Matahari perlahan masuk menyinari kamar sepasang suami istri yang masih terlelap dalam tidurnya. Bright Vachirawit dan Win Metawin. Ya mereka sudah menikah, setelah Win lulus dari sekolahnya dan melanjutkan kuliah di Universitas yang sama dengan Bright, hanya saja berbeda fakultas. Tentu saja, Bright yang meminta Win agar mereka satu kampus.
Win bangun merasa terganggu dengan cahaya itu. Mencoba bangun dan melihat suaminya masih terlelap. Win tidak menyangka karena pada akhirnya mereka akan menikah. Win mengira bahwa Bright hanya main-main mengenai hubungan mereka.
Win mencoba bangkit dari tempat tidur dan bergegas mandi. Setelah itu dia menyiapkan bajunya dan suaminya untuk pergi ke kampus. Dirasa sudah dia membangunkan Bright.
"Phi.."
"Hmmm" Bright mencoba membuka mata.
"Sudah pukul 7, bukannya Phi ada kelas pagi?"
"Oh iya, terimakasih Win."
Bright segera bersiap.
Setelah selesai, Bright keluar kamar dan mencium aroma roti panggang dari arah dapur. Dia segera menuju dapur dan melihat istrinya sedang memasak untuk sarapan.
"Hmmm harum sekali. Aku yakin ini enak."
"Sudah pasti enak Phi haha. Duduk phi, kita makan."
Bright menurut. Mereka makan dalam diam. Setelah selesai, Win mencuci piring dan gelas. Kemudian keluar dari apartemen mereka dan menuju ke parkiran mobil untuk berangkat bersama.
Setelah sampai, Win turun jauh dari fakultasnya dan memerlukan waktu setidaknya 10 menit untuk berjalan ke dalam.
Tentu saja ini kemauan Win sendiri. Tidak ada yang tau siapa suami Win, hanya ketiga sahabatnya Khao, Pluem dan JJ yang tau. Win hanya tidak ingin orang-orang berpikiran aneh tentang hubungan mereka
***
Bright POV
Seperti biasa aku mengantarkan Win ke kampus. Pernikahan kami sudah cukup lama, sudah hampir setahun. Tapi selama setahun tidak ada yang mengetahui apa hubungan kami. Tidak ada yang tahu kita saling mengenal. Tentu ini kemauan Win. Aku ingin memperlihatkan siapa pasanganku. Tapi Win selalu menolak.
"Selama setahun ini, kenapa kau terus-terusan meminta diantar sampai sini saja? Apa kau tidak lelah berjalan jauh?"
"Tidak apa-apa Phi, aku tidak lelah. Sekalian aku berolahraga."
Aku menghela nafas, "Baiklah. Telfon aku jika kelasmu sudah selesai."
Aku mengecup keningnya. Dia hanya tersenyum dan keluar dari mobilku.
Bright POV End
***
Jam makan siang tiba, Win, Khao, Pluem dan JJ sudah mengantri makanan di kantin fakultas mereka.
"Kelas kita sudah berakhir." Khao berkata setelah selesai memesan.
"Biasanya kita akan selesai kelas sore, hari ini cukup awal." Tambah JJ menyusul Khao duduk dan dibalas anggukan oleh Win dan Pluem.
"Apa kau ada rencana setelah ini Win?" Tanya Khao.
"Entahlah, Phi Bright menyuruhku untuk mengabarinya jika kelas sudah selesai. Bukankah itu tandanya dia menyuruhku untuk segera pulang?" Jawab Win.
"Ahhh baiklah." Khao, Pluem dan JJ menghela nafas secara bersamaan.
"Apakah kalian ingin mengajakku keluar?"
Khao, Pluem dan JJ saling pandang dan Pluem pun menjawab "Aku hanya ingin berkumpul bersama seperti dulu, sudah lama kita tidak keluar bersama. Ada caffe baru di dekat kampus, aku dengar itu milik senior kita, dan banyak yang mengatakan makanannya enak."
Win yang tidak bisa menolak makanan, terlihat tertarik dengan ajakan Pluem.
"Aku ingin, tapi aku akan ijin dengan Phi Bright terlebih dahulu, kalian tau apa hubungan kami, aku tifak bisa seenaknya pergi sesuka hati sekarang."
"Ya baiklah, aku harap dia tidak banyak bertanya." Jawab JJ
*Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif*
"Au, tidak biasanya Phi Bright mematikan handphone."
"Ada apa Win?" Tanya Khao.
"Aku baru saja menghubungi Phi Bright, tapi handphonenya tidak aktif. Kita tidak pergi lama kan? Aku rasa jika hanya sebentar tidak ada masalah. Aku juga rindu berkumpul dengan kalian."
"Kalau begitu ayo!" Seru mereka bertiga.
***
Pukul 2 siang, Bright baru selesai kelas. Dia mengecek handphone nya, tidak ada pesan masuk dari Win. Ternyata handphone nya kehabisan baterai. Bagaimana bisa hal itu terjadi.
Dia bergegas menuju mobil dan mengisi ulang baterai nya. Setelah menyala ada panggilan yang tidak terjawab dari Win dan itu sudah 2 jam yang lalu.
Buru-buru Bright menelfon Win kembali. Tapi tidak ada jawaban bahkan sampai 10x Bright menelfon. Bright berpikir mungkin Win sudah pulang duluan diantar oleh Khao.
Bright menyalakan mesin mobil dan menuju ke apartemen mereka dengan kecepatan tinggi.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LIFE
FanfictionKita sudah menikah apa kau lupa? - Bright Maafkan aku Phi, aku tidak akan mengulanginya - Win