🍓🍓🍓🍓🍓
Kepergian tak selamanya tentang perpisahan panjang. Aku pergi, bukan berarti aku tak kembali.
-Agiescha Sabrina Az-zahra
🍓🍓🍓🍓🍓
Senin, 11 Desember 2010
Hari ini hari keberangkatan Sabrina menuju tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya. Ia akan memulai segala impian dan angannya disana. Dengan mengucap basmalah mantap dalam hatinya, Sabrina melangkahkan kaki menuju koridor pesawat. Hari ini adalah hari dimana akan berpisah dengan seluruh keluarganya di Indonesia. Abi Akmal, Umi Fatimah, Umi Asiyah dan Sadina mengantarkan nya ke International Minangkabau Airport.
"Sabrina, jaga dirimu baik-baik nak. Abi, umi dan Sadina akan terus mendoakan mu" kata Abi Akmal memeluk Sabrina erat
"Sabrina bisa jaga diri baik-baik Abi. Restu dan doa tulus Abi sudah cukup untuk bekal diri Sabrina disana" jawab Sabrina dengan air mata yang terurai
Kini bergantian lah ia dihadapan Umi Fatimah, wanita itu kemudian membawa Sabrina dalam pelukannya dengan erat
"Nak, jaga kesehatan, jaga dirimu, jaga hatimu dan jangan lupakan solat ya. Mau sesibuk apapun kamu disana nantinya, Allah harus kamu dahulukan sayang" kata Umi Fatimah dengan sayang mengelus punggung Sabrina yang bergetar sesenggukan
"Iya umi, insya Allah Sabrina bisa menjaga solat Sabrina. Umi jaga diri baik-baik ya, jangan terlalu capek, jangan lupa istirahat umi" jawab Sabrina dengan melepas pelukan dan bergantian menatap Umi Asiyah
"Sayang, semoga kamu selalu dalam lindungan Allah SWT. Jangan lupa mengabari ya kalau sudah sampai disana" kata Umi Asiyah kemudian memeluk Sabrina singkat. Sabrina hanya tersenyum
"Iya umi. Terima kasih. Jangan lupa doakan Sabrina" jawab Sabrina pelan lalu mendapat anggukan dari Umi Asiyah
"Mbak, memang harus sekali ya mbak pergi ke Kairo sekarang? Kenapa tidak besok-besok saja perginya?" Tanya Sadina dengan mata yang berkaca-kaca.
Sabrina tersenyum melihat tingkah adiknya itu. Ia pun segera memeluk Sadina dengan sayang"Mbak harus pergi sekarang dek. Sadina jangan cengeng lagi ya, jangan sering merepotkan Abi dan Umi. Obatnya jangan lupa diminum. Jangan lupa doakan mbak juga, nanti mbak akan sering-sering mengabari kamu"
"Mbak janji ya, nanti kalau Sadina WhatsApp mba jangan cuma diread aja. Nanti Sadina akan rindu sama mbak" kata Sadina berbinar
"Iya Sadina. Mbak harus pergi sekarang" jawab Sabrina dengan senyuman yg tulus
"Abi, Umi Fatimah, Umi Asiyah, Sabrina harus pergi sekarang. Jangan khawatirkan Sabrina ya Abi, umi. Assalamualaikum" bersamaan dengan itu suara dari speaker pesawat sudah menggema dengan lantang.
Dengan berderai air mata Sabrina melangkahkan kaki menuju pesawat. Sesaat ia melihat keluarganya yg masih menatapnya penuh haru hingga perlahan semuanya terhalang kaca dan ia sudah ada didalam pesawat yang 10 menit lagi akan segera lepas landas.
"Ya Allah permudahkan lah jalan hamba untuk meraih impian hamba ya Allah. Semoga jalan ini adalah jalan yg engkau kehendaki atas hidup hamba" lirih Sabrina dalam hati ketika pesawat itu sudah mulai mengangkasa dan meninggalkan kota kelahirannya, kota Padang.
🍓🍓🍓🍓🍓
Juwana, 4 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Ar-rahman untuk Sabrina
Teen FictionMencintai bukanlah keharusan untuk memiliki raga. Bukan kewajiban untuk menyampaikan rasa. Bukan juga keinginan untuk saling merengkuh dan menyentuh. Tapi buatku, cinta adalah tentang ketulusan untuk menjaga, keikhlasan untuk melepas dan kelapangan...