Over Protektif #1#

631 67 10
                                    

Seorang gadis tengah menguap dengan matanya yang masih terpejam "hoammm" ia berjalan menyamping sambil berpegangan dengan pegangan tangga. Ya, memang saat ini gadis itu sedang berjalan diatas tangga.

Ia berdecak kesal, seharusnya saat ini dia masih tidur diatas kasur empuknya. Dan saat ini pun ia masih sangat bahkan sangattttt mengantuk, tapi apa boleh buat bila saja ia tak beranjak dari tidurnya dan tak menghiraukan perkataan sang mama bisa bisa uang jajannya akan dipotong.

Ya, tadi mamanya datang ke kamar tidurnya seperti biasanya untuk membangunkan dirinya yang sangat sulit dibangunkan. Ia sempat menolak mengingat hari ini SMA nya meliburkan muridnya karena akan melaksanakan rapat mengenai ulangan kenaikan kelas, jadinya ia ingin bangun agak siangan ya sekitar jam 12 lah. Tapi ya gitu deh, kalo dia nolak untuk bangun dan melanjutkan tidurnya pasti mamanya akan langsung memotong uang jajannya.

Oh tidak! Jangan sampai itu terjadi! Dia bisa menjadi miskin dadakan dong...

Saat ia sampai di anak tangga terakhir, gadis itu sedikit limbung hampir saja ia terjatuh bila tak langsung menguatkan pegangannya tadi. Jantungnya berdetak dengan kencang, bukan berarti dia sedang jatuh cinta ya! melainkan karena rasa Sock yang sedang menimpanya.

Matanya yang tadi terpejam pun kini terbuka lebar "astaga, hampir aja gue jatuh" ia mengelus-elus dadanya dengan nafasnya yang tersengal-sengal.

Hampir saja, kalo dia sampai jatuh tadi mungkin bokongnya yang menurut orang orang bak gitar spanyol itu, akan menjadi tempos.

Gadis itu mengerjapkan matanya dan mengusap ngusap wajahnya, berusaha untuk membuat dirinya tersadar.

Setelahnya ia kembali berjalan dengan matanya yang setengah terpejam, ia menggerakkan tangannya ke Kenan dan ke kiri seperti orang buta. Dengan mata yang terpejam lalu terbuka..terpejam lalu terbuka..sampai seterusnya, ia tak menyadari bahwa ia telah sampai di ruang makan.

"Astaga Pricilla, mama kira tadi pas kamu ke bawah kamu udah mandi sama pake seragam. Lah ini, malah masih pake baju tidur. Itu mata kenapa lagi? Merem melek...merem melek...udah kaya cacing kepanasan" Teriak seseorang dengan nada mengomelnya, orang itu tak lain mamanya Pricilla_Keynda Dasyra.,

Pricilla yang tadinya masih berada diantara sadar dan nggak sadar, langsung membuka matanya sempurna. ia langsung menoleh kearah Keynda yang tengah menatapnya tajam.

Pricilla meringis pelan....

Sejurus kemudian ia terkekeh pelan "heheh pis ma" ia menunjukan jari telunjuk dan jari tengahnya yang membentuk huruf 'V' tentunya diringi dengan senyum lebarnya.

"Bentar, kok mama masak banyak banget sih nggak kaya biasanya." lanjutnya dengan wajah yang setengah terkejut.

"Lebay kamu, biasa aja kali nggak usah kaget kaya begeto" ujar Keynda yang telah selesai menyusun makanan diatas meja makan

Ia menoleh kearah Pricilla yang sepertinya memiliki tanda besar "kenapa kamu cil?" Tanya Keynda heran.

Pricilla merenggut kesal "mama apa apan sih? Cil..cil..cil...nama Akau tu Pricilla bukan cil dikira aku bocah cilik apa" Pricilla menekuk wajahnya

Keynda tak memperdulikan ekspresi apa yang kini Pricilla perlihatkan, ia lebih memilih fokus pada benda pipih yang tadinya ia taruh diatas meja makan kini telah berada ditangan kanannya.

Pricilla yang diacuhkan pun tambah merenggut kesal "mama, ih....mama kok diem aja. Jawab ke atau apa ke...ih mama...cilla jadi kesal deh" Pricilla menghentakkan kakinya kesal, namun saat ia melakukan hal itu pun sang mama masih tak memperdulikan nya.

Kekesalannya semakin bertambah, masa iya mamanya sendiri lebih mementingkan ponsel dari pada dirinya. Mamanya ini ya bener bener keterlaluan(?)

"Pricilla, kamu nggak sekolah?" Tanya seseorang pria paruh baya yang baru saja datang dari arah pintu ruang makan. Siapa lagi kalau Ardinata Fernanda Bram_papanya Pricilla.

Over ProtektifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang