1

18 5 5
                                    

Yuk kita mulai ceritanya~
🍃🍃🍃


"Carra!" Panggil seorang perempuan dengan senyuman cantik di wajahnya.

Carramel yang sedang berjalan sambil menatap ponselnya terpaksa mengalihkan pandangannya ke sumber suara, yang berasal dari arah belakangnya.

Melihat Carramel ingin menoleh, segera perempuan itu melambai-lambaikan tangannya.

Carramel menyerngitkan alisnya, bingung kenapa anak itu ada di gedung ini.

Perempuan itu langsung berlari menghampiri Carramel dengan membentangkan kedua tangannya alih-alih ingin memeluknya.

Carramel waspada, saat perempuan itu sudah mendekat dengan cekatannya ia langsung mengubah posisi menyamping membuat perempuan itu memeluk dirinya sendiri.

"Ish Carra!" Perempuan itu mengeluh sebal.

"Ngapain Lo disini?" Carramel menatap sinis.

"Hehe" cengirnya.

"Ngapain Lo disini?" Carramel mengulang pertanyaannya.

"Yaya ganti jurusan.." jawab-Yaya-pelan.

"Kenapa? Kenapa gak di acting?"

"Yaya ganti!"

"Trus kenapa harus di sini?"

"Yaya.."

"Gua tanya kenapa harus di music!?"

"Yaya mau bareng Carra" lagi-lagi Yaya menjawabnya pelan.

"Lo?!" Carramel menunjuk Yaya, ia tak habis pikir Yaya pindah jurusan yang sama dengannya sedangkan keinginannya adalah terjun ke dunia per-actingan.

Iya, di sekolahan SMA ini semua murid akan di tuntut untuk mengambil jurusan keinginan mereka di saat mereka menaiki kelas 3 SMA. Gedungnya pun beragam, untuk wilayah kelas 1 dan 2 SMA itu dipisah wilayah dan mereka fokus pada pembelajaran umum. Beda dengan kelas 3 SMA, mereka akan di fokuskan pada bakat keinginan mereka. Contohnya, Carramel mengambil jurusan musik dan fokus pada permainan pianonya. Dan Yaya yang sebelumnya di jurusan acting pindah bersama Carramel, dan Carramel membenci itu. Ia tahu Yaya sangat menyukai dunia acting, dan sangat ingin masuk kedalamnya. Tapi ini apa?

"Maapin.." Yaya menunduk, dan memainkan jemarinya.

Carramel menghela nafas, "kita masuk dulu, orientasinya udah mau di mulai" ucapnya dan melangkah pergi.

Yaya mengangguk dan tersenyum, setidak nya sekarang Carramel tidak memarahinya walaupun entah nanti akan bagaimana.

"Carra tungguin!"

"Cepet!"

...

"...yang sudah memutuskan mau fokus di alat music apa silahkan hubungi kepala jurusan agar di masukan daftar list. Sekian dari saya..."

Kurang lebih seperti itu, orientasi pun selesai.

"Car!" Panggil Yaya yang duduk di belakang Carramel.

Carramel sedang sibuk dengan handphonenya, dari awal sampai akhir ia sama sekali tidak memperhatikan prosesi orientasi jurusannya.

"Car!" Lagi Yaya memanggilnya karna Carramel sama sekali tidak menengok, mungkin karna aula sedang bising  jadi ia tidak mendengarnya.

Karena gondok, Yaya langsung menghampirinya.

"Carramel!" Yaya menggebrakan meja dan langsung mendapat pelototan dari Carramel.

dia "GEMA" laki-laki gilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang