『 αkαѕhí ѕєíjurσu 』

208 41 6
                                    

Iida berdiri tepat di sebelah [Yn]. Otaknya memproses, maksud dari kata-kata yang ada di carik kertas itu. Ia pun menaikkan kacamata-nya yang sama sekali tidak merosot. "Bunga mentega? Apa itu sesuatu?" Ucap Iida yang bingung.

"Tidak, bukan. Lebih tepatnya ini sebuah istilah dari bahasa lain."

"Hah?" Iida bingung. Ia tidak paham dengan ucapan [Yn]. Gadis itu mengangkat kertas itu dan mengacungkannya tepat di depan wajah Iida. Memperlihatkan sisi kertas yang tertulis pada lelaki berkacamata itu. "Ini tulisan latin dari bahasa Indonesia. Bunga mentega, nama lain dari nerium oleander yang dinamakan oleh masyarakat sana." Iida mengambil kertas itu dan membacanya dengan baik-baik. Bahkan mulutnya coba mengeja huruf per huruf sampai ia tidak sengaja menggigit ujung lidahnya.

"Lalu inisial siapa yang dipojok ini?" Angin berembus pelan. Seketika mereka berdua pun terdiam. Ketika [Yn] hendak membuka mulutnya. Sebuah tepukan lembut mendarat pada pundak [Yn]. Gadis itu menoleh dan mendapati Midoriya yang berdiri sambil menatapnya. "Iida-kun kita tukar ya. Kau dengan Asido-san dan aku bersama dengannya." Midoriya melirik kearah [Yn]. Ia memegang lengan gadis itu dan membawanya pergi.

Belum sempat [Yn] menanyakan kenapa, Midoriya sudah berseru nyaring. "Asido-san ada di taman belakang! Datangi dia Iida-san." Iida pun menyahut dengan nyaring pula. Lalu keduanya pergi berlawanan. [Yn] yang diseret hanya mengerutkan alisnya, bingung kenapa Midoriya menyeretnya. Setelah merasa cukup, Midoriya melepas pegangannya pada lengan [Yn]. Ia berbalik dan menatap gadis yang jauh lebih pendek darinya. Kedua mata dengan iris senada dengan surainya itu menyorot tajam. ia mendelik saat melihat ekspresi [Yn] yang tidak menampakkan rasa bersalah.

"Siapa yang menyuruhmu untuk membuka kertas itu, hah?" Midoriya bertanya. Ia melipat tangannya di depan dada. [Yn] menggeleng, "tidak ada. Tapi kalau kertas itu terus disimpan. Penyelidikan ini tidak akan berlanjut lagi, Midoriya-san." Midoriya menaikkan satu alisnya. Ia berbalik dan lanjut berjalan.

Lelaki bersurai lumut itu mendengus. Ia berjalan dahulu masuk kedalam mansion. Meninggalkan [Yn] yang berjalan dengan wajah yang tidak bisa di definisikan. Bingung dan kesal. Ketika berjalan, mnegekori di belakang Midoriya. [Yn] menemukan seseorang yang asing di mansion ini. "Midoriya-san!" Panggil [Yn]. Membuat lelaki itu berhenti berjalan dan menoleh. "Apa?" [Yn] menoleh, menunjuk kearah seseorang yang tengah berdiri sambill menyeruput sesuatu. Surai biru lembut pria itu berayun. Sesekali pria itu menengok pada pergelangan tangannya untuk memastikan sesuatu.

[Yn] langsung melangkah. Menghampiri pria berambut biru lembut itu. Menyapanya dengan senyuman hangat dan ramah, [Yn] mengangkat satu tangannya. "Permisi, hai." Pria itu berhenti menyeruput minumannya. Matanya melirik kecil kearah [Yn] yang berdiri di depannya dalam diam. Pria itu menurunkan minumannya dan mengulas senyum kecil. "Ya, ada yang bisa kubantu?" tanyanya dengan lembut.

[Yn] mengembus pelan. Ia balas tersenyum. "Maaf." Gadis itu mengeluarkan kartu pengenalnya pada Kuroko dan menunjukkannya. "Apa kau sedang menunggu seseorang?" Kuroko mengangguk pelan. "Ya." Jawabnya singkat. Ia melirik kebelakang, saat lelaki biru lembut itu menyadari atensi orang lain selain gadis di depannya. Datang dan menghampiri dirinya. Kuroko menunduk sedikit, memberi hormat pada Midoriya yang tersenyum menyapa.

"Aku sedang menunggu Akashi-kun. Ada apa?" Kuroko kebingungan. Menatap [Yn] yang berdiri tepat di hadapannya. [Yn] kembali menyimpan kartunya. Ia menatap Kuroko dalam. Seperti mencari sesuatu dari lelaki itu. Namun, sayangnya lelaki itu tidak berbohong. Warna yang mengelilingi lelaki itu berwarna putih mutiara. Benar-benar bersih.

Dari arah yang berbeda, Akashi datang. Tangan kirinya tengah menenteng sesuatu. "Loh? Petugas [Yn] dan Midoriya?"

Deg—

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cσlσr-вlíndnєss;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang