Here for you uri readers:3
○○○
Author's side
Setelah mengecek di beberapa tempat yang kemungkinan bakal dikunjungin Kimmy, akhirnya mobil Felix berhenti di depan rumah Kimmy sendiri
Semoga aja kedua orang tua Kimmy ga ada di dalem jadi dia ga harus ngasi tau kalo Felix udah ceroboh sampe anak sulung mereka ngilang
Sebenernya dari tadi kemungkinan-kemungkinan buruk udah bergerumul di kepala Felix. Tapi ia berfikir lagi- siapa sih yang tertarik dengan gadis seperti Kimmy?
Bukan bukan, bercanda. Oke memang bukan waktu yang tepat bagi Felix
Kemungkinan buruk tadi diperkeruh dengan kehadiran salah seorang yang ia kenal tepat di halaman rumah ini. Ada perlu apa ia ke sini- tidak, yang terpenting
MENGAPA KIMMY BERSAMA DENGAN DIA? TANGANNYA JUGA MALAH RANGKULAN GITU
Felix tersenyum miring ato lebih tepatnya miris? Ia mendengus kasar hingga atensi kedua orang di hadapannya mengarah pada sang deep voice
Tak dapat dipungkiri ada rasa kecewa di benak Felix. Entah apa gunanya ia berharap dan menunggu lama di pombensin. Terjawab sudah mengapa Kimmy masih saja menghindari kata 'balikan', persepsi Felix
Tatapan Felix berubah nanar saat si gadis hanya menatap dirinya sayu. Tanpa mengatakan apapun, tanpa berniat menghampiri dirinya
Oke baiklah. Felix berbalik kembali menuju mobil meninggalkan dua remaja yang begitu dekat dengannya di halaman rumah
Tanpa pamit- seolah membalas perlakuan Kimmy, Felix pergi begitu saja dengan mobil hitam miliknya
"Felix.." lirih Kimmy diiringi ringisan, kepalanya benar-benar pusing. Jika saja ia tidak bertopang pada pemuda di sebelahnya mungkin ia akan jatuh
"Kimmy, lo gapapa?"
Dikarenakan kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan untuk memaki si pemuda secara langsung, Kimmy memaki ia dalam hati
Oon banget si tolol, udah liat gue kek mo disamperin malaikat maut gini masih nanya gapapa. Matanya soak apa begimana- akh
Lagi-lagi pusing menyergap masuk ke kepala Kimmy. Sepertinya karma atas apa yang baru saja ia lakukan, hm.g
Kepala Kimmy yang sempat tertunduk, naik lagi buat ngeliat jalanan di luar pager rumahnya. Jalan dimana mobil hitam lewat beberapa menit yang lalu
"H-hyunjin, Felix gimana?" ucap Kimmy sedih. Jelas betul Felix marah padanya
Hyunjin memperbaiki posisi tangan Kimmy yang ia bopong. Perlahan menuntun Kimmy untuk masuk
"Udah, jangan pikirin itu dulu. Katanya kepala lo pusing banget" kata Hyunjin sambil membantu Kimmy berbaring di kasur, "Felix biar gue yang atur. Lo istirahat"
Raut sedih menghiasi wajah Kimmy. Padahal tadinya mau ngedate, kenapa bisa gini sihㅠㅠ
Hyunjin menepuk pelan pucuk rambut Kimmy sebelum beranjak pergi dari ruangan ini
○○○
Kimmy's side
Jam di dinding menunjukkan pukul empat pagi. Gak biasanya gue terbangun di jam segini, karena biasanya itu jam 5 gue baru hidup kembali dari alam mimpi
Badan gue emang di sini- di atas kasur, tapi sejak mata gue melek tadi fikiran gue tertuju ama seseorang yang bisa kalian tebak
"Ish Kimmy begoook"
Gue beralih duduk dengan wajah lesu. First time bisa ngedate dan gue ngehancurin semuanya
Tentu gue ngerasa sedih dan masih bingung. Kenapa gue bisa ada di sana?
○○○
"Oi, Kimmy!"
Kepala gue otomatis tertoleh ke sumber suara dan mendapati Aciel yang baru dateng ama Seungmin
Ngeliat mereka berdua gue jadi gemes. Kapan jadiannya sih ini dua orang? Nempel mulu
Gue cuma berdeham nanggepin. Menyadari muka gue yang udah kaya ga ada semangat hidup, Aciel nyegat gue, padahal lagi di koridor
"Ada beban hidup apa nih, bi?" sebelum Aciel nanya, Seungmin udah duluan ngajuin pertanyaan yang menyebalkan kalo gue denger
Kening gue mengernyit menyadari ada yang janggal dari kalimat Seungmin
Bi? What does it mean?
Tapi gue lagi gak mood ngomel. Gue hanya mengedikkan bahu membuat dua insan di hadapan serta di samping gue bingung
Gue aja masih bingung ama kejadian kemaren, gimana mau jelasinnya
Tanpa mengeluarkan sepatah katapun gue memimpin mereka menuju kelas kita- karena mereka ngikut gitu aja kaya anak ayam
Ah, anak ayam. Jadi inget si yongbok huhu
Setelah mendaratkan bokong di kursi gue, gue mengeluarkan kotak bekal yang tadi gue siapin untuk ditaro di laci meja
Namun saat melihat ke lubang petak nan kelam itu, gue menyadari laci yang selalu gue biarin kosong terdapat satu sticky note warna cream gitu kaya warna kulit
Aduh yaangvun. Siapa lagi sih yang transfer sampah ke laci gue. Iseng banget deh
Ga tau apa orang lagi gundah gulana
Sticky note itu gue remas ampe remuk dan dengan watados gue lempar ke sembarang arah, selanjutnya gue pura-pura tidur dengan menenggelamkan kepala di lipatan tangan
"Aciel, nanti ada waktu?"
Walaupun gue bukan objek yang diajak bicara, tapi karena pemilik suara yang barusan ngomong gue kenal betul, gue kembali menegakkan kepala
Sial. Beneran. Ngapain?
○○○
Update readers!
Kira-kira, hm ada apa?Piliks ngeliat Kimmy ama Hyunjin rangkulan di saat dengan stupidnya nunggu berjam-jam😂
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] EX || Lee Felix
Fanfiction"Balikan yuk. Sebagai pasangan yang terikat tanpa status" ˚gddbby, june 2020