『 nєríum σlєαndєr 』

173 48 15
                                    

Berita tersebar dengan begitu cepat. Para reporter atau wartawan coba mengintip-intip kedalam, tapi terhalang dengan petugas polisi yang berpatroli. Garis kuning sudah jelas-jelas dibentangkan di depan pagar rumah agar tidak sembarang orang masuk. Selain yang berkepentingan atau petugas penyidik. Helaan nafas rendah itu keluar. Setengah mati para petugas yang berjaga di depan pagar menahan dorongan para reporter dan wartawan yang tiap menitnya berdatangan. Lama kelamaan suasana depan pagar semakin ramai.

Polisi patroli yang menjaga mulai kewalahan. Mereka terpukul mundur pelan-pelan karena dorongan paksa. Sebelum masuk lebih dalam, sebuah klakson mobil berbunyi nyaring. Menderu membuat para reporter dan wartawan serta kameramen mereka mengalihkan pandangan. Yang pertama kali menyapa adalah silaunya cahaya lampu dari mobil. Padahal sinar matahari masih terik di atas kepala, entah kenapa rasanya lampu dari mobil jauh lebih menyilaukan. Mereka—para reporter dan wartawan berdiri, memperhatikan mobil sedan hitam yang berjarak beberapa meter dari mereka.

Keempat sisi pintu mobil itu terbuka. Keluarlah keempat orang dari sana. Dua pemuda dan dua pemudi. "Tidakkah ini terlalu cepat untuk menyampaikan berita? Bahkan ini saja masih belum 24 jam." Seorang gadis mengintip jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. "Aku menerima laporannya dua puluh menit yang lalu. Hm, berarti kepolisian menerima laporannya dua jam yang lalu. Lumayan lama sih." Gadis itu mengendikkan bahu. Ia berjalan kedepan dengan santai. Mengindahkan tatapan sinis yang dilontarkan oleh para wartawan untuknya. Di belakangnya disusul oleh ketiga rekan (sementara) yang mengekor.

Tada!

[Full name]

25 tahun (tahun ini)

Seorang petugas kepolisian di Shinjuku yang dipindah tugaskan ke Musutafu. Track record pekerjaannya sangat panjang sampai tidak bisa disebutkan satu per satu. Keahliannya adalah berkelahi, memecahkan kasus yang rumit, negosiasi dan olahraga. Orang-orang sering menyebutnya si kucing malam.

Gadis itu berhenti tepat di depan kerumunan reporter dan wartawan. Dengusan geli saat salah satu dari mereka menatap dirinya dengan tajam. "Kusarankan kalian datang saat kami sudah menyelidik dan mengumpulkan barang bukti di tkp. Jadi, mohon maaf sebesarnya aku minta pada kalian untuk pergi dari sini. Sebelum aku mengusir kalian secara paksa." Salah satu dari wartawan itu maju. Ia bersedikap dan mendongakkan kepalanya. Memandang rendah [Yn] yang sedari tadi mengulas senyum ramah.

"Memangnya kau siapa sampai mengusir kami dari sini—"

"[Full name], salah satu petugas kepolisian yang menangani kasus ini." Sela [Yn] dengan cepat. Ada jeda dan keheningan sejenak. Orang yang maju tadi langsung gelagapan, tapi dengan cepat ia tutupi. "Kau pikir aku percaya?" tanyanya. [Yn] mendengus geli. Segera ia merogoh saku belakangnya dan mengeluarkan dompet yang selama ini ia bawa kemana-mana. Sebuah kartu identitasnya.

Terdiam sejenak, wartawan itu bolak-balik menatap. Menatap kartu yang ditunjukkan dan wajah gadis di depannya secara bergantian. Dalam hati ia merutuk. Sudah berurusan dengan salah satu polisi yang terkenal di Shinjuku. Ia mundur beberapa langkah, memberi jalan pada [Yn]. Gadis itu hanya terkekeh, menyimpan kembali dompet itu ke saku. Dan berjalan memecah kerumunan reporter, wartawan dan kameramen.

Asido yang berjalan di samping berseru. Ia menatap gadis yang lebih pendek darinya itu dengan tatapan terpukau. Tidak menyangka akan reputasi yang dimilikinya. "Woah, aku gak percaya kalau kamu adalah polisi yang terkenal, [Ln]-san!"

Tada!

Asido Mina

26 tahun (tahun ini)

Salah satu petugas kepolisian di Musutafu. Track record yang paling sempurna adalah ia lulus dengan nilai fisik di atas rata-rata. Asido memiliki darah campuran, Jepang-Amerika. Keahliannya adalah berkelahi, menembak dan penyamaran. Julukannya yang paling dikenal adalah Pinky queen.

cσlσr-вlíndnєss;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang