“Jalan. Sebaiknya kau terus jalan!” teriakku, merasa panik memikirkan mayat hidup sialan itu akan melukai cowok tak bersalah di sampingku ini.
“Tapi, kita bisa menabraknya,” protes Frey.
“Jika kau berhenti, dia akan melukaimu. Melukai kita,” sergahku. Mayat hidup itu kian mendekat begitu cepat. “Ayolah, cepat jalan!”
Sedikit ragu, Frey akhirnya menarik tongkat persneling dan menjalankan mobil.
Makhluk di depan sana terlihat berlari menyongsong mobil kami yang sedang melaju, seolah-olah sengaja ingin menabrakkan dirinya. Ketika jarak kami kian dekat, mayat-mayat hidup lain tiba-tiba bermunculan dari arah hutan yang gelap. Semuanya berjumlah lima orang.
“Sial!” umpat Frey tanpa menghentikan laju mobil. “Aku tidak menyangka hutan ini ternyata sangat angker. Apa itu hantu atau makhluk gaib?”
Aku ingin sekali menjawab bahwa makhluk itu adalah mayat hidup yang dibangkitkan oleh sihir. Tapi, sepertinya sulit menjelaskannya pada manusia biasa. Jika aku mengaku bahwa aku penyihir, ia pasti akan menurunkanku dengan paksa di sini karena ketakutan dan aku akan berada dalam masalah. Aku harus sampai ke perbatasan kota secepat mungkin sementara Frey adalah satu-satunya orang yang bisa menolongku saat ini. Jadi, sebaiknya kurahasiakan identitasku darinya.
Tiba-tiba, terdengar suara berderak keras pada bagian atap mobil. Aku spontan memekik sementara Frey mendelik. Seperti ada sesuatu yang menimpa mobil ini dengan begitu keras. Dan benar saja, seorang mayat hidup sedang berdiri di atas sana. Ia memukul-mukul atap hingga penyok di beberapa bagian, lalu wajahnya yang menyeramkan muncul di jendela di dekatku. Aku terlonjak kaget. Sedangkan, mayat hidup lainnya memaksa masuk dengan memecahkan kaca jendela.
Mobil meliuk-liuk hebat di jalanan aspal. Frey nampak kesulitan menjaga kestabilan kendaraan karena mayat-mayat hidup tersebut. Namun, kelihatannya pemuda itu tak kehilangan akal. Ketika melewati tikungan yang agak tajam, Frey langsung membanting stir dan membuat beberapa dari mereka sontak terpelanting jatuh ke jalan. Ia membanting stirnya lagi ke arah berlawanan hingga zombie yang lain pun ikut berjatuhan ke aspal.
“Kau baik-baik saja?” tanyanya sambil melirikku sekilas, lalu memandang ke spion mobil untuk melihat apakah para zombie itu masih mengejar.
“Ya, kurasa aku baik-baik saja,” jawabku lirih. Jantungku masih bergemuruh kencang.
“Dari mana makhluk aneh ini berasal? Kenapa bisa ada makhluk mengerikan seperti ini?" Frey geleng-geleng sambil bergidik ngeri, sedangkan aku hanya bisa menelan ludah.
“Mereka mengejarku ...,” bisikku yang membuatnya terbelalak.
“Mengejarmu? Bagaimana bisa?”
Aku menarik napas dan mengembuskannya kasar. Rasanya sulit untuk mengatakan yang sejujurnya. "Ceritanya panjang. Kurasa kau tak akan menyukainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway (Short Story)
Fantasia(Fantasy-Romance) Cuma cerita mini, mungkin bisa dibilang cerpen... Iseng2 aja sih... yang kepo baca aja yaa... Ga pake blurb soalnya cuma cerita mini yang langsung end... Happy reading (◍•ᴗ•◍)❤