(Best)part 3

283 37 10
                                    

~Team POV~

Sejak menjadi mahasiswa tingkat 3, aku sudah tidak lagi mengemban tugas menjadi ketua Club renang. Meskipun begitu, aku masih memiliki kewajiban untuk datang dalam setiap sesi pelatihan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.36 saat sesi latihan selesai. Setelah ini, aku berencana untuk membeli beberapa Snack di 711 sebelum ujian akhir semester dimulai. Baru 10 meter aku berjalan meninggalkan kampus, seseorang menelepon.

" Kamu mau kemana, Team? "

" Bagaimana hia tau aku akan pergi ke suatu tempat? " Tanyaku bingung.

" Jawab dulu. Kamu mau kemana? " Suaranya terdengar kesal. Ini waktu yang pas untuk menjahilinya.

" seseorang memintaku untuk bertemu dengannya. Ada ap~? "

" Siapa?! " belum selesai aku berbicara, ia sudah menimpali dengan nada sedikit meninggi. Oh. Ini menyenangkan.

" Teman lama dari sekolah menengah. Dia memintaku untuk mengajari adiknya berenang. Jadi kita bertemu untuk menyusun jadwal "

Tidak ada jawaban lagi sampai ia menutup panggilan telepon.
Aku kembali melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba sebuah motor merah yang tidak asing dalam ingatan berhenti tepat disampingku

" Hi..Hia win.. bagaimana bisa kesini? "

Aku menelan ludah menahan kegugupan. Apakah perang dunia ketiga akan segera dimulai?

" Naik sekarang. Tidak ada bantahan "

suaranya terdengar dingin, namun mampu menghipnotisku untuk ikut perintahnya. Motornya mulai melaju pelan.

" Bagaimana hia bisa tau kalau aku disekitar sini? "

" Aku mengikutimu dari belakang. Tadinya berniat menjemputmu.jadi Katakan sebenarnya kamu mau kemana? "

" Tidak kemanapun kecuali 711, beli snack. Aku tadi cuma bohong. "

" Dasar bocah nakal. Tau tidak, aku khawatir. Tidak membalas pesan. Tidak menoleh saat dipanggil. Kufikir hantu kolam renang itu benar ada lalu merasukimu. "
Ia menghela nafas. Kasian sekali.

" Hahahaha tidak ada hantu kolam renang, hia. Mereka takut padaku karena memiliki kekasih seperti hia. Jadi tidak akan ada yang menggangguku, bahkan hantu sekalipun "

Dengan rayuan seperti ini, aku harap hia akan berhenti bersuara dingin dan memaafkanku. Namun....

" Pegangan yang erat. Aku ingin segera sampai kamar, jadi harus menaikkan kecepatan. "

" Tapi Hia~ beli Snack dulu! "

" Tidak perlu. Kamu akan segera memakannya, bahkan ini tidak akan pernah habis. Ingat! Besok weekend. Persiapkan dirimu, sayang! "

Mataku membulat. Hia benar-benar menaikkan kecepatan motornya. Aku hanya bisa berdoa dalam hati semoga Tuhan masih memberikanku kekuatan untuk berjalan. Aku juga berjanji untuk tidak menjahilinya lagi. Tuhan~ Tolong selamatkan aku~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between (L. O. V. E) UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang