Second

28 12 14
                                    

cerita yang dikarang oleh penulis. Apabila ada kesamaan latar tempat tokoh dan watak di work penulis yang lain itu adalah perbuatan yang tidak disengaja.

Cerita ini murni karangan dari penulis sendiri. Peran tokoh yang diambil tidak sesuai dengan karakter aslinya.

Terdapat konten yang dianggap dewasa dan kasar. Untuk itu, pembaca dibawah 17 tahun untuk bijak dalam membaca..

________________________________________________________________________

🌸❤️HAPPY READING❤️🌸


Bahasa sedikit kasar dan mengandung unsur dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahasa sedikit kasar dan mengandung unsur dewasa. Tahap-tahap awal konflik akan dimulai. Jika tidak berkenan membacanya, harap tinggalkan saja.

Lenguhan-lenguhan yang membuat kedua telinga siapa pun saja pasti merasa jijik masih saja mengalun dengan indah. Percayalah ini sangat-sangat menjijikkan untuk didengar. Kegiatan yang sudah berlangsung hampir satu jam lebih ternyata juga belum mampu untuk saling memuaskan birahi satu sama lain.

" Argghh..J-jungghh.. yahhh ahh disituu..arghhhh " racau sang wanita yang dihimpitnya ditepi meja kerja itu.

" Of course babe..hhh, k- kkauuhh arghhhh... "

" I-inii sudah,,ahh satu-hh jam lebih.. a-yooh berhenti J-jjungg hhh.. "

" J-just for a minute babe..ahhh.. bahkan aku belum mendapatkan pelepasann-hhh "

" Yakkk.. j-jangan memainkan dadakuu..hhh. "

Ingin menyangkal, tapi pikirannya terlalu bodoh untuk itu. Harus dia akui, tubuh wanita yang sedang dia gaulinya ini tidak senikmat pertama kali dia melakukannya dengan sang istri, walau kejadian itu adalah sebuah ketidaksengajaan . Lantas mengapa diawal ronde dia mengakui tubuh Sena sangat nikmat bahkan tidak sepertinya?? Sebenarnya Hoseok menyadari keberadaan seseorang dari balik pintu ruang kerjanya tadi. Meski samar-samar terlihat tapi sudah dipastikan yang mengintip aktivitas mereka adalah istrinya. Satu bukti yang ditangkap kedua matanya adalah paper bag yang berserakan dilantai. Dia cukup tau, bahwa istrinyalah yang akan selalu senatiasa membawakan makan siang walau tidak pernah juga selama ini dia sentuh.

" Ahhh, J-jungghh. Come on babe,kenapa kau diam ? "

" A-ani. " Jawabnya sambil melepas penyatuan mereka.

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang