget kaya habis orgas---"
"lo mesum gak tau waktu ya." potong Diana sebelum membiarkan Noah melanjutkan ucapannya yang selalu tidak di saring.
Noah terkekeh dan menempelkan punggung tangannya di kening Diana dengan tiba-tiba dan sangat keras sehingga menimbulkan bunyi 'Plak' yang membuat Diana meringis kesakitan.
Diana menepis tangan Noah secara kasar,"sakit bego!"
Mata Noah menyipit menelusuri wajah Diana yang tampak sembab tidak seperti biasa,
"lo nangis?"
Diana mendecak dan beranjak pergi tanpa merasa perlu menjawab pertanyaan Noah.Untuk saat ini dia sangat malas untuk berkomunikaai dengan orang-orang di sekitarnya.
Namun Noah seakan tidak mengerti kondisi dan terus saja menganggunya,Padahal Diana hanya ingin sendiri tanpa di ganggu oleh siapapun.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Diana seperti ini,tapi mengigat dimana kakak kelas bernama Andre memutuskan hubungannya dengannya secara sepihak dan menjalin hubungan dengan sahabatnya lah yang membuat dia seperti mayat hidup.
"Lo gak ngaca na?muka lo dah mirip lipatan keteknya badak."
"rambut lo berantakkan banget kaya sarang burung habis ngewe."
"baju lo juga kucel amat,lo lama-lama mirip sama kurcaci dari pegunungan Nevada."
Benar-benar.Noah membuat Diana ingin memutar mulut pemuda itu 180°,dia berhenti tepat di ambang pintu kemudian menarik paksa telinga pemuda itu.
"Mulut lo emang perlu banget gue jejelin tai musang ya?!"
Noah meringis sakit serta mengaduh,"ntar kalo mulut gue bau,lo gak bakalan mau cium gue la---"
Bukannya merasa kasihan justru Diana dengan tega semakin menarik kuping Noah dengan perasaan dongkol,
"Mesum banget sih lo!"
"mesum gini juga lo say---AAH SAKIT BANGET!"
"ampun dee,ga lagi deh gue."
Diana melepaskan cubitan pada telinga Noah sambil menghembuskan nafas gusar,dia melepaskannya bukan karena percaya pada omongan Noah yang tidak akan lagi menganggunya karena dia tahu Noah itu orangnya tidak pernah kapok.
Bukan hal itu yang membuatnya langsung mengabaikan Noah yang masih meringis kesakitan sambil mengelus salah satu telinganya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Geborgenhett (Love under the maple tree)
Teen FictionYa,Diana memang tidak bisa memaksakan kehendaknya walapun dia ingin. Sekarang dia harus bagaimana?kehilangan dua orang yang paling berarti di hidupnya sekaligus membuatnya mau tidak mau harus seperti daun maple yang jatuh dengan senang hati di musim...