PART 3

316 34 0
                                    

Sore yang diwarnai dengan awan jingga dan suasana kota bangkok yang sangat indah, kendaraan yang berlalu lalang serta waktu yang terus berjalan.

Dan kini tay sedang mengendarai mobilnya menuju tempat dia bekerja, di dalam dunia kejam seperti ini adalah makanan sehari-hari untuk seorang tawan vihokratana.

Markas tay berada di sudut kota dan bisa dibilang tempat yang tak pernah dikunjungi orang bahkan tempat itu tidak terdeteksi oleh maps, jadi tak heran kenapa tay memilih tempat itu.

Setelah tay melewati kota yang sangat ramai kini tay sudah memasuki hutan yang di penuhi pohon pohon begitu lebat, suara hewan hewan liar di dalam hutan terdengar di telinga si wajah berkulitan itu.

Markas tay berada di tengah hutan yang berjarak sekitar 2 km. Setelah melewati hutan dan pohon-pohon, akhirnya tay sampai di pintu gerbang markas tetapi ia harus memasukan kode agar bisa masuk, dan kode itu sangat awam bagi orang pada biasanya yaitu dengan tepuk tangan sebanyak 3x dan markas pun terlihat di depan matanya.

Tay pun segera masuk kedalam markas itu, di sana juga ada temannya yaitu off dan singto. Mereka bertiga bekerja sama sejak SMA dan mereka tidak pernah membicarakan hal lain selain pekerjaan.

Off dan singto yang berada di ruangan tay pun langsung kaget melihat kedatangan tay, "TAY!!" ucap off dan singto bersamaan.
"Kalian kenapa ada disini?" ucap tay dengan wajah acuh kepada kedua temannya.

"Ki..kita sedang cari berkas chanagun crop minggu lalu.." ujar singto gugup waktu itu, "Kenapa kau tiba-tiba datang kesini tay? Bukankah kau mencari tau tentang polisi itu?" ucap off mendahului singto.

"Oh tadi gue sih udah ketemu sama polisi itu dan dia dengan begitu bodohnya berhasil masuk ke perangkap gue, dengan senang hati pula." tay menyeringai di ujung pangkal bibirnya.

"Ehh tay ngomong ngomong polisi itu namanya new bukan?" Tanya singto kemudian.

"Iya,memangnya kenapa?"

"Kayaknya gue dan off pernah denger nama itu deh tapi gue lupa," ucap singto.

"Off gue mau cerita sama elo, tapi nggak di sini," ajak tay pada off.

"Ok, elo keruangan gue aja dan kayaknya gue bisa tebak apa yang bakal lo ceritain ke gue."

"Jangan sok tau lo," cetus tay.

Akhirnya tay pun menuju ruangan off di lantai 2, mereka pun duduk di sofa yang ada di pinggir jendela.

Wajah tay sedikit ragu untuk menceritakan pertemuannya dengan polisi menyelkan tadi, karna selama ia menatap mata itu ada perasaan aneh muncul di hati tay saat itu.

Off pun langsung bisa menebak apa yang terjadi pada temannya itu dan ia bertanya pada tay dengan suara berbisik, "Apa yang lo rasain?" Tanya off di telinga tay.

"Kok lo bisa tau gue merasakan perasaan aneh sih!" Cetus tay, "Tapi ya sih dan gue nggak tau apa itu off," ucap tay melirih di akhir kalimat.

"Tenang aja gue ngerti kok, gue cuman heran sih seorang tawan vihokratana punya perasaan sama seseorang."

"Apaan sih! Siapa juga yang punya perasaan sama new."

"Tuh kan, padahal gue nggak nyebut nama dia loh," sindir off sambil tertawa kecil.

"Gue kesini buat cerita dan minta solusi ya bukan dengerin omong kosong lo yang nggak penting," ucap tay sambil mengepalkan tangannya.

"Sabar kawan, jangan serius serius gitu dong, gue rasa lo harus ketemu lagi deh ama dia."

"Males banget rasanya ketemu sama polisi sok kayak gitu."

"Jangan gitu lagian nih ya loh penasaran sama perasaan lo sendiri kan?"

ugly is the secret policeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang