Unexpected

114 14 15
                                    

San Francisco, keesokan harinya

Yoona datang bersama Hobin setelah Hobin menjemput Yoona di tempat tinggal sementaranya untuk 1 bulan ini yang tak jauh dari kantor. Hanya sekitar 3 meter. Perusahaan yang Yoona manage ini tidak terlalu besar, perusahaan ini adalah perusahaan dibidang kosmetik, yang merupakan cabang dari perusahaan yang ada di korea.

“Semuanya tolong perhatiannya”
Karyawan-karyawan disana memperhatikan dengan seksama.

“Semuanya, tolong perkenalkan. Ini adalah tuan Im Yoona. General Manager baru untuk menggantikan Manager yang sebelumnya sedang cuti/Everyone please introduce. This is Mr. Im Yoona. The new general manager to replace the manager who was previously on leave”

Semua karyawan terlihat membungkuk untuk menghormati budaya Korea.

“Hello, my name is Im Yoona. I am a replacement for the previous manager. Hope you can cooperate with me.”

“Tuan Yoona, karyawan disini tidak sepenuhnya orang amerika. Disini ada beberapa orang korea, jepang dan juga china.” Jelas Hobin, memang meskipun ini bukan perusahaan besar, malah tergolong kecil, namun orang yang bekerja disini tidak semuanya orang amerika.

“dan kau akan didampingi oleh sekretaris, namanya Martha”

Hobin memanggil Martha

“Hello Mr. Yoona. I am Martha. I am your new secretary.”

“Oh hi Martha” Yoona tersenyum lebar.

“Mari kuantarkan ke ruanganmu tuan.” Martha mengantarkan Yoona ke ruangannya. Dimana tempat dia dan juga Yoona bekerja.

-

-

Tokyo.

“Hey Seohyun, kau akan ke kantin bukan?”

“Bisa belikan aku Coffee Latte?”
Hiroshi bertanya pada Seohyun, jam sudah menunjukkan jam 12 dan sudah waktunya istirahat.

Seohyun yang mendengar itu menoleh. “Oh tentu saja senior” sebenarnya dia tidak ingin ke kantin, tetapi mendengar ketua tim berkata seperti itu Seohyun mau tidak mau menuruti perintah.

“Seohyun, sekalian saja belikan kami. Hiromi, Makoto, Mika, kau mau apa?”

“Aku Greentea saja” Ucap Hiromi

“Caramel Latte satu untukku” -Makoto

“Kau Mika? Mau apa?” Hiroshi bertanya pada Mika, karena dia tidak memberikan jawaban apapun.

“Tidak, aku tidak sedang ingin minum apapun”

“Oke, hanya itu, silahkan Seohyun”

“Baik senior” Seohyun beranjak dari tempat duduknya.

Setelah turun dari lift, Seohyun menghela nafasnya lemah. Menurut Seohyun ini sudah tidak benar. Dia memang anak baru dan baru bekerja selama 1 bulan, tetapi dia merasa tidak mendapatkan yang seharusnya karyawan baru dapatkan. Dia merasa sedang menjadi babu. Tapi karena Seohyun mempunyai hati yang baik, dia tidak berniat untuk mengadukannya kepada atasan, dia malah takut menjadi tumpuan kekesalan senior-seniornya itu dan membawa masalah projek yang hilang sebagai boomerang.
Rasanya fia ingin mengadu pada kekasihnya. Oh iya sudah sehari sejak dia bertolak, kekasihnya belum memberikan kabar. Seohyun sedikit khawatir.

-

Seohyun sudah mendapatkan pesanan minuman para seniornya itu. 4 minuman yang mana salah satunya adalah miliknya sendiri, dia dengan teliti melihat apakah minuman yang dia pesan sudah benar atau belum karena dia tidak mau disalahkan lagi oleh ketua tim, Hiroshi Ishida (author ngarang🙏🏻). Sang senior yang terlihat galak dan memang galak seperti penampilannya.
Seohyun menaiki lift dengan seorang lelaki yang tidak terlalu tinggi, mungkin hampir sama dengan tingginya. Namun masih terlihat muda.

UNEXPECTED ▶▶ ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang