01

13.9K 1.8K 761
                                    

"makin lama kita makin tua aja ya." ucap jay sembari menghela napasnya.

"namanya juga hidup, kalau ga makin tua berarti lo udah mati." sambung sunghoon.

"fix lo gila, no debat." balas jay dengan tatapan datar.

"ya lo yang mulai deluan, lagian lo ngapain di sini ? bentar lagi kita mau ngawasin adek kelas yang mau mpls."

"gue mau cari udara segar di sini."

"ngapain coba ?"

"lo tau sendiri kalau bentar lagi, gue bakal dapat cobaan yang paling mengerikan di dunia."

"lo takut dipanggil kakak ?" tanya sunghoon dan tertawa.

"iya, gue takut nanti kalau ada yang manggil gue kakak... gue malah kelepasan ngehajar atau maki-maki dia."

"salah lo sendiri sih, ngapain pakai acara daftar anggota mpls, malah terpilih jadi ketua segala."

"yang ngajak kan lo, lagian gue juga mau cuci mata."

"cuci mata juga bisa dari mana aja."

"ya tapi kan beda, gue juga pingin dapat gelar kakak kelas keren kayak lo."

mendengar keluhan temannya itu sunghoon hanya bisa tertawa.

"udahan yok, gue udah di chat jake. katanya mereka udah nunggu lo buat mimpin acara."

dengan berat hati jay harus meninggalkan taman sekolah, kakinya dengan berat ia seret untuk pergi menuju lapangan sekolah.

di tengah lapangan telah terlihat kumpulan siswa kelas sepuluh yang akan menghadapi masa tersulit mereka, apalagi kalau bukan masa mpls

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di tengah lapangan telah terlihat kumpulan siswa kelas sepuluh yang akan menghadapi masa tersulit mereka, apalagi kalau bukan masa mpls.

mereka mulai diatur-atur oleh kakak kelas mereka. dan yang mengatur di atas panggung sekolah adalah jay, sang ketua dari kegiatan mpls tahun ini.

iya, laki-laki yang takut dipanggil kak tapi memegang peran terpenting dalam kegiatan mpls.

"kelas 10-1 barisannya di sini !"

"yang rapi dek barisannya !"

"kok barisan 10-3 ga rapi ?! kalian ga pernah ya diajarin baris-berbaris di smp ?!"

"itu yang dibelakang jangan hanya bicara-bicara saja !!! perhatian ke sini semua !"

sedari tadi hanya suara jay yang terdengar di lapangan, suara tegas dan juga dingin miliknya membuat semua adik kelas menunduk ketakutan.

tatapannya juga tak kalah dingin dengan nada suaranya yang selalu meninggi. raut wajah yang serius dan juga rahang yang mengeras menambah image galak padanya.

di barisan tengah kelas 10-1 terdapat dua pria manis yang sedang menunduk, lebih tepatnya mereka menunduk agar tidak ketahuan sedang mengobrol.

"sunoo... kakak kelasnya seram ya." jungwon, lelaki manis itu dengan canggung mencolek teman baru yang ada di sampingnya.

kak jay [jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang