Tak terasa hari yang bahagia bagi Azizi dan Lala tiba. Beberapa jam lagi Azizi dan Lala akan bersatu dalam ikatan pernikahan yang sah dimata hukum dan agama. Azizi dan Lala menikah di tanggal 25 juli, 6 hari sebelum Frifam Concert jilid 9.
Dipilihnya bulan juli karena DS BOYS meliburkan diri dari jadwal konser di Jakarta dan kota-kota di Indonesia selama 1 bulan untuk fokus membuat lagu-lagu di album baru yang mana per 3 minggu sekali 1 lagu rilis hingga 10 lagu.
Pernikahan Azizi-Lala ini akan berlangsung di tiga lokasi berbeda karena mereka akan memakai pernikahan adat Lampung yang akad akan berlangsung di masjid, upacara adat berlangsung di rumah mempelai pria, dan resepsi berlangsung di hotel.
Sekarang ini Azizi tengah didandani penata rias pengantin memakai pakaian adat Lampung berwarna putih. Selain Azizi dan penata rias, di kamar ada teman-teman satu band Azizi yang datang untuk menyemangati Azizi agar tidak tegang menjelang akad.
"Gagah bener lu, Bro," ucap Fadly mengomentari penampilan Azizi.
"Akhirnya ada yang cium tangan dan ngedo'ain lu pas mau berangkat ke luar kota," sambung Febi tersenyum.
"Ada juga yang atur keuangan," tambah Christian.
"Nanti malam enak sekali, esok malam sekali lagi~" Vito menyanyikan pesannya tiap temannya menikah.
"Bosen gue denger lu nyanyi itu mulu," kesal Gito dengan nyanyian Vito.
"Zee, jangan lupa pesen gue sama anak-anak," ucap Vito mengingatkan sebuah tips dan trik yang sudah pernah ia, Gito dan yang lain lakukan saat pernikahan dan malam pertama.
"Iye, iye," balas Azizi mengerti.
"Kak Zee, kita berangkat," ucap Yori yang datang memakai baju adat lalu pergi.
"Iya, Roy," balas Azizi mengerti.
"Adek lu kagak ada berubahnya dari jaman SMA," ucap Christian mengomentari Yori yang sudah 23 tahun tapi masih terlihat seperti anak SMA.
"Minum formalin kali haha..." celetuk Vito seraya tertawa diikuti yang lain.
"Kalo ngomong suka bener," sahut Azizi.
Mereka berenam langsung keluar dari kamar Azizi untuk bergabung bersama keluarga besar Azizi serta istri dan anak personil DS BOYS yang bersiap-siap berangkat ke lokasi akad di masjid dekat rumah Azizi.
Rumah orang tua Azizi sendiri sudah terpasang tenda, dekorasi hiasan yang ada di pernikahan dan bangku-bangku untuk para keluarga dan sahabat kedua mempelai pengantin.
Rombongan Azizi mulai bergerak dipimpin oleh perwatin adat dan pembarep atau juru bicara menuju lokasi akad dengan berjalan kaki. Walaupun di depan mereka ada orang dari Cio Studio yang mengabadikan momen dengan kamera.
Warga sekitar turut memadati jalan untuk menyaksikan Azizi dan rombongan berjalan menuju masjid yang berada tidak jauh dari rumah orang tua Azizi dan Yori karena ini kali pertama mereka menyaksikan prosesi pernikahan adat selain adat Jakarta, Sunda dan Jawa.
Rombongan Azizi akhirnya sampai juga dan disambut oleh keluarga besar Lala yang dipimpin oleh pembarep. Lalu rombongan kedua mempelai dihalangi oleh kain sabage atau cindai yang dinamakan Appeng dan terjadi pembicaraan antara pembarep calon mempelai pria dengan wanita.
Setelah tercapai sebuah kesepakatan, juru bicara calon mempelai pria menebas Appeng dengan menggunakan alat yang dinamakan Terapang. Baru rombongan Azizi dipersilahkan masuk ke masjid dan menyerahkan seserahan yang dibawa ke pihak keluarga Lala. Tak lupa alas kaki mereka lepas karena ada batas suci.