[1] morning tmi

1.4K 280 49
                                    

"Anjir, ini gue yang kesiangan apa jam nya yang rusak?"

pertanyaan yang di lontarkan Wendy sesaat Seulgi keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya, alias tumben amat nih anak jam segini udah bangun.

Seulgi yang lagi asik ngeringin rambutnya pake handuk langsung memutarkan bola matanya malas.

"Tumben amat lo bangun jam segini, ada kelas?" tanya Wendy

"Enggak,"

"Lahhh trus???"

"Ya pengen aja,"

Alis Wendy terangkat, tumbenn.

Seulgi menghiraukan tatapan sahabatnya dan langsung melengos ke arah dapur, "Lo juga kenapa bangun jam segini? Ada kelas?"

"Enggak lah," jawab Wendy sembari mengikuti langkah Seulgi, "Mau gue bikinin apaan? Tadi gue bikin omelette sih, mau?"

Seulgi mengangguk cepat sambil tersenyum manis ke arah Wendy, "Seungwanie jjang!"

"CRINGE SIALAN!" pekik Wendy memegang spatula, siap-siap memukul Seulgi. Tetapi anaknya malah lari keluar dapur sambil tertawa

Mereka udah biasa sih kaya gini setiap pagi; Wendy ngurusin Seulgi dan Seulgi gangguin dia. Kadang juga Wendy sering bangunin Seulgi biar gak telat ngampus. Sampe dia sering mikir, "Anjir berasa istrinya gue, nikah aja kali ya gue sama Seulgi?"

Tapi pastinya langsung di buang jauh-jauh pikiran kaya gitu. Gak bisa bayangin nikah dan tinggal serumah selamanya sama makhkuk bernama Kang Seulgi ini. Such a pain in the ass.

Tapi kenyataannya emang mereka berdua sehari-hari berperilaku kaya "an old married couple" sih. Mereka sering cekcok hal gak jelas, kadang kalo Wendy masak tiba-tiba Seulgi sok-sok manja sambil gelayutan di pundak Wendy.

Ya pokoknya hal-hal yang bakal pasangan lakuin kalo mereka tinggal berdua.

Pantesan aja banyak yang nge-ship mereka, orang kelakuannya begini toh.

"Seungwan udah belum?" tanya Seulgi balik lagi ke dapur

Wendy menoleh ke arah temannya yang sekarang udah full-dress, "Dikit lagi, kenapa?"

Seulgi mengerucutkan bibirnya sambil menegang perutnya, "laper,"

"Lo akting kaya gitu lagi, gue tampol pake spatula beneran ya," ancam Wendy tapi Seulgi menghiraukannya dan malah berpose flower-pose sambil menerjapkan matanya lucu beberapa kali kearah Wendy.














"ADOHHH SAKIT ANJER," pekik Seulgi sambil memegang kepalanya yang baru saja terkenal spatula

Wendy tersenyum penuh kemenangan melihat Seulgi meringis, Son Seungwan di lawan.

🐻🐹

Wendy memperhatikan Seulgi makan dengan pandangan prihatin. Perasaan di flat ini banyak makanan tapi kenapa temennya  kaya busung lapar banget sih tiap makan?

Kan Wendy iba jadinya.

"Pelan-pelan kek, kaya anak kecil lo," ucap Wendy lalu mengelap sisa makanan di sudut bibir Seulgi, "Makan aja berantakan,"

Seulgi hanya menunjukan eye-smile nya yang membuat Wendy mendengus kasar ke arahnya.

"Owh ywa bwtw kwmwr swbwlah kwnapa di bwrswhin?" tanya Seulgi dengan mulut penuh

Wendy berdecak, "Di telen dulu, Seul,"

Lagi-lagi Seulgi menunjukan eye-smile nya, lalu ia menyelesaikan makanan di mulutnya sebelum bertanya lagi.

"Itu kamar sebelah kenapa di bersihin? Emang orang nya kemana?" tanya Seulgi

"Kak Sunny kan udah wisuda, balik kali dia. Udah gak tinggal di sini lagi," jawab Wendy sembari mengambil potongan omelette yang baru Seulgi potong, "Kemaren sih gue liat ada cewek sama cowok yang mulai nyicil pindahan di sebelah,"

Seulgi mengangguk, "Newlyweds kali ya?"

Tapi seketika langsung mikir, anjir harus beli earphone baru nih bahaya kalo malem-malem.

"Mungkin? Ah tapi enggak ah kayanya, gue denger si cowok manggil dia kakak kok," ucap Wendy, "Ceweknya juga masih muda, sepantaran kita lah,"

Seulgi akhirnya ngangguk lagi dan lanjut makan. Gak mau terlalu kepo sama tetangga baru mereka.

"Btw lo kenapa pagi-pagi udah rapih?" tanya Seulgi, "Mana wangi banget lagi kaya pake minyak wangi segudang,"

Karena beneran, kalo di lihat-lihat Wendy nih pagi ini rapih banget kaya orang mau ngelamar kerja. Mana wangi banget, kayanya dia ngabisin satu botol parfum deh.

Wendy gak jawab, dia cuman senyum-senyum doang dan ngebuat Seulgi tambah curiga.

"Ngapa lu senyam-senyum gitu?" tanya Seulgi langsung was-was takut temennya kesambet trus tiba-tiba ngomong, aing maung kan serem.

Wendy tetepi gak jawab, dia malah ketawa-ketawa sekarang. ANJIR LAH SEULGI MAKIN PANIK.

Mana dia gak kuat-kuat banget agamanya. Doa juga inget nya cuman doa mau makan doang, haduhhh.

"Wen anjir jangan bikin gue takut dong, lo kenapa sih heh?!" tanya Seulgi sambil mundurin kursi nya, siap-siap kabur kalo Wendy tiba-tiba terbang trus ngerangkak di tembok.

Seulgi, you're watching too many movie.

Denger Seulgi ngomong gitu, tawa Wendy langsung berhenti. Ia menatap lurus ke arah Seulgi membuat temannya itu makin panik.

Seulgi yang udah siap-siap kabur, tiba-tiba langsung duduk lagi denger penuturan Wendy.

"Ya mau jemput pacar gue lah," ucap Wendy dengan nada sombong nya

"LAH ANYING SEJAK KAPAN LO PUNYA PACAR SETAN?!"

Wendy cuman haha-hehe doang.


Dumb and dumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang