05

9.2K 1.5K 552
                                    

terlambat.

satu kata yang tepat untuk jay sekarang. ia benar-benar terlambat, sekarang adik kelasnya itu telah menangis di tengah ruang osis. dengan kepala yang menunduk dan wajah mungil yang memerah, jungwon benar-benar menangis.

jay ga tau mau menyalahkan siapa lagi selain dirinya, dia yang salah. dia yang ga tau peraturan aneh itu juga melibatkan warna ga jelas dari kalung mereka.


"sekali lagi jangan melawan peraturan yang ada !" youngbin menutup sesi evaluasinya, tinggalkan jungwon yang sudah mengenakan banyak name tag dengan kalung merah.


saat youngbin berpapasan dengan jay, ia langsung menghentikan temannya itu.


"lo apain dia ?" tanya jay.

"gue eval lah, lagian kok bisa sih dia dapat name tag lo."

"gue yang bodoh, gue salah ngasih name tag gue. gue tuh ngira kalau cuma ngasih name tag bisa lindungin dia dan pas sunghoon ngomong tadi gue baru sadar kalau ngasih name tag gue malah jadi nambah permasalahan sama dia."

"jadi gimana dong ? lo kok bodoh banget sih !!!" kesal youngbin, gimana dia ga kesal ? dia jadi marahin adik kelas yang ga bersalah karena kebodohan jay, mending dia marahin jay aja.

"tadi yang ada ga yang ngasih name tag lain sama dia ?"

"ada."

"siapa aja ?"

"banyak..."

"astaga, gue jumpain dia dulu. suruh anggota lain buat kumpul di ruangan osis, bilang penting !" titah jay.


dengan itu youngbin hanya bisa mengangguk, masih dengan rasa bersalah ia akhirnya pergi dan mencari semua panitia.

jay yang sekarang berada di hadapan kantor osis perlahan membuka pintunya. dan betapa sakit hatinya saat melihat adik kelasnya itu menangis tersedu-sedu. belum lagi si manis masih mengenakan jaket miliknya.

perlahan jay mendekat ke arah jungwon, ambil semua name tag panitia yang mengalung di leher si manis. ia tarik si manis ke dalam pelukannya dan mengusap surai si manis,.


"maafin gue, ya... gue salah besar ngasih name tag gue sama lo, gue kira gue bisa lindungin lo. malah name tag gue jadi ngasih masalah sama lo."

"hiks..."


tidak ada jawaban dari si manis yang bisa jay dengar hanyalah isakan pelan dari adik kelasnya itu yang membuat dirinya semakin merasa bersalah. ia membiarkan jungwon menangis hingga puas, tak peduli akan sebasah mana nanti baju miliknya.


"sekarang lo udah enakan ?" tanya jay saat ia tak mendengar lagi isakan adik kelasnya itu.


jay menjauhkan badannya dan menatap wajah jungwon, tangannya ia pakai untuk menangkup wajah mungil si manis. jarinya perlahan menghapus jejak air mata yang masih ada.


"jangan nangis lagi ya, maafin gue udah buat lo dua kali nangis satu hari ini."


jungwon hanya bisa mengangguk pelan, dia pasrah. sejujurnya dia tidak ingin lagi mempercayai kakak kelas yang ada dihadapannya ini.


"i-ini kak... jaket kakak. a-aku balikin aja." jungwon menjauhkan dirinya dan melepaskan jaket milik jay, ia menyodorkan jaket tersebut dengan wajah memelas bak seekor kelinci.

"e-eh ? kok dibalikin ?" tanya jay bingung, walau seperti itu tangannya tetap mengambil jaket miliknya itu.

"tadi kata kak youngbin, selama mpls ga boleh pake jaket. jadi aku dimarahin tadi."


kak jay [jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang