Cuma coret" jadi mungkin agak nggak rapi.
Musim semi.
Musim panas.
Musim gugur.
Musim salju.Hujan, baru saja berhenti. Tepat beberapa saat sebelum istirahat makan siang tiba. Hujan tidak berlangsung lama. Namun, terasa sangat dingin. Entah karena apa.
Aku mengambil kotak maka siang ku. Dan membawanya menuju pohon di tepi lapangan. Aku duduk membelakangi lapangan. Menyumbat telinga dengan earphone dan memulai melodi.
Angin meniup daun dari pohon yang kini tengah ku sandari.
"Kau makan sendiri?" tanya nya sembari menyeringai.Hanya ada pipi yang merona kemerahan. Dengan hati yang berdebar kencang. Mencari jawaban.
//bagaimana aku harus menjawab nya?//, tanyaku dalam hati. Sejak musim gugur tahun lalu tak satu pun orang yang mengajak ku bicara."Ya", aku hanya bisa menjawab singkat. Namun cukup untuk membuat nya tersenyum kembali. Dia duduk di samping ku.
"Nama mu?" tanya nya."Harus nya kau sudah tahu, kecuali...",
"aku murid pindahan jadi aku belum tahu nama mu".
"Shiro, Haruyuki Shiro" ucap ku.
"Begitu ya! nama yang indah" dia tersenyum, lagi. Rambutnya cokelat nya berkilau ditimpa sinar mentari.
"Kamu bukan orang sini?" tanya ku. Dia mengangguk. Dan bertanya, "Mengapa kau makan sendiri?".Aaah.....
Aku sudah lama tidak ingin mengatakan nya. Dan seketika itu mulut ku beku. Lidah ku kaku. Jantung ku berdegup kencang.//kenapa aku harus mengingat nya sekarang?// batin ku kesal.
Memori yang sudah lama terkubur kembali menghantui ku. Entah kenapa musik yang sejak tadi mengalun lembut tiba tiba saja seperti teriak kan di telinga ku. Kepala ku terasa berat. Kemudian semua nya menjadi pemandangan pada saat itu."Kau tak apa?" tanya nya.
//Siapa? ini, UKS?, aku, ah, tadi//. "Omong omong kau belum memperkenalkan diri mu kan?" ucapku. Aku mencoba duduk, namun aku menyadari tatapan khawatir nya dan segera duduk di pinggir ranjang. Mengisyaratkan bahwa aku baik baik saja. Dia terdiam.
"Jadi, siapa nama mu?" tanya lu sambil mencoba tersenyum. "Panggil saja Hiro-",
"aku menanyakan nama lengkap mu". Dia tersenyum.
"Hoshi Hiroomi" ucapnya menurut. Aku hanya bisa ber "oh" pendek.
//Anak baru, ya?// ucapku dalam hati. Aku tersenyum. Dia adalah orang yang pertama mengajak ku bicara semenjak hari itu. Karena nya aku percaya bahwa esok akan selalu datang.
Aku mengulurkan tangan "salam kenal, ya, Hi-kun". Muka nya tiba tiba saja memerah. Tepat ketika angin menerobos jendela UKS.Nama ku Haruyuki Shiro. Aku bukan lah gadis pendiam apalagi pemalu. Sebenarnya aku adalah seorang gadis periang. Dan suka bernyanyi. Hanya saja aku berhenti menjadi sosok itu selama beberapa waktu. Namun aku merasa bahwa aku harus menjadi sosok itu lagi.
"Selamat pagi!" itu yang selalu ku ucap riang setiap masuk kelas. Dan kini aku mengucap kan nya lagi. Meski tidak ada yang membalas. Namun, aku merasa bahwa itu wajar. Karena setelah insiden itu aku di cap sebagai seorang siswi yang buruk. Aku duduk di bangku ku. Bangku dekat pintu belakang.
//Anak itu bukan dari kelas ini?// gumam ku.Aku menyadari sesuatu. Ada yang mengintip ku. Dari balik pohon ini. Tidak hanya sati orang. Aku yang merasa terganggu pun- "Shiro!" ucap nya.
"Fia-senpai, kau membuat ku terkejut", ucapku sambil mengelus dada. Denpai hanya cengengesan memperlihatkan gigi kelinci nya.
Fia-senpai adalah kakak kelas ku. Tidak terlalu tinggi untuk ukuran anak kelas tiga. Imut, dan pandai memainkan alat musik. Kakak kelas yang paling dekat dengan ku."Kapan senpai balik?" tanya ku sambil menyuap onigiri ke mulut ku. "Kemarin" ucap nya lembut.
"Sudah baik kan?" selidik nya. "Proses", aah sebenar nya aku tidak ingin membahas nya.
"Ooh, gitu, ya!" ucap nya sambil beranjak berdiri dan pergi.//Omong omong anak itu ke mana?//, batin ku.
"Rindu dengan ku, Shiro-san?" ucap nya tiba tiba.
"Nggak kok" jawab ku datar.(Hi-kun dah auto freeze tuh>->).
"Shiro-san ikut ekstra apa?" tanya nya.
//jelas banghet, wait, nggak usah gr//.
"Aah, ekstra... renang dan... me-menyanyi. Ta-tapi aku sering bo-los, dua-duanya" muka ku merah, malu.
"Heeh, Shiro-san suka menyanyi?" aku mengangguk.
"Kelihatan nya kok nggak ya?" ucap nya ragu. Aku membuat balon dengan mulut ku,
"Hmph!" dan memalingkan wajah ku.
"Bercanda kok, bercanda!" dia tersenyum jahil.
"Aah, sudah lama tidak ada yang tersenyum seperti itu pada ku" gumam ku dengan mata yang berkaca kaca.
"Eh, Shiro san, kau tidak apa apa?" tanya Hiroomi. Aku menggeleng pelan.
"Terima kasih" ucap ku.
"Untuk apa?" tanya nya tak mengerti.
![](https://img.wattpad.com/cover/224073164-288-k540421.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
kumpulan cerita gaje :v
Short Storyjadi cerita ini isi nya beda beda bisa lanjut bisa enggak nggak tahu kenapa kepikiran bikin ini Isi nya paling juga cuma ketikan abal abal