Part 2

1.1K 106 1
                                    

Waktu yang seharusnya ditempuh dalam 30 menit, menjadi 15 menit untuk menuju ke apartemen mereka.

Bright bergegas ke kamar mereka. Dia khawatir Win akan marah karena nomornya tidak bisa dihubungi.

Ketika sudah sampai di apartemen, Bright tidak menemukan Win di sana.

"Dimana dia? Apa dia pergi dengan teman-temannya? Kenapa tidak menghubungiku!" Sedikit amarah muncul dari dirinya, mengingat dia adalah orang yang mudah emosi.

*Tuuut tuuut tut*

Bright sudah mencoba menelfon ketiga teman Win, tapi masih sama tidak ada yang menjawab panggilannya.

***

Win POV

Saat ini aku sedang berkumpul bersama temanku, sudah lama aku tidak mengobrol panjang lebar seperti ini.

Tidak terasa sudah hampir 5 jam kita di sini. Hingga pertanyaan Khao mengingatkanku akan sesuatu.

"Win, apa kau sudah menghubungi Phi Bright?"

"Hah? Apa? Astaga?!" Aku terkejut.

Segera aku mengambil handphone dan melihat ada 35 notifikasi panggilan tak terjawab dan ada 20 pesan dari Phi Bright.

"Teman-teman maafkan aku. Aku harus segera pergi. Phi Bright mencariku, aku lupa untuk menghubunginya. Sampai jumpa besok." Pamitku kepada mereka.

"Akan kuantar Win." Tawar Khao.

Aku mengangguk, mengingat Phi Bright menitipkanku pada Khao juga karena dia yang paling dekat denganku. Mencari taksi juga sangat lama disini.

Aku menunggu diluar caffe sambil menunggu Khao yang mengambil mobil. Tiba-tiba tidak sengaja ada seorang wanita berlari menuju caffe dan menabrakku, kita terjatuh, dia menindihku.

"Argghh" erangku karena kepalaku terbentuk tanah.

"Ah, maafkan aku, aku tidak sengaja. Maafkan aku. Apakah ada yang terluka?" Tanyanya.

"Tidak tidak, aku tidak apa-apa. Hanya saja kepalaku terbentur tanah. Tapi sudah tidak apa-apa." Jawabku menjelaskan agar dia tidak panik.

"Maafkan aku sekali lagi. Namaku Love." Dia memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum.

"Oh, aku Win" . Aku menerima uluran tangannya.

"Em baiklah. Sampai bertemu kembali, Win". Dia masuk ke caffe dan melambaikan tangannya padaku.

Aku hanya tersenyum menaggapinya. Aku masih menunggu Khao mengambil mobilnya. Tidak beberapa lama, dia datang.

Selama perjalanan menuju apartemen, aku menghubungi Phi Bright, tapi panggilanku di reject olehnya. Perasaanku tidak enak. Aku sempat membaca pesannya. Salah satunya mengatakan

"Apa kau lupa kita sudah menikah?"

Aku sangat tau Phi Bright pasti marah, tidak biasanya dia mengirim pesan tanpa adanya kata "sayang".

Win POV end

***

Kondisi apartemen Bright jauh dari kata rapi. Bright marah, dia tidak menyangka Win akan melakukan hal itu. Setahun pernikahan mereka. Dia berselingkuh dengan wanita lain di belakangnya.

Flashback

Setelah dirasa tidak ada tanggapan dari Win dan teman-temannya. Bright berpikir sejenak, dia kembali ke fakultas Win untuk mencarinya. Dia tidak peduli orang-orang akan beranggapan apa jika dia mencari Win disana.

OUR LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang