~ Selamat Membaca ~
*Sorry for typo
[AUTHOR POV]"Bolehkah aku tidur dengan mu hyung?." Tanya Jaemin sambil menatap mata Jeno.
"H-hahh?." Pertanyaan Jaemin sangat ambigu pikir Jeno.
"M-maksudku h-hanya tidur hyung, aku tidak ingin tidur sendiri."
"Oh. Mau lebih juga tidak apa." Ucap Jeno menggoda Jaemin sambil menaik turunkan sebelah alis nya.
"Aishh hyuuuuuunngg ~ ." Jaemin merengek.
"Kau yakin ingin tidur bersamaku?." Tanya Jeno meyakinkan Jaemin.
"Hmm." Jaemin mengangguk semangat.
"Baiklah ayo kita ke kamarku". Jeno menuntun Jaemin berjalan menuju kamarnya.
Jaemin mengelilingkan pandangannya saat memasuki kamar Jeno. Luas kamar Jeno seperti kamarnya. Yang membedakan; kamar Jeno terlihat lebih maskulin dengan warna dan ornamen hitam yang mendominasi.
Jaemin segera menaiki tempat tidur Jeno. Sedangkan Jeno mematikan lampu terlebih dahulu lalu menyusul Jaemin membaringkan tubuhnya disamping Jaemin.
Jeno yang menatap langit-langit kamarnya. Ia tidak percaya sosok yang ia sukai setahun belakangan ini sekarang berada di kamarnya, bahkan berbaring di sebelahnya.
Jaemin memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Jeno, menatap sosok tampan di hadapannya. "Hyung apakah kau memiliki kekasih?".
Jeno yang mendapat pertanyaan secara tiba-tiba langsung saja melihat ke arah orang yang bertanya dan menggeleng. "Tidak, Aku tidak punya kekasih. Aku belum bekerja, sementara kebanyakan orang mencari kekasih yang sudah mapan. Mana ada orang yang mau sama orang yang pengangguran sepertiku."
Jeno berbohong, ia hanya merendahkan diri. Sebenarnya banyak perempuan di kampusnya yang mengejarnya. Namun Jeno tidak tertarik kepada perempuan. Jeno tidak mengaku gay, karena laki-laki yang ia sukai hanya Na Jaemin.
"Padahal aku mau jadi kekasihmu hyung." Jaemin bergumam sangat kecil. Mustahil untuk Jeno mendengarnya.
"Kau bilang apa jaem?."
"A-ah tidak, aku tidak bilang apapun. Baiklah aku harus istirahat. Selamat tidur hyung". Ucap Jaemin lalu membenarkan posisi tidurnya menjadi terlentang dan memejamkan matanya.
Jeno masih memperhatikan Jaemin. Matanya selalu menatap wajah Jaemin.
"Selamat malam Jaemin-ah. Aku mencintaimu". Setelahnya Jeno juga memejamkan matanya.Siapa yang menyangka jika Jaemin mendengar ucapan yang Jeno lontarkan tadi. Sebenarnya Jaemin belum sepenuhnya tertidur, ia hanya memejamkan matanya.
Jaemin tersenyum mendengar ucapan Jeno tadi. Ia sangat senang, sepertinya cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ia telah jatuh cinta sejak pertama kali melihat Jeno.
Ia memberanikan diri mendekat dan memeluk Jeno dari samping. Jeno terkejut kemudian ia membuka matanya, didepan matanya terdapat seorang Na Jaemin yang sedang tersenyum ke arahnya. Senyuman yang sangat berbeda dari biasanya. Senyumannya yang sekarang ini lebih cantik.
"Aku juga mencintaimu hyung". Ucap Jaemin yang membuat mata Jeno melebar.
"Apakah kau mendengar perkataan ku tadi?." Tanya Jeno. Ia masih tidak percaya dengan yang terjadi sekarang. Cintanya terbalas?
"Iya hyung."
"Jaemin-ah, seperti apa yang ku katakan tadi aku belum meliliki apapun, aku be-"
"Aku tidak peduli, mau kau miskin atau apapun jika aku mencintaimu aku tidak peduli kau harus menjadi milikku." Ucap Jaemin memotong perkataan Jeno. Ia menatap Jeno begitu dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Model [NOMIN]
Romance[Romance] [BxB] [18+] Jeno akhirnya mendapatkat apa yang ia impikan sejak lama. *Homophobic? OUT!!!!!!!!!!!!!