Tadi pagi pacarnya Wendy ngajakin cfd bareng. Tapi langsung di tolak sama dia dengan alasan, "maaf yang, aku mau zumba," dan berakhir ceweknya nyuekin dia alias ngambek.
Wendy sih ngeliat kaya gitu langsung bodo amat, malah ketawa-ketawa; sukurin, emang lo doang yang bisa sibuk? Gue juga bisa, selamat ber-ngambek ria sayangku...
Wenn, wenn apa gak takut besok jadi jomblo lagi?
Pagi ini juga tumben Seulgi bangun pagi lagi, padahal tadi malam pulang jam 12. Eh gak pagi deng, dia bangun jam 9.
Sambil ngusap matanya, dan misuh karena lagu zumba Wendy yang keras banget kaya lagi dwp-an, Seulgi jalan ke ruang tv.
"Anjirrrr bacot banget pagi-pagi," protes Seulgi sembari menjatuhkan tubuhnya ke sofa, ngeliat pakaian Wendy dari atas sampe bawah.
Kaya ibu-ibu komplek mau senam.
Wendy yang lagi joget-joget heboh langsung noleh ke Seulgi, "Tumben yangmulia udah bangun, ayo cepetan ganti baju lo. Temenin gue zumba,"
"OGAH," tolak Seulgi lalu matanya tertuju ke arah dapur, "Masak apa, Wen?"
"Manggang roti doang gue, tuh ada di meja,"
"Emang paling top deh lo," puji Seulgi lalu langsung bangkit dari sofa dan jalan ke dapur.
Tapi sampai di pintu depan langkah nya terhenti, "WEN!"
"APAAN?!"
"KECILIN VOLUME NYA,"
"GAMAO,"
"KECILIN DULU BENTARRRR,"
Wendy menghela nafasnya kesal lalu mengambil remote dan mengecilkan lagunya.
Pas banget suaranya hilang, langsung bunyi suara bel dari pintu. Seulgi tersenyum lebar pas denger suara bel berbunyi, ternyata gue belum budek.
"Ada tamu, Wen," ucap Seulgi
"Siapa?"
"Au, pacar lo kali,"
Wendy mengerutkan dahinya, gak mungkin banget.
Tapi abis itu, si Wendy langsung ngambil handuknya buat ngelap keringet dan nyemprotin pengharum ruangan di badannya, "Tolong bukain dulu, Seul,"
Seulgi gak nyaut, dan gak ada suara pintu kebuka juga.
Bikin Wendy mikir lagi, apa jangan-jangan itu pembunuh bayaran yang dikirim pacarnya buat dia tapi malah bunuh Seulgi?
Apaan sih anjir random banget pikirannya...
Selesai bersih-bersih Wendy langsung menghampiri Seulgi yang lagi berdiri di depan pintu.
Wendy mengerutkan dahinya, "Siapa Seㅡoh, Hi!"
Wendy senyum ramah ke arah gadis di hadapannya, siapa nih anjir? Gak mungkin pembunuh bayaran, gak bakal secantik ini.
Gadis itu mengulum bibirnya membalas senyuman Wendy, "Hai, gue mau balikin ini,"
Ngeliat gunting di tangannya, Wendy langsung dapet jawaban. Ohhh, tetangga baru.
"Ohh iya iya, ayo masuk dulu," ajak Wendy tapi gadis itu menatap nya ragu dan menatap ke arah Seulgi yang tangannya ada di gagang pintu alias ngalingin pintu masuk, "Woy, Seulgi!"
Seulgi terpejat kaget lalu menoleh ke arah Wendy, "Hah? Apaan?"
"Awas, lo ngalingin dia masuk," suruh Wendy
Seulgi menatap Wendy dan gadis itu bersamaan lalu menatap tangannya yang masih setia megang gagang pintu, "Oh, sorry,"
"Gak pa-pa kok," ucap gadis itu
Wendy menggelengkan kepalanya heran lalu mempersilahkannya untuk masuk. Gadis itu mengangguk lalu tersenyum manis ke arah Seulgi.
Seketika Seulgi langsung nge-hang buat kedua kalinya.
🐻🐹
Usut punya usut, tetangga baru mereka itu kakak sepupu nya Jungkook dari keluarga mamanya. Namanya Irene dan alasan dia pindah kesini tuh gara-gara kost-an nya udah gak kondusif lagi.
Gak tau deh gak kondusif nya kenapa, dia gak ngasih tau.
Awalnya pas tadi bukain pintu, Seulgi kira dia tuh pacarnya Wendy. Ehh ternyata tetangga baru mereka.
Seulgi langsung bernafas lega dengernya.
Kalau diliat-liat Irene nih tipe cewek yang pendiem dan gak banyak tingkah sih, dia juga ramah. Ngomongnya juga alus banget kaya Putri Solo. Cocok banget lah jadi calon menantu idaman mama. yaelahh gii belajar dulu ngobrol nyantai sama dia, baru ngomong gitu.
Karena serius ya, daritadi yang ngajak ngobrol Irene tuh Wendy doang. Seulgi cuman diem di pojokan sambil makan roti.
Sampai waktunya balik, Irene pamit ke Seulgi sambil senyum manis banget dan dia langsung, "A-I-Eh iya Irene, hati-hati,"
Irene terkekeh gemas, hati-hati mau kemana sih, Gi? Orang flatnya ada di sebelah.
Wendy yang ngeliat tingkah temannya itu langsung buru-buru nganter Irene keluar, kasian temannya. Makin lama Irene di deket Seulgi, makin malu-maluin aja si Seulgi nantinya.
Balik abis nganter, Wendy langsung ngangkat alisnya satu pas Seulgi ngekorin dia terus, "Wen,"
"Apaan?" tanya Wendy mengambil roti di meja
"Tadi tetangga baru namanya siapa?"
Wendy mengerutkan dahinya, emang kalo gugup bisa jadi budek ya? Baru tau dia
"Irene," jawab Wendy
Seulgi berdecak, "Yaaa tau, Irene siapa?"
"Irene Bae,"
"Sekampus sama kita?"
"Iya, anak PSdk,"
Seulgi manggut-manggut, waduh kerad banget anak PSdk. Beda banget sama Seulgi yang kuliah cuman haha-hehe doang.
Haha-hehe tiba-tiba laprak
Haha-hehe tiba-tiba uas
Haha-hehe tiba-tiba nangis ini deadline banyak banget sialan.
Melihat Seulgi yang senyam-senyum, Wendy menatapnya penuh curiga, "Kenapa? Naksir lo?"
"Ngadi-ngadi lu wen," ucap Seulgi geleng-geleng kepalanya
hi_sseulgi request to follows you.
hi_sseulgi:
halo irene
ini seulgi tetangga sebelah
followback yaarenebaebae:
Okee gi
udah yaaahi_sseulgi:
makasih irene 😊renebaebae:
sama-sama seulgi 😊ngadi-ngadi katanya.
🐻🐹
a/n:
Unlock chara alias haloo mba irene selamat datang di kehidupan seulgi dan wendy! 👋🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
Dumb and dumber
Fanfiction"Seulgi and Wendy? more like the dumb and dumber duo," warn! gxg harsh words Lokal AU! ©ddeulgisoo, 2020