Pelajaran sedang berlangsung di jam pelajaran terakhir hari ini, guru itu hanya terus mengoceh didepan kelas menjelaskan materi.
Ah tidak, ini lebih ke sebuah dongeng menurut Jaehyun.
Membosankan.
Sekarang sudah mendekati waktu pulang sekolah, kenapa gurunya harus berlama-lama di kelas.
Jaehyun mengedarkan pandangan ke penjuru kelas, lalu ia menghela napas. Lihat, tidak hanya dirinya yang sudah jenuh, dan ingin cepat pulang ke rumah.
*kriiiinnggg*
Jaehyun menghela napas lega, akhirnya bel pulang yang ditunggu-tunggu akhirnya berbunyi juga.
"Baiklah anak-anak. Sekian pembelajaran hari ini, saya permisi"
"Ne, terima kasih ssaem" Jawab murid kelas dengan serempak
Jaehyun membereskan alat tulisnya dengan terburu-buru, ia ingin cepat pulang lalu bermain playstationnya sambil bersantai ria.
Kemudian semua murid berhamburan keluar kelas.
"Jae, itu tuh yang namanya Ten" Tunjuk Yuta ke arah perempuan didepannya yang berjarak hanya beberapa langkah.
"Gila lo ya? Itu sih OB anjir"
"Bukan itu goblok! Itu dibelakangnya. Liat sebelahnya itu kan cowok manis yang lo isengin kemaren"
Yuta menarik lengan Jaehyun ke arah 2 lelaki manis yang sedang mengobrol asik.
"Ten" Panggil yuta seraya menepuk pelan pundak ten
"Eh Yuta? Ada apa Yut?" Tanya ten, tak lupa dengan senyuman manisnya.
"Kemaren lo nyariin Jaehyun kan? Ini nih bocahnya" Yuta melihat ke arah Jaehyun yang terdiam.
Yuta yakin jika Jaehyun sedang terpesona dengan senyuman manis, tatapan Ten yang polos dan menggemaskan.
Yuta juga sangat yakin jika Jaehyun akan menarik perkataannya kemarin "Sorry, tapi gua ga tertarik" ia yakin 100%, karena terlihat dari tatapan Jaehyun ke Ten yang sangat terpana.
"Lo manis banget sih" Gumam Jaehyun yang masih terdengar jelas oleh Yuta, Winwin, dan Ten.
Ten menunduk, malu dipuji oleh Jaehyun seperti. Walaupun ia sudah sering mendengar pujian itu dari banyak orang
"Jae, Ten, gua duluan ya. See you" Ucap Yuta seraya melambaikan tangan ke arah mereka.
"Eh kalo gitu gua juga duluan ya Ten, udah dijemput nih" Winwin pun juga meninggalkan mereka.
Ten mengangguk tanda mengiyakan Yuta dan Winwin, sedangkan Jaehyun masih terdiam.
Ten menolehkan kepalanya ke Jaehyun lalu menatapnya.
Ah ternyata Jehyun masih terpana dengan lelaki manis didepannya.
"Hm Jae.. hyun" Panggil ten tergugup, ia tidak tau kenapa jadi gugup seperti itu.
Jaehyun tersadar dari lamunannya.
"Maaf ganggu, aku cuman--"
"Hah? Aku?" Jaehyun memotong ucapan Ten, terheran kenapa ada orang seumurannya yang masih menggunakan 'aku-kamu' dengan sesama jenis. Kecuali sepasang kekasih bukan?
"Mmm kenapa?"
"Pake lo-gua aja deh Ten biar santai"
Ten menggeleng pelan, "maaf tapi ga terbiasa"
Lucu, bisa gua bawa pulang ga sih? -Jaehyun
Sepertinya jaehyun mengurungkan niatnya tadi yang ingin cepat pulang, dan bermain ps.
"Kata Yuta, lo nyariin gua ya kemaren? Kenapa?"
"Iya. Aku cuman mau bilang sama kamu--"
"Mau confess ya?" Lagi lagi Jaehyun menyela ucapan Ten.
"Hah? Apa?"
"Hah? Engga, lanjut aja"
"Kamu, tolong berhenti jahil sama orang lain ya. Apalagi kemaren kamu jahilin sahabat aku, kasihan tau. Aku ga suka kalo Winwin digituin. Dia kan lagi bawa banyak buku, harusnya kamu bantuin, bukan kamu sengaja senggol gitu. Coba kamu yang diposisi Winwin, terus kamu digituin, kamu pasti marah kan? Lain kali jangan diulang ya" Ten menasehati jaehyun panjang lebar dengan tenang dan senyumannya.
"Tujuan lo sebenernya apa sih?" Tanya Jaehyun
"Ih kamu ga ngerti? Biar kamu berhenti jahil sama orang-orang"
"Ah ga bisa Ten, udah tabiat"
Apa akan sia-sia Ten menegur jaehyun? Ia hanya niat menegur, setelah itu pulang, tidak berlama-lama seperti ini.
Ten tidak bisa terus menerus menatap Jaehyun.
Ia sangat tampan, membuat Ten terpukau.
"Kamu ga kasihan sama mereka yang kamu usilin?"
Jaehyun menjawab dengan cepat "Engga. Kecuali cowok manis, dan lucu kayak lo ini"
Ten malu, malu karena Jaehyun mengatakan hal itu kepadanya. Ia menunduk untuk menyembunyikan pipinya yang mulai merona.
"Kok nunduk? Gua ga bakal jahilin lo kok Ten, ga usah takut"
Ten mendongak lalu tersenyum, "Aku ga takut sama kamu" Jawab ten yakin
Jaehyun tersenyum menatap Ten, ia sangat sangat kagum dengan Ten. Ia sangat murah senyum, dan sangat ramah. Oh jangan lupa, dia anak yang lugu.
Senyuman manis, dan mata yang indah.
"Jangan liatin aku begitu dong, aku jadi takut"
"Tadi bukannya lo bilang ga takut sama gua ya?"
"Ah gatau ah" Ten mencebikkan bibirnya lucu.
Menggemaskan sekali ya tuhan, batin Jaehyun.
Ternyata benar yang yuta katakan kemarin, ini beda dari yang lain. Memang perempuan dan uke lainnya bagaimana? mengejar-ngejar cinta Jaehyun, lenjeh, berdandan menor, memamerkan lekuk tubuhnya dan belahan dadanya. Ew, membayangkannya saja membuat Jaehyun bergidik ngeri.
Mereka tidak akan mendapat perhatian Jaehyun sampai kapan pun. Jaehyun juga tidak minat dengan mereka.
Lalu seperti apa tipe yang Jaehyun suka?
Seperti Ten.
Lelaki manis, lugu, ramah, murah senyum, dan lucu.
Apa Jaehyun jatuh cinta pada lelaki manis itu?
TBC
Akhirnya jae sama ten bertemu wkwk
Don't forget to vote and comment if you like it guys
Tgkyoo💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Première Vue | Jaeten [END]
Любовные романы/pʁə.mjɛʁ vy/ "Do you believe love at first sight?" première vue : first sight Love at first sight is a personal experience as well as a common trope or stock convention in literature: a person or character feels an instant, extreme, and ultimately...