Third

28 10 13
                                    

cerita yang dikarang oleh penulis. Apabila ada kesamaan latar tempat tokoh dan watak di work penulis yang lain itu adalah perbuatan yang tidak disengaja.

Cerita ini murni karangan dari penulis sendiri. Peran tokoh yang diambil tidak sesuai dengan karakter aslinya.

Terdapat konten yang dianggap dewasa dan kasar. Untuk itu, pembaca dibawah 17 tahun untuk bijak dalam membaca..

________________________________________________________________________

🌸❤️HAPPY READING❤️🌸


Wanita cantik berbadan dua itu memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Bayangkan saja dalam sehari ini sudah dihadapkan dengan kenyataan yang begitu rumit. Mungkin jika sekedar mengetahui perkembangan penyakitnya semakin parah tidak akan membuatnya serapuh ini. Karena soal penyakitnya, Hyesun sudah mengetahui sejak lama. Penyakit turunan dari sang ayah, tidak menutup kemungkinan dia juga mengalaminya. Tidak cukup sampai disitu,ternyata sang suami yang amat dicintainya dengan segenap jiwa raga tega mempermainkan hati serta menghancurkan segala perasaannya. Dia tahu jika pernikahan mereka, suaminya itu sangat menentang, tapi tidak menyangka akan berbuat sampai sejauh itu dibelakangnya.

Layaknya tidak punya semangat hidup lagi, Hyesun berjalan menyusuri tangga dengan tatapan kosong mengabaikan sapaan asisten rumah tangga yang sejak tadi menyambut kepulangannya.

Tujuannya saat ini adalah kamarnya. Jika kalian menyangka Hoseok dan Hyesun sekamar jawabannya, tidak. Lantas mengapa Hyesun bisa hamil ?

Flashback

Malam ini hujan turun begitu deras, setia sekali air yang jatuh membasahi bumi tanpa henti.

" Diluar sedang hujan lebat, tapi Hoseok oppa belum juga pulang. Apakah dia lembur ya ?. Tapi aku sudah menelponnya beberapa kali juga sudah mengiriminya pesan. Ahh, mungkin saja lembur. Sebaiknya aku akan tetap menunggunya diruang tamu ".

Hyesun kala itu bersikeras untuk tetap menunggu kedatangan sang suami meskipun dia tahu sudah menunggu berapa lama pun tetap tidak akan dihargai.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu malam, tapi tanda-tanda kepulangan sang suami belum juga terlihat. Sampai pada pukul tepat jam satu barulah suaminya pulang dengan wajah dan pakaian yang terlihat sangat berantakan juga lusuh.

" Astaga, oppa kau kenapa ? "

Tidak menjawab sama sekali, yang ada hanya racauan tidak jelas dari bibir tipis suaminya itu.

Tanpa menunda lagi, Hyesun dengan telaten memapah Hoseok menuju kamarnya. Menidurkan sang pujaan hati dengan sangat pelan dan hati-hati, membuka pakaian khas kantor yang masih melekat di tubuhnya itu.

Tak henti-hentinya, Hyesun mengagumi paras tampan suaminya itu.

" Andai saja kau bisa menerima dan mencintaiku seperti aku yang telah lama mengagumimu. " Lirihnya pelan.

Sambil membelai wajah tampan suaminya. Hoseok belum juga menyadari dimana dia sekarang, kenapa bisa merasakan tempat senyaman ranjang dirumahnya.

Sayup sayup terdengar lenguhan lelah sang suami yang semakin mematahkan hati wanita cantik ini

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang