🍓🍓🍓🍓🍓
Ada beragam cara Allah mempertemukan dua manusia, salah satunya melalui perjumpaan tak sengaja.
-Azka Arifael Rahman
🍓🍓🍓🍓🍓
Ujian sekolah sudah berakhir satu Minggu lalu. Sebagian siswi kelas 10 dan 11 sudah memutuskan untuk tidak lagi hadir di sekolah setelah pengumuman liburan semester dan pengambilan rapot diumumkan. Beberapa dari mereka lebih memilih tempat tujuan wisata dan mengatur jadwal destinasi yg kerap dikunjungi anak muda.
Berbeda dengan siswi di kelas 12 sekarang ini, mereka disibukkan dengan keperluan mencari dan mendaftar di fakultas yang mereka inginkan. Begitu pula dengan Sabrina yg sedang menjalani masa latihan kebahasaan di salah satu gedung milik SMA Az-Zhira guna mempersiapkan diri untuk berangkat ke Kairo lusa ini.
Gedung itu jauh dari bangunan utama, letaknya sekitar 3 km jauhnya. Sudah seminggu ini ia tak mendatangi SMA Az-Zhira karena memang sudah tak ada urusan lagi yg harus ia selesaikan disana
Berbeda dengan salah satu adik kelasnya bernama Marwah. Gadis itu sudah seminggu ini terus mencari keberadaan Sabrina. Hingga hari ini ia mengetahui jika Sabrina mendapat beasiswa dan harus menjalani latihan bahasa di gedung lain. Ia pun pulang dengan rasa kecewa yg ia bawa"Kenapa lu, ditekuk mulu tuh muka?" Tanya pemuda di tempat kemudi mobil ketika Marwah masuk ke dalam mobilnya
Gadis itu hanya diam lalu mengambil air mineral dan menghabiskannya hingga tandas.
"Ditanya itu dijawab, bukan diem aja kek sapi beranak gitu" celetuk pemuda itu setelahnya
Marwah menatap abangnya tajam
"Lagian abang kenapa sih akhir-akhir ini sering jemput aku. Biasanya juga mamah, abang kan selalu tuh nongkrong nggak jelas sama temen2 abang yg urakan itu"
Pemuda itu tak menghiraukan perkataan adiknya. Matanya terus menerawang keluar jendela mencari seseorang yg sudah seminggu ini tak ia lihat. Ia merindukan sosok itu, sosok gadis berjilbab sederhana dengan senyuman yg begitu sahaja. Ia ingat ketika pertama kali menatap mata teduh gadis itu, gadis yang ia yakini adalah gadis yg baik dan benar. Sampai detik ini pun ia tak bisa berhenti memikirkan gadis itu. Ia tak menyukainya, tentu tidak. Tipe gadisnya bukanlah yang syar'i dan tertutup seperti itu. Ia lebih menyukai gadis yg modis, kekinian dan terbuka. Tapi gadis itu lain, ia berhasil masuk ke dalam pikirannya tanpa permisi. Dan sekarang gadis itu hilang entah kemana
"Abang cari siapa sih bang"
"Nggak siapa-siapa"
Marwah hanya menggedikan bahunya tak peduli. Setelah itu mengeluarkan ponsel dan berniat menghubungi Sabrina. Gadis itu sudah mencoba dari kemarin hanya untuk memberi pesan agar menyimpan nomornya. Tapi akun WhatsApp Sabrina saja selalu tak terlihat online
"Mau nelfon siapa?"
"Abang jangan kepo ya, mending kita pulang. Bentar lagi hujan tuh"
"Pms ya, marah mulu elah"
Pemuda itu melajukan mobilnya dengan pelan. Berharap gadis itu keluar dari gerbang sekolah sebelum dia beranjak pergi. Tapi nihil, gadis yg ia tak ketahui namanya itu tak kunjung muncul hingga ia dengan segera menginjak pedal gas dan berlalu menuju jalan utama.
🍓🍓🍓🍓🍓
Juwana, 4 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Ar-rahman untuk Sabrina
Teen FictionMencintai bukanlah keharusan untuk memiliki raga. Bukan kewajiban untuk menyampaikan rasa. Bukan juga keinginan untuk saling merengkuh dan menyentuh. Tapi buatku, cinta adalah tentang ketulusan untuk menjaga, keikhlasan untuk melepas dan kelapangan...