f o r e v e r ? || mitzu au.

CHAPTER 23

8 Maret 2024

Mina POV

3 jam duduk di pesawat sudah terbayarkan dengan pemandangan indah dari Kota Pelajar ini. Jogja kota yang indah, sungguh. Aku menyukai suasana di sini.

" Gue laper anjir, makan dulu yu. "

Momo merengek sambil membawa koper di kedua tangannya. Kami hanya sekitar 5 hari di Jogja dan aku juga bingung kenapa Momo harus membawa baju sebanyak itu hahaha.

" Baru juga nyampe sat. Sabar kali. "

" Perut babi si Momo mah. " cibir kami bersama.

" Gue kalo ga makan bisa mati jir. "

" Karep we. " ucap Sana menyerah. ( Gimana kamu aja. )

" Jangan ajak gue ke nasi kucing. Gue malu sama pakde nya kalo nambah banyak banget. "

" Hahahaha. Makannya kalo makan tuh jangan porsi raksasa. " aku memukul tangan Momo sampai akhirnya ia hilang keseimbangan dan terjatuh.

" Jir lebay banget elah. Mina nyenggol tangan lu doang. " ucap Sana sambil membantunya berdiri.

" Dibilang gue mau mati bentar lagi karna belum makan. "

" Yaudah ayo. " kami segera memasuki salah satu tempat makan yang paling dekat dengan bandara.

" Si anjir beneran porsi raksasa. " ucap Sana sambil menatap Momo tidak percaya. Di depan Momo, tertata 3 piring dengan isi makanan yang berbeda - beda.

Kaya porsi nasi padang gitu loh gais.

Banyak kan?

Pengen jadi babi katanya.

Setelah makan selesai, kami segera menuju hotel tempat kami menginap dan menghabiskan sisa hari dengan bermalas - malasan di kamar menunggu hari esok untuk kami menjalankan rencana.

Iya, rencana untuk mendapatkannya kembali.

Tapi..

Aku takut..

" Mo. "

" Napa Min? "

" Gue takut sumpahan. "

" Tenang aja ya. Gue yakin Tzuyu bakal maafin lu. "

Momo mengusap punggungku perlahan.

" Iya Min, tenang aja. " timpal Sana dari belakang ku.

Kami bertiga duduk melingkar di atas kasur.

Jangan nangis, dasar cupu.

Mau di anggep orang lemah?

Rasa takut lu sekarang ga sebanding dengan yang lu lakuin ke Tzuyu waktu itu.

Lu ga berhak nangis.

Air mata lu ga guna.

Waktu ga bisa di ulang.

Argh.

Mereka.. selalu menghantuiku.

Rasa bersalah itu, tidak mau pergi dari hidupku. Selalu mengikutiku, kemanapun aku pergi. Walaupun mereka selalu mengingatkan ku bahwa ini bukan salahku, tapi apa yang bisa kuperbuat?