[23] Hujan

1.7K 225 84
                                    

"Okay, sampe sini dulu meeting kita hari ini. Gua pengen pendapatan selama Danus lebih bisa meningkat jauh lebih banyak. Makasih banget buat kalian yang udah berjuang bareng gue. Tetep semangat ya, kalian boleh pulang."

Nah selepas Momo mengucapkan kalimat itu, para anggota Danus segera meninggalkan ruangan. Beberapa anak seperti Osis dan BPH danus masih tetap berada di dalam.

Untungnya Jennie bukan termasuk BPH danus, jadi dia langsung pulang.

Karena udah sore banget, Jennie langsung pergi menuju pintu keluar. Niatnya sih mau nunggu dijemput Mino atau Hyunsuk di halte. Baru aja keluar pager sekolah, eh hujan langsung turun.

Karena panik, Jennie langsung lari ke halte yang sudah tak jauh dari dirinya.

Jennie meneduh di bawah halte. Tak sadar ada orang lain juga yang berada di belakangnya.

"Dingin juga ya." Jennie mengusap-usap kedua lengannya, lalu meniup-niupi tangannya supaya terasa hangat.

Tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang hangat berada di pundaknya.

"ANJRIT!" Tentu saja Jennie terkejut. Ia menatap kearah orang yang melakukan itu lalu menghela nafasnya dramatis dan mengusap-usap dadanya yang berdebar kencang.

"Kenapa ngagetin terus sih?!" Jennie reflek memukul orang itu. Yang dipukul hanya diam saja.

Jennie yang masih kesal kembali duduk. Beberapa saat berlalu tapi orang itu masih berdiri dan menatap Jennie.

Jennie menghela nafas. Ia menarik tangan cowok itu dan memaksanya untuk duduk di sampingnya.

Anget banget tangannya fak.

Jennie langsung ngelepasin tangannya dan kembali ngusap-ngusap tangannya yang kedinginan.

"Lo gak dingin? Ini jaket lo aja yang make." Jennie mengembalikan benda hangat itu kembali pada pemiliknya. Yang dituju hanya menggeleng dan kembali memasangkan jaketnya di pundak Jennie.

"T-thanks."

Walaupun sudah memakai jaket, tak menutup kemungkinan bahwa Jennie masih terasa kedinginan. Terutama tangannya.

Jennie membelalakan matanya saat merasakan sebuah tangan hangat menggenggam tangan mungilnya.

"Wo-wonu?" Wonwoo, pria di hadapannya hanya diam dan meraih dua telapak tangan Jennie. Rasa hangat di tangan Wonwoo menjalar ke tangannya.

Nyaman.

Tanpa protes, Jennie kembali diam menikmati kehangatan itu.

"Masih dingin?" Agak terkejut, namun Jennie cepat-cepat menggeleng.

"Ini cukup kok," ucapnya agak malu-malu(in). Wonwoo tersenyum kecil.

"Atau mau dipeluk juga biar tambah hangat?" Jantung Jennie langsung dag-dig-dug ser, muka nya auto merah.

Peluk gak nih? :)

"I-ih apaan sih." Karena malu, Jennie berniat melepas genggaman tangan Wonwoo padanya. Namun malah ditarik kembali.

"Jangan, nanti kamu dingin."

Entah semerah apa muka Jennie sekarang.

"Makasih..." Jennie diam. Gatau mau ngomong apa, bingung.

Wonwoo hari ini juga terlihat lebih diam dari hari-hari sebelumnya. Hari ini pun mereka tak banyak berbincang.

"Abis ngapain? Kok pulang jam segini?" Wonwoo agak terlihat sedikit terkejut saat Jennie berbicara.

JENNIE X Instagram (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang