Millions of words will never be enough to describe the real purity of love.
You all know that this is just a stroke of fiction, the author believes how love arises between them, no matter what form they are, how deep they feelin each other, for me...
SEMUA TOKOH DISINI HANYA DIPINJAM NAMANYA SAJA. CERITA INI HANYA FIKTIF, TOLONG JANGAN DIANGGAP SERIUS.
. . . . . ....... . .
Background : Thailand, kehidupan asli Tokoh, tokoh tokoh lain yang ada dalam Part ini sebahagian merupakan yang ada dikehidupan asli tokoh. Detail : 4111 Words Genre : Friendship, Romance
MAIN ROLE
Gulf Kanawut Traipipattanapong __________
Mew Suppasit Jongheveevat __________
Bright Vachirawit Chiva-aree __________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bright! Oper bolanya sini!"
Lapangan dengan rumput hijau palsu, garis garis bujur yang membentang dari sudut kesudut. Tempat favorit kedua sahabat yang kedekatannya membuat orang orang iri, sejak masa mereka SMA.
Mereka adalah Bright dan Gulf. Keduanya merupakan pangeran sekolah sejak awal masuk ke sekolah kebanggaan Thailand, Suankularb Wittayalai School, atau sering disebut OSK.
Ibu dari kedua pemuda tersebut merupakan sahabat sejak kecil yang terpisah semenjak ibu Bright memutuskan menikahi pria Florida. Namun takdir selalu ada disaat yang tepat, kedua ibu tersebut bertemu kembali setelah keluarga Bright memutuskan untuk kembali tinggal di Thailand karena anak perusahaan ayah Bright yang fokus dalam pengembangan sektor di Asia Tenggara. Hingga akhirnya Bright dan Gulf bertemu di satu sekolah yang sama.
Priiiiiit! Priitttt! Priiiiiiiiiiit!!
Peluit panjang berbunyi, tandanya waktu mereka bermain sudah selesai. Seluruh pemain berkumpul mendekati bangku dipinggir lapangan sambil menghanduki diri mereka sendiri.
"Meng". Bright menjulurkan tangannya kearah Gulf, ada botol minuman ion dalam genggaman tangan berurat itu.
Gulf yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk pun segera menerima botol tersebut, diikuti senyuman manis andalannya.
"Thank you krub meng". Gulf meminum cairan ion tersebut sambil meregangkan kakinya. Bright duduk disebelahnya dengan mata yang tak melepaskan wajah Gulf dari pandangannya.
"Hey". Sapa Bright dengan senyum diwajahnya. Senyum yang sangat jarang ia tunjukan kepada orang orang diluaran sana.
"Hm?"
"Apa kamu gak sadar, kamu jadi makin cantik?" Pertanyaan Bright membuat Gulf memutar bola matanya malas.
"Bright, kamu udah tanya gitu 3 kali hari ini. Aku lagi keringetan, kamu masih bisa tanya cantik atau gak? Ck". Gulf melipat handuknya sembari menatap Bright agak dalam.
