4

144 8 0
                                    

Tokyo 2020.

"Entahlah, aku tak pernah baik-baik saja setelah kejadian itu" jawab Taehyung "aku menyalahkan diriku sendiri, tak makan berhari-hari, hingga harus opname di rumah sakit. Kehidupan ku tak jelas ingin kemana. Jimin selalu datang dan yang lainnya juga. Dia selalu meminta maaf atas kejadian itu. Tapi seberapapun banyaknya Jimin meminta maaf, kamu juga tak akan kembali." Lanjut Taehyung.

"Maafkan aku Tae, maafkan aku. Aku juga bersalah dalam hal ini. Selama ini aku mencoba memikirkan hal ini baik-baik. Dan ya, aku juga salah. Bukankah segala yang kita lakukan dulu tak apa-apa. Kita sepasang kekasih dan wajar untuk melakukannya. Hanya saja aku yang bodoh karena terbawa emosi saat itu" ucap Jungkook yang kini tengah menggenggam erat tangan Taehyung.

Taehyung menatap genggaman tangannya dan menatap Jungkook bergantian. Mencoba menggenggam tangan itu kembali kedalam hangatnya genggaman.

"Tidak, kamu tidak salah. Aku yang bersalah disini, aku melanggar janjiku kepadamu, kepada orangtuamu. Tapi semuanya telah berlalu dan sekarang kita bertemu lagi."

"T-tae mau mampir ke apartemen ku?. mungkin mau minum teh di sana. Karena aku tengah mengerjakan tesis untuk bahan skripsi ku." Ajak Jungkook

"Apa tidak apa-apa?, Hng maksudku apa tidak apa-apa aku kesana?. Bagaimana jika kekasihmu datang dan aku dibunuh di apartemen mu?" Tanya Taehyung.

"Astaga, apa-apaan pemikiran konyol mu itu Tae. Tidak apa-apa dan ya-- aku masih sendiri" jawab Jungkook dengan nada melirih di akhir.

"Oh baiklah kalau begitu, kajja"

Taehyung tak menyangka Jungkook menjadi luar biasa dewasa sekarang, sikapnya sangat tenang. Dan dengan menawarkan Taehyung ke apartemen nya, Taehyung yakin Jungkook telah berdamai dengan situasi.

.
.


Setelah membicarakan banyak hal dengan Jungkook,Taehyung memutuskan untuk kembali ke hotel tempatnya menginap.

Memasuki kamarnya, ia langsung membersihkan diri dan lekas merebahkan dirinya ke ranjang. Memikirkan perkataan Jungkook tadi membuat senyumnya tak berhenti luntur.

"Oh Tae bagaimana dengan kuliahmu." Tanya Jungkook.

"Hm, biasa saja tak ada yang menarik. Aku kuliah mengambil dua jurusan sekaligus dan lulus 3 tahun lalu. Dari beberapa semester aku hanya mengambil 2 tahun. Yeah lebih cepat lebih baik. Hingga aku bisa mengambil alih perusahaan ayah." Jawab Taehyung.

Jungkook menganggukan kepalanya paham. Kim Taehyung tetap jenius seperti biasa. Bahkan waktu masa sekolah dulu, Taehyung sanggup untuk melompat kelas hanya saja Taehyung tak melakukannya, alasannya karena tidak mau meninggalkan Jungkook. Klise, tapi hati Jungkook menghangat karena ucapan Taehyung. Kim Taehyung terlalu sempurna untuk segala hal dan ia selalu merasa tak pantas untuk disampingnya. Namun jika Jungkook sedang dalam mental down, Taehyung akan tetap berada disampingnya merengkuhnya dan terus mengucapkan kata cinta sebanyak-banyaknya. Taehyung sangat baik. Tapi entah kenapa waktu itu Taehyung mendengarkan kata usil Jimin. Dan hingga sekarang mereka berdua berpisah dengan sangat tidak baik.

Pertemuan mereka memang terlihat nyaman atau cukup baik, tidak seperti orang yang berpisah selama bertahun-tahun. Namun didalam hati mereka berdua. Keduanya masih ingin bersama saling merengkuh untuk kembali. Namun keduanya tidak berani melakukan tindakan apapun untuk mereka. Hingga keduanya tetap berada dalam kecamuk pikirannya masing-masing.

"Hmm jeon, tak ingin kembali lagi ke Korea. Aku akan kembali besok malam." Tanya Taehyung.

Jungkook yang tengah sibuk memasak untuk makan malam mereka berdua kini mengalihkan pandangannya kepada Taehyung yang tengah duduk di meja makan.

"Entahlah, mungkin 1 tahun lagi. Setelah aku berhasil lulus kuliah. Dan mungkin saat itu aku sudah siap bertemu semua orang." Jawab Jungkook

"Oh. Baiklah. Aku tunggu kedatangan mu ke Korea. Mari bertemu lagi di Korea. Jimin juga menanti untuk menerima pukulanmu" kekeh Taehyung. Mengingat Jimin yang bersujud dibawah ranjang rumah sakitnya dan menangis sambil berkata "biarkan Jungkook menghajarku, aku pantas mendapatkannya. Tapi bangunlah dulu Tae."

"Oh haha. Baiklah baiklah. Katakan pada Jimin untuk menunggu ku pulang. Dan iya bagaimana kabar yang lain."

"Namjoon Hyung dan Seokjin Hyung sudah menikah. Namjoon Hyung ikut membantuku dalam mengurus perusahaan dan Seokjin Hyung menjadi dokter spesialis. Lalu Jimin telah bertunangan dengan Yonggi Hyung. Dan Hoseok Hyung tengah sibuk mengejar karirnya sebagai komposer bersama Yonggi Hyung." Jawab Taehyung sekenanya.

"Wah. Mereka keren semua. Aku jadi makin rindu untuk bertemu mereka" ucap Jungkook yang tengah meletakan hasil masakannya di meja makan.

"Hem. Maka dari itu, segera kembalilah. Dan temui mereka semua, hajar Jimin. Intinya kembalilah semuanya rindu padamu termasuk aku."

Jungkook tak menjawab hanya sibuk mengalihkan matanya untuk menatap semua hal selain mata Taehyung. Jungkook rindu semuanya rindu Taehyung juga. Apalagi saat bertemu sosok Taehyung yang menjulang di tengah jalan tadi. Keinginan untuk merengkuh Taehyung harus tertahan.

Mereka berdua bergelut dalam pikirannya masing-masing dan setelah makan selesai Taehyung pamit untuk segera kembali ke hotel tempatnya menginap. Meskipun keinginan untuk menginap di apartemen Jungkook harus tertahan. Namun perkataan Jungkook membuatnya membelalakkan matanya tak percaya.

"Hngg, Tae. Bolehkah aku memelukmu?" Tanya Jungkook ragu. Jungkook membuang habis rasa malunya karena sudah tak tertahan. Sosok Taehyung yang di hadapannya kini nyata sangat menawan dan terlihat sangat dewasa. Sama seperti mimpi Jungkook setiap malam nya.

"Oh sure Jung. Kemarilah"

Jungkook melangkahkan kakinya menuju kearah Taehyung gugup. Langsung merengkuh Taehyung ke pelukannya. Menyandarkan pelipisnya didada Taehyung. Hingga ia merasakan jantung pemuda tersebut berdetak sangat kencang.

"Aku rindu kamu Tae. Rindu sekali" ucap Jungkook.

"Aku juga".

"Aku akan kembali ke Korea. Aku akan langsung menyuruhmu untuk menjemputku di bandara. Tunggu aku beberapa bulan lagi ya, Tae"

"Hm baiklah, kookie. Segeralah kembali. Kepadaku, kerumahmu."

Setelah mereka berpelukan Taehyung segera pamit karena dia tak ingin kelepasan berbuat yang tidak-tidak dihadapan Jungkook.

Dan disini dia di ranjang tempatnya menginap dan masih membayangkan bagaimana lucunya Jungkook saat meminta ia memeluknya.

Taehyung akan menunggunya kembali, kepelukannya atau entah kemanapun yang Jungkook ingin. Dia tak akan melarang Jungkook melakukan apapun. Karena Jungkook berhak bahagia. Dengan dirinya atau dengan orang lain.

Orang lain yang sanggup mencintainya lebih besar daripada cintanya.
Atau orang lain yang sanggup menjaganya melebihi ketika Taehyung menjaga Jungkook.

Maka ia akan menyerahkan Jungkook kepada siapapun. Namun jika Jungkook tak bahagia atau tak menemukan yang melebihi dirinya. Biarkan ia yang akan menjaga dan mencintai Jungkook dengan sangat luar biasa. Hingga Jungkook merasa bahwa dia satu-satunya. Karena Jungkook jauh lebih berharga dari apapun.

Jika ia pernah membuatnya terluka sekali. Maka ia akan membuatnya bahagia ribuan kali.

Janji Taehyung kepada semesta nya, Jungkooknya.

Tbc



Lagi selesain ini dulu.
Review juseyo 💜

I'm back love |🔞| ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang