Telat

135 3 0
                                    

Rheza terbangun duluan, lalu melihat jam di tangannya.

"HAH. Gila, udah jam setengah tujuh aja!" Teriak Rheza yang membangunkan kelima temannya

"Apa Rhez? Udah jam setengah tujuh? Wah. Kita bisa telat nih. Ayo buruan cuci muka terus ke Bandara" Kata Naomi

"Untung kemarin malem barang-barang udah di rapiin di koper" Lanjut Ghozali

Tak lama kemudian semua siap untuk ke bandara. Padahal jadwal terbang sudah kurang 10 menit lagi. Mereka pun memanggil taksi untuk ke bandara.

"Gila nih, kita telat. Udah jam tujuh tapi kita masih kena macet di toll" Raffi berkata

"Kalo telat gimana? Masa kita gajadi ikut study tour? Padahal kemarin nyiapinnya ribet" Kata Sekarningrum sambil menyesal

"Kita pasti berangkat kok, kan aku punya pesawat terbang disana. Tinggal minta ijin daddy terus berangkat" Lanjut Laura

"Kamu serius? Sipp kita bisa tetep berangkat" Teriak Raffi

"Iya, Pokoknya ke Papua kan? Gampang, pesawat udah siap kok" Laura berkata

Lalu mereka terlihat gembira dan lega setelah Laura mengatakan itu. Sedangkan perjalanan masih macet untuk ke bandara.

Sekitar jam setengah delapan mereka sampai di bandara. Saat itu mereka tidak melihat rombongan Siswa dari Global International School. Mungkin karena rombongan tersebut sudah berangkat ke Papua. Lalu mereka menuju ke pesawat ayahnya Laura. Pesawatnya berukuran sedang yang berisi cukup untuk sepuluh orang. Pilot utusan ayah Laura pun masuk setelah sang enam sekawan itu masuk, lalu menerbangkan pesawatnya. Cuaca di bandara tersebut sangat cerah. Tanpa ada awan sekalipun. Tak lama pesawat pribadi itupun terbang menuju Pulau Papua. Perjalanan menuju Papua membutuhkan waktu selama 3 jam perjalanan dari Surabaya. Laura dan Sekarningrum tampak membaca novel bersama, lalu Rheza sedang mendengarkan musik dengan earphone yang tersedi di kursi pesawat. Ghozali dan Raffi sedang menulis sesuatu bersama, sedangkan Naomi sedang membersihkan kukunya. Mereka seketika terdiam di pesawat terbang tersebut, tak lama kemudian mereka tertidur.

Sejam kemudian mereka semua terbangun, Perjalanan masih membutuhkan waktu dua jam untuk sampai. Rheza melihat keluar dari jendela. Dari jauh ada awan hitam. Tak lama kemudian hujan pun turun. Lambat laun hujanpun semakin deras, Bahkan ada petir di depan. Lalu angin pun berhembus sangat kencang. Sang pilot pun berusaha keras untunk menyeimbangkan pesawat agar tetap terbang di udara. Tetapi karena kencangnya hembusan angin Pesawat pun tidak lagi seimbang dan pelan-pelan berbelok ke kanan dan kiri. Yang akhirnya...

The LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang