30 - Empty Slot

262 66 2
                                    

cast : Wonwoo, Seventeen

-

Wonwoo diberi kepercayaan untuk mengasuh keponakannya selama sang kakak keluar malam ini. Diberi tugas seperti itu, Wonwoo tentu tidak menolak. Selain karena kakaknya langsung yang meminta tolong kepadanya, Wonwoo juga menyukai anak kecil, apalagi keponakannya.

Tetapi, setelah beberapa jam mengasuh, Wonwoo tidak yakin jika ia melakukan tugasnya dengan baik. Hal itu karena Sarang—keponakan perempuannya—terus menerus menangis tanpa alasan.

Wonwoo bingung. Ia sudah mencoba membujuk Sarang, menggendongnya, hingga bertingkah konyol hanya untuk menghibur Sarang. Wonwoo juga bertanya pada Sarang, tapi anak itu hanya terus menangis tanpa menghiraukannya. Sarang bertingkah sedikit aneh hari ini. Ia bukanlah tipe anak yang rewel dan selalu bersikap manis terhadap Wonwoo.

Wonwoo menghela napas, mengusap mukanya dengan tangan. Lelaki itu berjongkok, menatap Sarang yang terduduk di atas sofa dengan keadaan masih menangis dan bermata sembab.

"Sarang, kamu mau apa, hmm?" Wonwoo mengusap pipi putih Sarang yang memerah dengan lembut.

Sarang menggeleng, kepalanya menunduk.

"Coba cerita sama om deh. Nanti om beliin es krim, mau gak?" Wonwoo tersenyum lebar, berharap jika ucapannya kali ini mampu menenangkan Sarang

Usahanya tidak sia-sia. Tangisan Sarang memelan dan anak itu mulai mengangkat kepalanya, memperlihatkan pipi chubby-nya yang menggemaskan.

"Es klim?" Suara Sarang terdengar serak setelah lama menangis.

Wonwoo mengangguk antusias, senang karena tangisan Sarang terhenti

"Tapi Sarang harus cerita dulu kenapa Sarang nangis, oke?"

Sarang terdiam di tempatnya. Mata Wonwoo terpaku pada anak berumur tiga tahun itu, memperhatikan dengan seksama bagaimana tangan Sarang yang bergerak menunjuk sesuatu di belakang Wonwoo.

"Bonekanya lucak."

Wonwoo menoleh ke belakang. Matanya mengernyit mencoba mencari letak boneka yanvg dimaksud Sarang. Pria itu menemukannya, tepatnya di ujung ruangan dan di samping meja kayu antik milik kakaknya.

Wonwoo tersenyum, masih menatap boneka itu. "Oh, yaudah om benerin dul—loh, Sarang?"

Mata Wonwoo mengerjap saat keponakannya sudah tidak lagi duduk di atas sofa. Kaki-kaki mungil itu melangkah pelan ke sebuah ruangan, kamar orang tua Sarang.

Wonwoo menaikkan alisnya dengan bingung. Sejenak, ia ingin langsung menyusul Sarang, tapi ia tunda dulu karena ingin mengambil boneka yang Sarang tangisi sejak tadi dan sedikit memeriksanya. Lagi pula, Sarang pasti aman berada di dalam kamar kakaknya.

Kakinya melangkah ke ujung ruangan, entah kenapa di bagian itu terasa lebih gelap, mungkin sinar lampu di tengah ruangan tidak sampai ke sana.

Tangan Wonwoo meraih boneka itu. Matanya mengamati bagaimana boneka yang berbentuk bayi itu terdiam, membuat Wonwoo kebingungan bagian mana yang salah.

"HIHIHIHIHIHI."

"Anjir!"

Wonwoo melangkah ke belakang dan melemparkan boneka itu saat suara kekekan tiba-tiba terdengar dari boneka. Wonwoo memegang dadanya, mencoba menenangkan dirinya, kemudian kembali mengambil boneka itu dari lantai.

Sedikit bulu kuduk Wonwoo meremang mendengar suara tertawa boneka itu yang memang terdengar agak... mengerikan. Wonwoo jadi berpikiran untuk membuang boneka ini saja dari pada memberikannya kembali pada Sarang, tapi membayangkan tangisan Sarang, Wonwoo membatalkan niatnya.

"Gila ketawanya serem banget..." Wonwoo mulai meraba tombol off yang berada di boneka itu, tapi ia tidak kunjung menemukannya. Alisnya tertaut.

Ia membalikkan boneka itu, kemudian menyadari jika tombol on dan off yang seharusnya ada di belakang boneka sudah hilang entah ke mana.

Satu-satunya cara untuk mendiamkan boneka itu adalah mengambil keluar baterainya. Jadi, tangan Wonwoo membuka tutup slot baterai di boneka tersebut. Tetapi, kali ini dia terdiam.

Sekarang Wonwoo mengerti apa yang dimaksud Sarang saat anak itu berkata jika bonekanya rusak.

Ia menyadari jika slot baterai itu sudah kosong. Dari awal boneka ini tidak memiliki daya.

Dan saat Wonwoo sadar, bonekanya mulai tertawa lebih keras.

Kali ini, rasanya Wonwoo yang akan menangis.

-

[a/n]

quarantine membuat siklus tidur aku berantakan jadi aku putuskan untuk update, so here we go hehe 😳

Atrate [2] || K-idols ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang