Maju Terus Pantang Mundur.

3K 158 4
                                    

Enjoy Reading.

***

MENCINTAIMU ITU BUTUH PERJUANGAN.

MENDAPATKAMU BUTUH PERHATIAN.

TAPI SAAT KAMU MENCINTAIKU,

AKU HANYA BUTUH SATU UCAPAN.

"QUEEN"


"Pagi Queen, semangat sekali ya hari ini." Lizz mengajak Qi masuk ke dalam rumahnya.

"Iya dong Mama mertua, Qi ke sini kan mau ngajak Junior keluar."

"Harusnya Junior yang nyamperin kamu, kenapa kamu yang datengin Junior, itu anak kenapa kayak bapaknya sih nggak ada gantlenya sama sekali."

"Oh ini bukan salah Junior Mama mertua, Qi emang ngajaknya dadakan." Iyalah dadakan kalau nggak, mana mau Junior diajak keluar sama dia.

"Ya sudah kamu tunggu di sini biar Mama panggil Junior dulu."

"Oke Mamah." Qi tersenyum lebar. 

 "Ini anak Joe ngapain pagi-pagi ke mari?" Marco mendatangi Queen begitu Lizz naik ke lantai 2 memanggil Junior.

"Eh ... Papa mertua, Qi ke sini nungguin Junior, kan hari ini mau kencan."

"Papa mertua? Siapa yang nyetujuin kamu jadi mantuku?"

"Mama Lizz sudah setuju." Qi menjawab menang.

Marco boleh nggak suka sama bapaknya Joe, boleh nggak mau nerima Queen jadi mantunya tapi Queen punya Mama Lizz alias istri tercinta Marco yang siap mendukungnya sampai titik darah penghabisan.

Iyalah Lizz kan fansnya Joe, hahahahaha. Kalau pawang sudah bertindak, Marco bisa apa coba, paling cuman bisa melempem.

"Astaghfirullah, benerin dulu cara berpakaianmu baru ngelamar jadi mantuku." Marco melihat penampilan Queen yang memang sexy dengan mengurut dadanya.

Kalau punya mantu macam ini bisa kena serangan jantung dadakan ini, tiap hari disuguhi pemandangan yang menggoda iman.

Ini tidak bisa dibiarkan, kalau Junior sering bergaul sama ini anak Joe, bisa kegoda lama-lama.

Marco kan yakin anaknya masih normal, sekali dua kali diempanin nggak nyantol, tapi kalau keseringan dipamerin yang begituan takutnya lama-lama khilaf juga.

"Sudah kamu pergi sendiri saja, Junior ada meeting sama aku di kantor."

"Ini kan hari minggu, masa masih kerja sih Pa?"

"Panggil om jangan pa, aku bukan bapakmu."

"Queen kan cuma membiasakan diri Pa, jadi nanti kalau sudah beneran jadi mantu Papa Qi nggak kagok lagi."

"Aku nggak mau punya mantu pakaian macam ini, ya Allahhhh."

"Papa suka yang pake hijab? Tenang saja nanti Qi ganti pake yang syar'i, tapi kalau ke pengajian saja ya, sekarang Qi mau ke acara pesta ulang tahun temen Qi, acaranya di pantai jadi bajunya harus mendukung suasana, bener kan Papa."

"Sak karepmu ndok, sak karepmu." Marco puyeng, baru kali ini Marco kalah debat sama orang.

"Ada apa?" Junior yang baru turun langsung menghampiri mereka berdua.

"Pagi, Juniorrr." Qi langsung memeluk dan mencium pipi kanan, kiri Junior.

"Astaghfirullahhaladzim! Woyyy bukan muhrim." Marco menarik Queen menjauh dari anaknya, ini anaknya Joe beringas banget ya.

Just SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang