KEDUA(2)

23 3 0
                                    

• AWAL PERMULAAN KISAH YANG SEBENARNYA •

.
.
.
.

“Kita dipertemukan oleh takdir dalam kecepatan sekon yang ikut mengejar seluruh waktu yang dihabiskan untuk ke-egoisan diri sendiri, namun terputus oleh aliran kata 'tamat' diakhir kisahnya. Selamat tinggal~ ”


#1
[Hwang Irene]

>>0<<

Drrtt.. Drrrtt.. Drrtt..

Pria berkemeja rapi itu memukul stir geram, lalu kemudian menepikan mobilnya untuk mengangkat panggilan berulang yang sebelumnya dengan disengaja tak dihiraukan olehnya. Mencoba menarik nafas sejenak, dan menghembuskannya dengan santai.

"Iya. Halo, ada apa lagi?" ujarnya dingin, langsung ke arah inti pembicaraan.

"Ada apa denganmu, nak? Kau baik-baik sajakan? Kenapa langsung kembali, kami mencarimu keseluruh penjuru tempat tadi. Kau kenapa, Jung? Tidak enak badan ya?" Suara diseberang terdengar cemas. Bertanya berkali-kali yang tak kunjung dapat balasan dari si penyambung.

"Jeon Jungkook! Apa kau masih di sana..??" Ulangnya kembali.

"Ya, Eomma, aku masih di sini. Kalian bersenang-senanglah yang lama di sana. Jangan khawatirkan aku, aku sangat jauh lebih baik jika tidak datang lagi ke situ. Sampai jumpa lain waktu."

"Tapi, Jung—"

Tutt.

Jungkook menyugar surainya ke belakang sambil meremas kuat hingga kulit kepalanya terasa sakit akibat jambakan sengaja yang dilakukan olehnya sendiri. Sialan! Kenapa bisa hari seperti ini terulang kembali, dan bodohnya aku!!

Punggungnya ia senderkan disenderan kursi sambil menenangkan diri. Rasa lelah, kepala berdenyut, serta berbagai pikiran negatif lainnya ikut menyerah dalam satu waktu dan itu semua membuat Jungkook hanya mampu membiarkannya. Bila tak bisa merubah setidaknya ia tidak boleh menghancurkannya.

Dirinya terpentur, kembali pada saat-saat tadi sebelum mobil miliknya melaju dalam kecepatan tinggi membelah jalanan lenggang pada siang hari ini.

Flashback On.

Jungkook melangkah perlahan menuju tempat dimana alamat pada pesan diponselnya tertuju, sebuah restoran bernuansa ke-eropaan menyapa matanya, menyajikan suasan indah dan elok untuk dipandang. Dan senyum Jungkook ikut melengking sempurna saat di lihatnya Sang Appa dan Eomma-nya melambai, secara tersirat menyuruhnya untuk mendekat dan bergabung bersama.

Ketika tiba Jungkook mengernyit, awalnya ia pikir hanya akan ada acara makan satu keluarga, namun penglihatannya tak dapat membohongi jika ternyata salah satu rekan kerja Sang Appa juga ikut bergabung. Wanita cantik dengan tampilan modern menyapanya, Jungkook membungkuknya badan dan mereka berkenalan.

"Jadi ini putra anda yang bernama Jungkook itu, dia sangat sopan dan berwibawa. Saat pertemuan pertama saja aku langsung menyukainya, bagaimana bila putriku juga ikut tertarik padamu nak," ujarnya terkekeh kalem, dan semua dimeja ikut tertawa, kecuali Jungkook yang hanya bisa terdiam mencerna maksud perkataan tadi.

Between [Lizkook]Where stories live. Discover now