Kecewa.

3.9K 224 21
                                    

Enjoy Reading.

***

TIDAK PERLU UCAPAN CINTA

TIDAK PERLU BUNGA DAN BONEKA

ASAL KAMU DI DEKATKU

ITU SUDAH CUKUP BAGIKU

"QUEEN"

Queen sudah satu jam menunggu di gerbang sekolah, tapi Junior tidakkunjung tiba padahal tadi pas jam Istirahat Junior menyanggupi menjemput dan mengantarnya pulang.

Apa Junior ada rapat dadakan? Atau dia sedang ada pasien darurat di rumah sakit?

Queen melihat hpnya lagi, chatnya 10 menit yang lalu pun belum dibaca? Semoga saja Junior sudah di jalan karena Queen sudah merasa capek dan kepanasan di sini.

"Queen, ngapain lo di sini?" Alxi yang habis ngerokok di rooftop sekolah heran melihat primadona Cavendish berdiri di gerbang dan berpanas-panasan ria.

"Qi, kok di sini?" tanya Alca dari belakang Alxi.

"Gue udah tanya kali," protes Alxi.

"Nunggu jemputan," jawab Queen malas.

"Lah, mobil lo ke mana?"

"Bukan urusan lo."

"Ya sudah bareng gue aja yuk, rumah kita kan deket. " Alca menawarkan diri.

"Nggak bisa begitu dong, Qi bareng gue saja, nanti kita bisa mampir dulu mungkin, mau di apartemen boleh, di hotel juga boleh," rayu Alxi penuh semangat.

Queen memutar bola matanya kesal, Alxi itu kapan sih warasnya.

"Pergi gih sono, gue nggak butuh tumpangan." "Yakin, gue bawa motor loh, ntar lo boleh peluk kalau butuh sandaran." Alxi menaik turunkan alisnya. "Najisss, sono pergi." Queen mendorong duo Al menjauhi dirinya, dasar tukang modus.

Queen melihat jam tangan dan hpnya lagi, sudah 30 menit berlalu dan belum ada tanda-tanda kemunculan Junior, apa Junior lupa?

Tinnnn, tinnnnn.

Queen mendongak dan melihat mobil Raja berhenti di depannya.

"Kakak kok masih di sini." Queen diam saja tidak tahu harus menjawab apa.

"Kakak nggak bawa mobil?" Queen menggeleng. "Ya udah masuk, yuk pulang." Queen memandang sekeliling berharap mobil Junior muncul, tapi tidak ada apa-apa di sana.

"Kak?"

"Iya?" Queen masih memandang keluar saat membuka pintu mobil milik Raja, Queen melihat sekeliling lagi melihat hari sudah mulai sore dan suasana sepi, sepertinya Junior tidak akan menjemputnya, dengan wajah kecewa dan lelah akhirnya Queen masuk ke mobil adiknya.

Raja menjalankan mobil dalam keheningan. "Kenapa nggak telpon Raja kalau Kakak nggak bawa mobil, untung Raja habis tanding basket dan balik ke sekolah karena tas ketinggalan, kalau nggak sudah jamuran Kakak di sini."

Queen hanya diam saja, masih memandangi hpnya, siapa tahu Junior menghubungi dirinya dan sedang dalam perjalanan menjemputnya.

"Lagian kenapa Kakak nggak pesen taksi atau

grab car saja sih, malah panas-panasan di luar."

"Kakak tadi nungguin Junior."

"Kak Junior?"

Just SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang