Tragedi Dilapangan

87 19 42
                                    

Hai, aku ANELLA panggil aku An atau Ella itupun kalau kalian Sudi menegurku.

Aku anak Yatim ah ya aku rasa kalian tidak mengerti itu, Yatim itu artinya tidak memiliki ayah, bukan berarti aku anak haram tetapi ayahku meninggal saat aku berumur 10 tahun, begitu kata ibuku.

Apakah kamu tahu bagaimana rasanya tidak memiliki seorang ayah, jika kamu tahu maka kesinilah duduk bersama ku aku ingin berbagi cerita denganmu.

Tapi aku akan berpikir dua kali untuk mengajakmu berbagi cerita karena, aku tahu tidak akan ada yang sudi mendengarkan ceritaku. Bahkan ketika aku butuh pertolongan mu kemana saja dirimu apakah kamu tidak mau membantuku sedikitpun?

Heh, sedang berbicara apa aku? Memangnya sejak kapan ada yang ingin menolongku.

Apakah sedari tadi aku menceritakan kisahku?ahhh maaf aku tidak sengaja. Terkadang aku sepelupa itu untuk mengingat apa yang aku alami, maklumlah mungkin ini efek ya efek apa pun aku tidak tahu. Jadi jangan bertanya karena aku juga tidak tahu jawabannya.

Aku kuliah di Universitas Bunga Bangsa, kalian tahukan universitas itu? Jikalau kalian tahu dengan itu berarti kalian juga tahu siapa aku? Oh tidak aku bukan orang yang populer apalagi terkenal tetapi aku selalu diketahui oleh orang lain, aneh bukan? Ya memang seaneh itu karena mereka memang tahu siapa aku.

Kalau kalian ingin tahu sekarang aku berada dimana? Sekarang aku berada di kampus ya kampus yang indah nan megah namun terasa seperti neraka bila kau berada didalamnya. Eh ralat bukan kau tapi aku.

Tepatnya aku berada didalam sebuah kelas aku anak jurusan sastra, ya karena aku menyukainya bukan karena paksaan atau apapun itu.

Aku sulit berbaur menjadikan aku tidak mempunyai teman tetapi tenang saja bahkan selagi aku kecil aku sudah terbiasa dengan ini.

Mata kuliahku hari ini selesai aku bergegas keluar, setibanya di lapangan kampus yang aku lihat hanya kosong ada apa ini? Biasanya mereka menungguku? Ah kalian tidak tahukan siapa yang menungguku. Tenang saja nanti akan ku ceritakan setelah mereka puas denganku.

Hello tolong jangan ambigu dengan perkataanku, karena nantinya kalian akan mengerti dengan sendirinya.

Byuurrr

Sudah kuduga pasti sedang ada yang direncanakan makanya ketika aku sampai lapangan tempat ini kosong. Sekarang bajuku sudah basah kalian tahu ini ulah siapa tentu saja ini ulah orang yang membenciku.

Aku menunduk saat ia lagi lagi menyirami dengan air minumnya, aku tahu aku lemah tapi tolong kalian juga jangan menghujatku. Kalian tidak tahukan bagaimana rasanya.

"Udah sejam gue nungguin Lo cabe, Lo kemana aja?. Apa perlu gue jemput kekelas Lo yang ga penting itu!!!"

Sekarang dia berteriak dengan lantangnya memaki ku, tubuhku bergetar tentu saja aku takut. Aku bukan seseorang yang berani jadi maafkan aku jika kalian hanya akan melihat aku yang menyedihkan.

"Jawab gue setan". Kepalaku sakit apakah rambutku baru saja ditarik olehnya."LO GAK BUDEG KAN ANJING". kenapa dia selalu memakiku dengan kata kata kasar

Aku semakin tertunduk menitikkan air mata yang kian jatuh menetes ke aspal yang ku injak, jika kalian berbaik hati maka tolonglah aku. Bolehkan aku berteriak kesakitan didepan wajahnya? Sayangnya jangankan berteriak menatapnya saja aku tidak mempunyai nyali sebesar itu.

Aku menggeleng tubuhku semakin bergetar aku sudah tidak kuat, tuhan bolehkan kau bawa saja aku? Mengapa kau membuat ku seperti ini.

Jambakan ku terlepas rasa panas langsung menyerang kepalaku, seketika aku langsung memegangi kepalaku.

"Kenapa sakit?". Tanyanya tersenyum mengejek

Aku menutup mataku rasa sakit ini terus saja menjalar.

Sebuah tamparan mendarat mulus di wajahku apalagi ini apakah belum cukup juga

"Lo kalau ditanya ya jawab bitch". Kenapa Suaranya melembut. Dia memegang dagu ku membuat kepalaku terangkat dan menatap dirinya

Dia tersenyum manis, apalagi ini aku sudah tidak kuat bawa aku pergi dari sini. Apakah aku mengatakannya tentu saja tidak.

"Lo mau beasiswa Lo dicabut".

Aku menggeleng tidak mungkin aku ingin beasiswa ku dicabut kalau bukan karena itu tidak mungkin aku bisa kuliah disini

"Gak Nat gak, plis jangan lakuin itu". Aku memohon pada Natalie

Ya gadis didepan ku ini adalah Natalie Rismania anak dari pemilik kampus Bunga bangsa, jadi apakah aku masih bisa melawan padanya?

"Makanya dari tadi tuh kalau diajak ngomong ya jawab jangan diam aja". Ketus nya membuat nyaliku ciut."Lo udah bego jangan nambah bego lah goblok, kasian bokap gue dong ngasih beasiswa ke orang yang gak tepat".

Aku tertohok dengan ucapannya, apakah aku sebodoh itu?.

Aku memegangi kepalaku mengapa terasa sakit lagi padahal tadi sudah mereda, mengapa pandanganku menggelap apa aku akan buta tuhan tolong jangan beri aku cobaan lagi aku tidak sanggup.

Bruuukk

Tubuhku tergeletak di aspal lapangan apakah tadi Natalie mendorong ku? Tetapi mengapa tidak terasa? Ah sepertinya aku akan menemui mu ya tuhan? Akhirnya aku akan bebas

Setelah tergeletak di atas aspal pandanganku benar benar menghilang tetapi telingaku masih mendengar ucapan mereka

"Nat dia pingsan?". Oh tentu saja ini bukan Natalie, ini adalah suara primi sahabat dari Natalie

"Bodo ah, yuk cabut". Santai Natalie lalu pergi meninggalkan aku

Setelah mereka pergi bukan hanya mataku saja yang tidak berfungsi lagi telingaku juga sudah tidak mendengar apa apa lagi. Apa ini artinya aku akan benar benar mati aku akan bebas? Mengapa tidak kau lakukan ini dari dulu tuhan
_______________________________________________



Okeh sekian guys semoga suka ya
JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN KOMEN YA

After Dark: Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang