Prolog

39 9 0
                                    

Kalo ada typo bilang ya gaes!❤️


"Zahra!"

Zahra Medina, itulah nama lengkapnya. Gadis cantik dengan balutan hijab syar'i yang menutupi kepalanya.

Zahra menoleh saat namanya dipanggil seseorang. Seperti biasa, Zahra akan tersenyum manis pada semua orang.

"Ada apa fik?" tanya Zahra pada seorang gadis berambut hitam panjang. Nama gadis itu adalah Fika Aurora, dia adalah salah satu teman dekat Zahra.

"Lo tahu enggak? Hari ini, sekolah kita kedatangan anak baru lho," jawab Fika antusias. Zahra tersenyum tipis, kemudian menganggukan kepalanya.

"Iya. Aku tahu kok, kan di grup kelas udah diumumin." Fika menggaruk-garuk rambutnya yang tak gatal. Sebenarnya Fika hanya ingin berbasa-basi saja dengan Zahra. Menurut Fika; Zahra itu berbeda dari gadis-gadis di luar sana. Zahra itu unik, Zahra itu baik, Zahra juga penyabar.

"Hehehe, gue cuma basa-basi doang kok Ra." Zahra menganggukan kepalanya kemudian tersenyum tipis.

"Kamu mau kemana?" tanya Zahra pada Fika yang terus memperhatikannya.

"Lo sendiri?"

"Aku mau ke perpustakaan dulu. Mau ikut?" Fika menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Zahra. Zahra terkekeh pelan, ia tahu betul bagaimana karakter Fika. Fika paling anti berdekatan dengan perpustakaan, entah kenapa Zahra juga tidak tahu.

Zahra berjalan menuju perpustakaan saat Fika menolak ajakannya. Sepanjang koridor sekolah, tak jarang yang menyapa Zahra. Baik dari kaum Adam sampai kaum hawa. Zahra juga tak pernah bosan melemparkan senyuman pada teman seangkatannya.

Bruk...

Buku yang Zahra bawa berserakan di lantai. Zahra memunguti buku yang berserakan itu, tanpa sengaja tangannya bersentuhan dengan orang yang menabraknya.

Zahra mendongakkan kepalanya, dan pada saat itu juga pandangannya bertemu dengan mata seorang laki-laki berwajah tampan, rambutnya acak-acakan.

"Astaghfirullah." Zahra segera menundukkan kepalanya kemudian berdiri tanpa menatap laki-laki dihadapannya.

Laki-laki itu mengulurkan tangannya dihadapan Zahra, hendak menjabat tangan Zahra namun, Zahra langsung menungkapkan kedua tangannya.

Laki-laki itu segera menjauhkan tangannya kemudian tersenyum tipis.
"Kenalin nama gue Alex. Gue murid baru disini," ucap laki-laki itu memperkenalkan dirinya pada Zahra.

Zahra tersenyum kemudian menganggukan kepalanya. Zahra berlalu meninggalkan laki-laki yang di duga bernama Alex itu.

Gadis yang unik, Batin Alex.

Alexander Christopher, itulah namanya. Laki-laki dengan wajah putih bersih, alis tebal dan manik mata berwarna abu-abu. Membuat siapapun yang melihatnya akan terpana.

***

Hai gaes!

Kembali lagi dengan aku dan cerita baruku❤️

Semoga kalian suka ya☺️

Bismillahirrahmanirrahim ❤️

Kita Berbeda (Agama) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang